O1 | ένας

7.5K 979 285
                                    

:.。o○ Given Taken ○o。.:

Hening sejak tadi. Semua pandangan mengarah ke satu orang yang sedang menunduk memainkan jari-jemarinya, ia tidak berkutik sama sekali setelah menerima selembar kertas putih dengan huruf ketiga dari abjad.

Sunoo sudah tau apa yang akan terjadi sekarang. Karena bukan pertama kali ia seperti ini, menjadi pusat perhatian teman-temannya di ruang latihan tempat yang biasa mereka pakai untuk dance. Tatapan tajam serta aura tak mengenakan Sunoo dapatkan dari mereka. Ia sama sekali tidak berani mendongak.

Yang keluar hanyalah helaan napas dari mulutnya. Sunoo meyakinkan diri untuk mulai berbicara. "Maaf, kalo hasilnya ga sesuai harapan, tapi gue udah berusaha, gue udah latihan, gue udah bekerja keras demi kelompok kita."

Srak!

"Tapi dance lo ga sebagus Niki!" Heeseung melemparkan lembaran kertas itu lalu mengatakan kalimat yang sudah biasa Sunoo terima. Sementara itu Sunoo membatin, ia sudah tau hal ini akan terjadi lagi padanya.

"Gue akan berkerja sebaik mungkin untuk memberikan hasil terbaik." Ucap Sunoo lagi yang dibalas decihan oleh Heeseung.

"Apa kalimat itu bisa mengubah nilai kelompok kita? Lo usaha ya usaha yang bener! Kalo lo bekerja keras ga mungkin kita dapet nilai C sebagai hasil tetap di kelompok!"

"Contoh si Niki, dia lebih muda dari lo tapi dance dia lebih bagus daripada lo. Kenapa lo ga bisa kayak dia?"

"Lo cuman menang di aegyo doang yang bikin cewe menjerit-jerit. Tapi urusan dance yang paling utama di dalam kelompok, sedangkan nilai kelompok kita cuman dapet C selama 3 bulan ini, dan itu gara-gara lo!"

"Dance lo ga ada kemajuan tau gak?"

"CUKUP!" Sunoo berteriak seraya dirinya yang sekarang sudah berdiri sambil menatap satu persatu temannya dengan rasa jengkel. Ia baru saja memotong semua omongan yang Sunoo dapatkan dari bibir Heeseung, Sunoo pikir Heeseung telah memaki nya dengan kalimat yang tak enak didengar.

Hatinya terasa perih saat dikatai ga ada kemajuan oleh temannya sendiri. Seharusnya teman itu mendukung, bukan mematahkan rasa semangatnya. "Gue tau dance gue ga sebagus Niki, gue tau daya tarik gue di kelompok ini cuman aegyo, gue tau kelompok kita dipandang jelek daripada kelompok lainnya dan itu gara-gara gue. GUE TAU KAK HEESEUNG, GUE TAU!"

"-tapi tolong, hargai kerja keras gue. Semua keringat dan rasa lelah yang udah gue keluarin demi hasil terbaik di kelompok ga ada artinya bagi kalian. Kalian cuman melihat hasil hasil dan hasil, tapi kalian ga liat usaha gue untuk mendapatkan hasil itu." Sambungnya. Ia mengatur napas setelah berbicara panjang lebar dengan tempo yang lumayan cepat.

Menatap teman-temannya lekat secara bergantian, alisnya tertekuk sambil mengepalkan tangannya. Kemudian kakinya melangkah meninggalkan semua orang yang ada di dalam ruangan

Brak!

-ia membanting pintu hingga semua kaca yang ada di dalam ruangan dance itu bergetar. Heeseung yang melihat itu hanya menghela napasnya sambil mengusap wajahnya kasar. Sementara itu Jay memijat pundak Heeseung untuk menghilangkan rasa emosi Heeseung yang tadinya meluap-luap.

Sunyi dalam sekejap. Percakapan Heeseung dan Sunoo masih melekat dan diingat jelas oleh mereka, tentang amarah Sunoo yang tadi sedang memuncak akibat kalimat Heeseung yang terkesan merendahkan.

Apa Heeseung tidak memikirkan bagaimana perasaan Sunoo ketika dikatai olehnya? Mengapa ia tidak memikirkan secara berulang kali saat ingin berbicara?

Given Taken || Enhypen [√]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن