O2 | δύο

4.4K 799 173
                                    

:.。o○ Given Taken ○o。.:

"Kak, Kak Heeseung sama Kak Sunoo dimana?" Tanya Jungwon pada Jake yang kini sedang menghabiskan isi kotak bekalnya. Jake menoleh ke arah Jungwon dengan mulut yang terisi penuh. "Y-yaudah abisin dulu makannya." Kata Jungwon memalingkan wajah setelah tau maksud Jake yang mengarahkan telunjuk ke mulut lelaki itu.

Suasana kelas dance begitu sepi, karena tempat ini hanya diisi oleh dua orang yaitu Jungwon dan Jake. Sebenarnya penghuni kelas dance yang dipakai untuk kelompok Enhypen sedang keluar untuk mencari makan siang, namun Jungwon dan Jake menetap di ruang dance karena mereka membawa bekal masing-masing.

Jake baru sadar kalau sedari tadi ia hanya makan sendirian, padahal Jungwon bilang kalau dia membawa bekal. Tetapi yang dilakukan lelaki hanyalah terdiam sambil terus-terusan menatap kosong ke arah kakinya.

"Jungwon, lo ga makan?" Tanya Jake saat mulutnya sudah kosong, yang ditanya langsung menoleh ke arah Jake sambil menggeleng pelan. Jake tidak tau pasti, namun perasaannya mengatakan kalau Jungwon tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Entahlah, Jake pun tak tau Jungwon sedang menyembunyikan apa.

"Nanti aja, gue belum laper." Jawab Jungwon kemudian Jake manggut-manggut seraya kembali melahap salad buah yang dijadikannya sebagai bekal.

"Kayaknya Kak Jake belum jawab pertanyaan gue yang tadi deh.." Jungwon kembali bicara, detik berikutnya Jake mencoba untuk cepat menelan makanannya dengan susah payah. Kalau disini ada Jay pasti Jake sudah dikatai kebanyakan drama oleh siluman angry bird tersebut.

"Oh tadi.. ekhm, Kak Heeseung lagi nyamperin Sunoo buat maafan. Cih! Paling juga besok berantem lagi kalo udah selesai pembagian nilai antar kelompok." Jake terkekeh diakhir kalimat. Jungwon pun menganggukkan kepalanya saat Jake menyelesaikan perkataannya, namun wajah lelaki itu kembali datar dengan pandangannya yang kosong.

Sedangkan Jake mengerutkan dahi ketika melihat perubahan raut wajah Jungwon. Karena tidak biasanya Jungwon melamun seperti ini. "Jungwon, lo ken-"

Brak!

"Halo Kakak-Kakak! Niki kembali dengan sejuta kisahnya!" Ucap Niki sekaligus memotong omongan Jake yang membuka paksa pintu menggunakan kaki. Bukan apa-apa, hanya saja Niki sedang membawa setumpuk kardus pizza di kedua tangannya.

Memang pada dasarnya Niki selalu bercerita tentang hal random pada teman yang sekelompok dengan lelaki itu. Maka dari itu ia mengatakan 'Kembali dengan sejuta kisahnya'. Buktinya saja setelah ia menaruh tumpukkan pizza itu ke meja, Niki langsung duduk sila di depan Jake dan juga Jungwon sambil tersenyum menampakkan deretan gigi.

"Apa? Lo mau cerita apa lagi ha?" Ucap Jake yang sudah tau maksud dari kedatangan Niki di hadapannya. Niki masih saja tersenyum membuat Jay yang melihat itu merasa gemas sendiri.

"Kak Jake sama Kak Jungwon tau gak?" Tanya Niki. Kemudian Jake dan Jungwon menggeleng cepat bersama ekspresi kosong yang mereka tunjukkan pada lelaki asal Jepang tersebut.

"Gak tau lah! Lo aja belum cerita." Kata Jungwon yang diangguki Jake. Sementara itu Niki masih saja setia dengan senyumannya, yaampun anak ini..

"Jadi tadi tuh kita lagi nungguin pizza di depan. Terus gue, Kak Jay, sama Kak Sunghoon ga sengaja ngeliat Kak Heeseung lagi minta maaf ke Kak Sunoo. So sweet gitu, bahkan Kak Jay aja sampe gigitin tangan Sunghoon saking gemesnya." Jelas Niki yang diakhiri memukul-mukul pahanya sendiri karena teringat adegan tadi. Jake terkekeh karena ikut merasa gemas, sedangkan Jungwon hanya menatap mereka berdua datar secara bergantian.

Sungguh, mood Jungwon hari ini tidak terlalu bagus. Bahkan di hari-hari biasa ketika Niki menceritakan kisahnya, Jungwon-lah yang selalu merespon dengan girang. Tetapi, entah kenapa kali ini berbeda, tidak seperti biasanya.

"Pizza nya jangan dimakan ya, nungguin Kak Heeseung sama Sunoo dulu baru kita makan bareng-bareng." Kata Sunghoon secara tiba-tiba yang baru saja datang membawa 3 botol soda berukuran lumayan besar. Kalau boleh jujur, tangan Sunghoon terasa sedikit nyeri saat mengangkat 3 botol sekaligus. Tapi mau gimana lagi? Dia harus jaga image di depan teman-temannya, kalau tidak ia sudah di cibir 'Lemah' oleh Jay.

"Yah makanannya enak-enak, padahal tadi gue baru makan." Gumam Jake menelan salivanya ketika Jay membuka satu-persatu kardus pizza. Kemudian Jay tertawa.

"Siapa suruh makan duluan?" Katanya diselingi tawaan. Jay memang orang yang paling banyak omong di kelompok Enhypen, selain itu ia juga sering mengejek temannya satu sama lain. Tapi tenang kok, Jay tidak serius ketika mengejek, ia hanya bercanda. Walaupun kadang-kadang kalimatnya terkesan menyindir.

"Lagian kalian ga bilang kalo mau makan pizza." Jake merajuk seraya mengerucutkan bibir, membuat Jungwon yang sedari tadi duduk di sebelahnya bergidik.

Sunghoon geleng-geleng kepala melihat interaksi temannya itu. "Udahlah, tuh Kak Heeseung sama Sunoo juga udah mau nyampe kesini. Jake makan lagi aja, kalo kenyang ya berhenti jangan dipaksain." Kata Sunghoon yang diangguki Niki, Jake kembali tersenyum setelah mendengar perkataan Sunghoon.

Suasana ruang dance tak lagi sunyi. Karena Niki yang menyalakan lagu melalui speaker yang sudah tersambung ke handphonenya. Jay masih saja tersenyum setelah melihat perlakuan Sunghoon pada Jake, ketika Sunghoon bicara pada lelaki itu kemudian Jake tersenyum setelahnya. Membuat Jay salah tingkah, padahal yang disenyumi Sunghoon, bukan dia.

"Entah perasaan gue doang apa gimana, tapi kelompok ini membernya so sweet semua." Ucap Jay secara tiba-tiba. Temannya sudah terbiasa dengan sikap Jay yang menyukai skinship serta hal-hal romantis lainnya, entah itu sesama lawan jenis atau satu jenis. Memang paling unik manusia satu ini.

"Kak Heeseung dan Kak Sunoo datang!" Ucap Niki dengan nada yang terbilang tinggi. Kedua orang yang dimaksud Niki langsung masuk ke dalam tanpa mempedulikan tatapan dari teman-temannya, wajah mereka tampak datar. Tidak terlihat seperti orang yang telah berbaikan.

Heeseung dan Sunoo duduk berjauhan, namun posisinya saling berhadap-hadapan. Keduanya selalu mengalihkan pandangan untuk menghindari kontak mata, bahkan mereka yang ada disana merasa kebingungan. Sebenarnya Heeseung dan Sunoo ini... sudah berbaikan atau belum?

"Kalian kenapa dah?" Tanya Jake yang sama sekali tidak direspon oleh salah satu dari mereka. Merasa dirinya telah bicara sendiri tanpa ada yang menjawab perkataannya. Jake pun menghela napas.

"Kakak-Kakak ini gimana sih? Masa gitu doang ga tau, mereka tuh lagi akting!" Sahut Niki yang merasa kesal pada temannya yang lebih tua, seharusnya yang lebih tua bisa berpikir lebih jauh dibanding yang muda一batin Niki. Rasa ingin mencibir tiba-tiba muncul dalam diri lelaki itu, namun ia harus menjaga kelakuan di depan senior-seniornya.

Tepat setelah Niki berbicara seperti itu, Heeseung dan Sunoo yang tak kuasa menahan aktingnya pun tertawa hingga badannya ambruk ke lantai. Sungguh, mereka yang ada disana merasa telah dibodohi.

"Udah bodoh malah dibodoh-bodohin. Gue yang paling junior disini ngerasa malu sendiri."

"Diem lo bocil!" Timpal Jake mengapit leher Niki menggunakan ketiaknya. Sedangkan Jay, Jungwon, dan Sunghoon hanya saling tatap menatap tanpa sebab dengan wajah datarnya. Sudahlah, akupun tak paham dengan tingkah laku mereka.

Detik kemudian Niki berhasil melepaskan lehernya dari ketiak Jake, kemudian pandangannya terlihkan pada Jungwon yang sedang mengeluarkan sebuah sandwich dari kotak bekalnya. Dahi Niki pun berkerut.

Sebelum Jungwon memasukkan sandwich itu ke dalam mulut, Niki memakai kesempatan itu untuk berbicara.

"Kak Jungwon, sandwich nya pedes banget ya? Warna nya merah gitu."































***

Yaampun book ini udah berdebu
Anyway, berubah pikiran? :)

Given Taken || Enhypen [√]Onde histórias criam vida. Descubra agora