Part 7 - New Single

651 107 5
                                    

"Hei bangun

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Hei bangun .... Yaa ... ayo bangun cepat ....," Mi Ra merasa seseorang menggoyang-goyangkan tubuhnya dan dengan tenaga yang masih tersisa, Mi Ra membuka matanya. Dia mengerjap dan mengingat dia dimana.

Ahh iya .. tadi dirinya setuju untuk naik ke mobil Mi Ho. Dirinya sekarang berada di dalam mobil Maybach mewahnya.

"Kukira kau sedang tidak enak hati tadi, ternyata kau masih bisa mendengkur. Aku mengkhawatirkan sesuatu yang tidak perlu," kata Mi Ho meracau sambil melepaskan sabuk pengamannya dengan tergesa.

Pria itu membuka pintu dan keluar dan detik berikutnya dia sudah membuka pintu di sisi Mi Ra. "Ayo cepat keluar. Aku ini bintang besar kenapa sekarang merasa seperti sopirmu," Mi Ho masih saja tidak berhenti mengomel.

Mi Ra membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Dia melihat ke kanan dan kekiri. Dirinya sekarang berada di depan toko serba ada dimana dirinya dan Mi Ho tidak sengaja bertemu kemarin.

"Aku tidak tahu dimana rumahmu jadi aku turunkan disini," kata Mi Ho yang masih terlihat kesal. Mi Ra mengangguk dan membungkuk kecil. "Terima kasih sudah mengantarku pulang," kata Mi Ra dan dia berbalik.

Mi Ho ragu apakah dia bisa langsung pergi ataukah menemani gadis yang berjalan dengan lesu itu. Dirinya tidak terlalu tahu soal banjiha. Dari kecil Mi Ho sudah dilimpahi dengan kemewahan. Ayahnya seorang komposer terkenal. Bahkan saat Ayahnya sudah meninggalpun, dia dan Ibunya masih mendapatkan uang dari royalty hasil karya Ayahnya.

Ibunya sendiri seorang designer perhiasan mewah dan memiliki butiknya sendiri. Karena itu dirinya tidak tahu apapun tentang daerah ini. Mi Ho hanya sedikit was-was tentang perkataan Areum tadi. Bukannya dia merasa Mi Ra cantik, hanya saja orang jahat tidak akan melihat dirimu cantik atau tidak. "Hei! Gadis menyebalkan! Apa rumahmu masih jauh?" teriak Mi Ho pada Mi Ra yang sudah beberapa langkah di depannya.

Mi Ra berbalik sebentar, "Tidak, sudah dekat kok. Terima kasih sekali lagi." Mi Ra berbelok dan Mi Ho tidak bisa lagi melihatnya.

*

Mi Ho menghempaskan tubuhnya di sofa dan berniat untuk mengirim Mi Ra pesan hanya untuk memastikan dirinya sudah di rumahnya. Bukannya dia khawatir hanya saja kalau terjadi apa-apa pada gadis itu, Mi Ho bisa diseret-seret juga karena terakhir terlihat bersamanya. Ya, tentu saja karena alasan itu. Tapi dia baru ingat, dia tidak menyimpan nomor ponsel Mi Ra.

Sebuah suara dari ponselnya berbunyi menandakan sebuah pesan baru masuk.

Kau sudah tidur?

Dari Areum dan Mi Ho pun mengetik balasan.

Belum

Tidak seberapa lama, ponselnya berbunyi. Dari Areum.

"Ada apa?" jawab Mi Ho.

"Apa kau sudah dirumah?" tanya Areum di seberang sana.

"Sudah," jawab Mi Ho. Areum lumayan sering menelpon Mi Ho saat malam hari. Ada saja yang diceritakan gadis itu padanya.

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin