O3 | τρία

3.7K 695 285
                                    

:.。o○ Given Taken ○o。.:

Perasaan mereka terasa campur aduk saat ini. Menyaksikan disaat salah satu temannya masuk ke dalam peti dengan keadaan tak masuk akal. Isak tangis yang mengudara terus melatarbelakangi suasana di pemakaman. Semua orang disana memakai pakaian serba putih untuk menghormati kepergian Lee Heeseung-untuk selamanya.

"Ini sama sekali gak masuk akal!" Teriak Sunoo yang menjatuhkan lutut ke tanah karena kakinya sudah merasa lemas dan tak bisa menopang badan. Ia terus menangis sambil memegangi batu nisan yang bertulisan 'Lee Heeseung'-orang yang kemarin malam meninggal karena bagian dari hidupnya habis, dihisap oleh sesosok makhluk penyuka cairan kental berwarna merah pekat itu.

Jake memandang kosong ke arah kuburan Heeseung yang kini telah ditaburi bunga. "Gak mungkin, ini gak mungkin!" Air matanya keluar begitu saja tanpa menutup kelopak matanya terlebih dahulu. Bukan hanya Jake, tapi mereka semua yang ada disana sangat terpukul dengan kepergian Heeseung. "A-apa polisi gak meriksa kostan Heeseung? Mereka nyelidikin kasus ini kan? Karena一gak mungkin jaman sekarang ada vampir!" Sambung Jake menyelundupkan kepalanya di antara kedua kaki. Di belakangnya, ada Jay yang sedang mengusap punggung Jake berusaha menenangkan.

Bukan apa-apa. Jake dan Jay memang sudah terbiasa memanggil Heeseung tanpa embel-embel 'Kak'. Lagipula Heeseung juga tak masalah dipanggil seperti itu oleh Jake-begitu juga oleh Jay.

"Jaman sekarang gak ada vampir. Cih! Ucapan lo gak menjamin semua benar, di dunia ini gak ada yang gak mungkin, bisa jadi vampir memang bener-bener ada dan nyata."

Selesai mengatakan itu, semua menoleh ke arah Niki yang sedang berdiri di arah kanan dengan tangannya yang dilipat di depan dada. Temannya merasa aneh, Niki-apa dia tidak merasa kehilangan atas kepergian Heeseung? Aku tau, menangis bukan salah satu cara untuk menunjukkan rasa sedih dalam diri. Tetapi, rasanya aneh saja. Bahkan raut wajah Niki sama sekali tidak menunjukkan kalau ia sedang sedih saat ini.

"Gausah pura-pura tegar, Niki. Kalo nangis ya nangis aja, jangan ditahan-tahan, nanti yang ada malah menyiksa batin." Ucap Sunghoon seraya mengusap pipi nya untuk menghilangkan jejak air mata. Sedangkan Niki hanya menatap lelaki itu datar tanpa ada ekspresi sama sekali.

"Buat apa gue nangis? Nangis gak akan bisa menyelesaikan masalah, nangis itu buang-buang waktu. Seharusnya selesai Kak Heeseung meninggal, kita sebagai temennya harus menyelidiki tentang kematian dia. Apa benar kalau penyebab Kak Heeseung mati akibat ulah makhluk aneh gak jelas yang biasa ada di cerita fantasi itu?" Seniornya hanya terdiam sambil mencerna omongan sang junior. Niki mengatakan itu dengan raut wajah dan nada suara yang berbeda dari biasanya.

Tak lama Niki kembali menarik napas dalam-dalam kemudian ia hembuskan napasnya ke udara. "Masalah polisi yang nyatain kalau Kak Heeseung mati gara-gara vampir," Niki kembali mengalihkan pandangannya ke 5 temannya itu. "Gue percaya-percaya aja. Karena waktu Kak Heeseung meninggal lukanya cuman ada di leher, dan waktu Kak Heeseung diperiksa dia juga gak punya darah setetespun. Apapun bisa terjadi." Dan itu diakhiri sebuah helaan napas panjang.

Jay hanya diam mamandang kuburan temannya seraya terus mengusapi punggung Jake, dengan cepat ia menyeka air matanya yang baru saja keluar. "Tapi, gue merasa kalo ini sama sekali gak masuk akal. Kak Heeseung meninggal dengan cara yang gak waras, masa iya dia mati karena makhluk aneh itu?" Gumam Jay menatap iba pada Sunoo yang sedari tadi terus menangis tanpa henti.

Padahal baru saja kemarin Sunoo bertengkar dengan Heeseung, dan baru kemarin pula mereka berbaikan untuk menyelesaikan segala pertengkarannya. Sungguh, Sunoo sangat menyesali perbuatannya pada teman yang lebih tua 2 tahun darinya itu. Sunoo menyesal karena telah membuat kenangan buruk dengan Heeseung yang kini hanya meninggalkan nama. Kalau boleh jujur, Sunoo merasa sangat rapuh ketika mengetahui Heeseung mati dengan cara yang tidak wajar. Ia pun tidak peduli jika teman-temannya melihat wajahnya yang sembab, hidungnya merah, matanya bengkak, serta lendir yang meler dari lubang hidungnya.

Given Taken || Enhypen [√]Where stories live. Discover now