epilog | επίλογος

2.6K 441 233
                                    

:.。o○ Given Taken ○o。.:

26 years later....

Vampir identik dengan warna merah, dan juga hitam. Mereka tinggal di tempat yang gelap dengan cahaya yang minim, sedangkan warna kesukaan vampir adalah merah.

Bukan. Bukan merah darah. Tetapi mawar.

Di sore hari ini Jungwon tengah menyiram bunga yang telah ia rawat sejak pergi ke dunia manusia. Bunga mawar berwarna merah pekat, warna yang lebih mencolok dibanding merah darah. Merah adalah warna yang selalu bisa menarik perhatian para vampir. Jungwon pun merasa begitu.

Kalaupun ditanya seberapa besar rasa sukanya terhadap mawar, ia masih mempunyai kelemahan tersendiri. Mawar liar-lah yang paling dihindari oleh vampir. Ah, tidak hanya vampir, makhluk yang menyerupai vampir juga sangat menghindari bunga itu. Tak lain adalah drakula.

Di jaman dahulu sebelum lelaki itu lahir, orang tua Jungwon hanyalah manusia biasa. Pada saat itu, hidup Ayah dan juga Bunda Jungwon sangatlah tidak tenang. Bagaimana tidak? Mereka harus selalu bersembunyi setiap hari agar lolos dari kejaran vampir dan drakula yang sangat menginginkan darah manusia.

Tetapi, usaha melarikan diri itu sia-sia. Berakhir Ayah Jungwon dibunuh drakula, sedangkan Bunda Jungwon dibunuh oleh vampir. Namun, setelah beberapa tahun kemudian, mereka kembali hidup sebagai sepasang kekasih yang berbeda spesies.

Kalau berharap untuk menjadi sepasang kekasih yang berbeda kasta, jangan terlalu tinggi ya, nanti jatuh sakit lho.

"Jungwon, ini udah jam lima sore. Kamu nggak pergi?" Seorang wanita berjubah hitam keluar dari rumahnya. Ia membawa sebuah kantung plastik yang memiliki alat penutup khusus. Jungwon yang tengah menyiram bunga pun menghentikan aktivitasnya.

"Bunda kok keluar? Kan udah Jungwon suruh di dalem aja, liat tuh kulit Bunda udah biru-biru kayak the little krishna." Katanya membuat sang ibunda sedikit terkekeh seraya mengelus surai putranya. Jungwon mengambil kantung plastik itu lalu mengantongkan di saku celana. "Bunganya udah Jungwon siram. Gimana? Bagus kan?" Ia tersenyum sambil menunjuk beberapa tanaman mawar yang berjejer di perkarangan rumah.

Wanita itu mengangguk kemudian tersenyum tersenyum sembari melihat kulitnya yang berubah warna menjadi biru pucat. Kondisi Bunda Jungwon sedang melemah. Kulit vampir dapat berubah menjadi biru jika tubuhnya tidak sehat seperti biasanya, dan vampir akan membutuhkan darah untuk membuat keadaannya stabil seperti semula. Maka dari itu Bunda membawa kantung plastik untuk menyuruh Jungwon mengambil darah manusia.

Kalau kalian bertanya dimana Ayah Jungwon? Lelaki itu memang tidak ada di rumah. Ia pergi untuk melaksanakan ritual khusus para drakula.

Pekawinan silang ini membuat Jungwon memiliki campuran dari sang Ayah dan juga Bundanya. Antara drakula dan juga vampir. Jungwon memiliki sisi drakula, yaitu benci dengan bawang, dan menghindari tanda salib. Sedangkan sisi vampir Jungwon yang diturunkan oleh Bunda lebih banyak. Tak lain adalah menghisap darah, lemah dengan terik matahari, kulit dapat berubah menjadi biru, menjelma menjadi binatang serta gumpalan gas, dan masih banyak lagi.

Jungwon mengecup pipi sang Bunda lalu tersenyum manis. "Yaudah. Jungwon pergi dulu ya, Bun. Cepet sehat lagi biar bisa main ke dunia manusia." Lagi dan lagi Bunda hanya mengangguk guna mengiyakan perkataan Jungwon. Benar, mereka tidak sedang berada di dunia manusia. Melainkan Transylvania. Tempat dimana vampir dan makhluk sejenisnya tinggal.

"Hati-hati." Ucap Bunda melambaikan tangannya. Sementara itu Jungwon tersenyum seraya mengambil posisi yang tepat untuk segera pergi ke dunia manusia dengan satu cara yang tercepat.

Given Taken || Enhypen [√]Where stories live. Discover now