Part 34 - Tamparan

624 91 0
                                    

Mi Ra beberapa kali menoleh karena sudah tiga kali Mi Ho mengintipnya lewat pintu. Walaupun Mi Ra sudah mengirimkan pesan supaya Mi Ho pulang lebih dulu karena pekerjaannya belum selesai, pria itu sepertinya tidak peduli dengan permintaan Mi Ra.

Mi Ra takut Hae Won yang saat ini sedang bersamanya akan menyadari ada sesuatu di antara mereka. "Whuaaa .... Pulang yuk. Aku sudah capek. Jangan lupa besok kita harus ke kantor periklanan pagi," kata Hae Won sambil meregangkan tangannya.

"Iya. Kau pulanglah dulu. Aku akan menyelesaikan ini ssedikit lagi," kata Mi Ra.

Dahi Hae Won berkerut, "Kau yakin?"

"Iya. Sebentar lagi aku juga akan pulang," yakin Mi Ra mantap.

"Baiklah kalau begitu," kata Hae Won dan dia pun kemudian mulai merapikan barangnya.

Tiga belas menit berlalu dari Hae Won pulang dan Mi Ra merasa masih harus menyelesaikan laporannya. "Apa kau masih lama?"

Mi Ra sontak menoleh ke arah suara dan mendapati Mi Ho berdiri hanya lima langkah darinya dengan mulut cemberut. Hal itu tentu saja malah membuat Mi Ra gemas. "Kan sudah kubilang pulang dulu saja," kata Mi Ra.

Mi Ho mendekat dan duduk di kursi yang ditempati Hae Won tadi, tepatnya di samping Mi Ra. "Aku tidak mau. Kalau kau pulang sendiri, kau tidak akan pulang ke tempatku. Aku ingin tidur sambil memelukmu malam ini," rengek Mi Ho.

"YAA!" pekik Mi Ra sambil menutup mulut Mi Ho. "Apa kau tidak khawatir ada yang mendengarmu?"

Mi Ho menarik tangan Mi Ra yang masih menempel di mulutnya dan menggenggamnya dengan kedua telapak tangan. "Aku tidak tahu. Aku paham kau akan menghadapi kesulitan kalau hubungan kita diketahui tapi aku ingin bersikap egois dan tidak mempedulikan itu semua. Aku ingin semua orang tahu bahwa kau milikku."

Pipi Mi Ra memerah dan dia merasa sangat bahagia dengan kata-kata Mi Ho barusan. Mi Ra mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Mi Ho dalam. Setelahnya, Mi Ra menarik kembali wajahnya dan berkata, "Aku mencintaimu."

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

"Aku mencintaimu."

Mi Ho serasa kehilangan nafas dan detak jantungnya bekerja lebih cepat dari biasanya. Ini pertama kalinya Mi Ra mengatakan kalimat ini. Bahagia tidak cukup untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan saat ini. Dia pun belum mengatakan kata cinta pada Mi Ra tapi itu karena dia tidak tahu apa yang dia rasakan.

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Where stories live. Discover now