[35] Cemburu

441 198 70
                                    

•Happy reading••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Happy reading•


Hari berjalan begitu cepat, beberapa hari sudah berlalu setelah gagalnya rencana Zena menonton final pertandingan futsal, karena Andra yang membantu Ane. Sampai di hari Jumat jam istirahat pertama Zena yang sedang berjalan bersama Tiara dan Meisya menuju kelasnya tak sengaja mendengar obrolan tiga adik kelas mereka yang berjalan di depan ketiganya.

"Jeng, makin ke sini Andra sama Ane makin deket gak, sih?" tanya Nola—salah satu anggota OSIS SMA Adijaya.

"Lo nyadar juga? Gue kira cuma gue aja yang mikir kalau mereka makin deket," kata Ajeng menanggapi. Ajeng juga kebetulan adalah anggota OSIS SMA Adijaya sehingga mereka lebih sering melihat interaksi Andra dan Zena saat kegiatan OSIS.

"Kayaknya gak cuma kita. Orang kelihatan banget, kok. Inget kan, pas baksos hari Jumat lalu, itu Andra datengnya bareng Ane. Udah pasti Andra jemput Ane," kata Nola.

Ajeng mengangguk. "Inget. Dan kalau pas rapat itu lo juga lihat, kan, gimana deketnya mereka. Gue jadi curiga kalau mereka ada sesuatu, deh," ucap Ajeng mengompori.

"Ada sesuatu kayaknya engga. Soalnya, kalau diperhatiin Ane gak sih, yang gatel?"

"Menurut gue dua-duanya, sih," jawab Ajeng. "Udah tahu Andra punya pacar, tapi makin ke sini malah makin nempel. Andranya juga udah punya pacar cantik, baik kayak Kak Zena juga masih aja nanggepin Ane yang udah jelas kelihatan kalau suka sama dia. Harusnya kan, dia gak kayak gitu. Bisa dong, dia jaga perasaan Kak Zena?"

"Ehm, iya, sih. Tapi mungkin aja Kak Zena emang tahu terus dia ngebiarin itu, karena dia mikir kalau Andra sama Ane itu, ya, sebatas temen."

"Bisa aja. Cuma, ya, gak seharusnya mereka sedeket itu."

"Iya, sih. Sakit juga pasti kalau jadi Kak Zena," ucap Nola sebelum akhirnya dua siswi itu masuk ke kelas XI IPS 1.

"Njir, ternyata kelakuan Andra gitu? Na, lo gak bisa diem aja," ucap Meisya setelah melewati kelas XI IPS 1. Mereka bertiga berhenti dengan Zena yang berdiri di antara Meisya dan Tiara. Zena belum suara, gadis itu hanya menatap kedua temannya bergantinya.

"Sya, jangan jadi kompor, ah," tegur Tiara.

"Gue gak jadi kompor. Lo juga denger kan tadi?" tanya Meisya menatap Tiara.

Tatapan Meisya kembali beralih pada Zena. "Na, ini pasti gara-gara lo selalu bilang gak pa-pa. Makanya Andra malah jadi seenaknya. Inget, pas pacaran sama lo Andra kadang masih nganter Ane pulang kalau habis rapat OSIS, terus kemarin Minggu lo gagal nonton final futsal gara-gara Andra lebih milih nganterin Ane, padahal dia udah ada janji sama lo yang lo itu pacarannya. Terus ternyata kemarin Jumat Andra juga jemput Ane. Gue yakin dia pasti gak bilang sma alo. Iya, kan?" tanya Meisya.

"Ehm, iya. Dia gak bilang sama aku soal itu," jawab Zena membuat Tiara menutup mulutnya. Niat hati tadi dia ingin membuat Zena tak berpikir macam-macam pada Andra, namun sepertinya memang Andra yang menyebalkan.

ABSQUATULATE (TERBIT)Where stories live. Discover now