Part 21 - Karena Bibi Somin

609 93 2
                                    

Setelah van yang dinaiki Mi Ho dan yang lain sudah tidak lagi terlihat, Mi Ra menghubungi kak Justin.

"Kak Justin dimana? Aku sudah selesai," kata Mi Ra setelah tiga kali nada dering dan kak Justin mengangkat panggilannya.

"Oke, tunggu aku di sana. Aku tidak akan lama," jawab pria itu nampak senang.

Mi Ra yang baru saja menutup telponnya dikagetkan oleh seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.

"Wah wahh ... aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini," kata pria itu. Mi Ra ingat pernah bertemu dengannya namun dia sedikit lupa.

Paham bahwa Mi Ra sepertinya lupa dengannya, pria ini menunjukkan raut wajah kecewa yang berlebihan. "Sepertinya kau melupakanku. Ini aku Goo Myung. Yang waktu itu diperkenalkan oleh Mi Sun di stasiun TV," katanya berusaha mengingatkan Mi Ra.

Aaaaahhh ... Mi Ra baru ingat. Dia sutradara yang katanya suka memangsa wanita. Beberapa hari lalu, yang lain bahkan menjadikan dia topik pembicaraan saat acara barbeque di rumah Mi Ho.

"Maaf, iya aku baru ingat sekarang," kata Mi Ra masih berusaha terlihat sopan.

"Kau sedang apa di sini?" tanya Goo Myung.

"Kita baru selesai mempersiapkan konser Mi Ho. Aku sedang menunggu teman untuk menjemputku," info Mi Ra.

"Oh ya ... kudengar kau terluka saat di studio saat itu ya. Aku tidak melihatnya. Aku sedang berada di lantai berbeda saat itu. Saat aku turun, sepertinya kau sudah dilarikan ke rumah sakit. Tapi kau nampak baik-baik saja."

"Iya, aku sudah baik sekarang."

"Syukurlah kalau begitu," kata Goo Myung. Dia menyentuh bahu Mi Ra namun karena refleks, Mi Ra memiringkan bahunya dan Goo Myung membaca bahasa tubuh Mi Ra yang menolak sentuhannya. Sambil tertawa, pria itu berkata, "Kita pasti akan mengobrol lagi lain waktu. Aku harus menemui seseorang sekarang. Aku tinggal dulu ya."

Mi Ra mengangguk dan sedikit membungkuk saat Goo Myung pergi. "Awas saja kalau kau berani macam-macam padaku," kata Mi Ra sambil melihat punggung Goo Myung yang semakin menjauh.

"Kau bicara dengan siapa?" dan Mi Ra menoleh saat mendengar suara kak Justin.

"Oh bukan siapa-siapa kak. Cepat sekali sudah datang," kata Mi Ra senang.

"Sebenarnya aku tadi ada di café di dekat sini sembari mengerjakan pekerjaanku. Dokter penggantiku cukup merepotkan, aku tidak bisa benar-benar liburan," kata kak Justin sambil tersenyum. "Aku lapar. Kita cari makan dulu ya?"

Mi Ra mengangguk dan keduanya menuju mobil yang disewa kak Justin selama dirinya berada di Seoul.

Kak Justin berhenti di restaurant vegan bernama Innisfree Green Café di Myeongdong-gil, Jung-gu. "Aku dengar tempat ini terkenal," kata kak Justin sambil melepaskan sabuk pengamannya. Mi Ra juga melakukan hal yang sama namun dengan cepat kak Justin mengambil alih dan melepaskan sabuk pengaman yang dipakai Mi Ra.

"Sudah," kata kak Justin.

Mi Ra tiba-tiba termenung. Dia barusan berada dekat sekali dengan kak Justin namun kenapa rasanya berbeda? Rasanya berbeda dengan saat dirinya bersama Mi Ho. Mi Ra tidak merasakan getaran atau rasa gugup apa pun itu. Namun bersama dengan Mi Ho .... Mi Ra masih termenung.

"Mi Ra, ayo turun," kata kak Justin yang tanpa disadari Mi Ra sudah membukakan pintu di sampingnya. Mi Ra pun mengumpulkan kembali kesadarannya dan keluar dari mobil.

Innisfree Green Café memiliki interior yang sangat cantik. Dominasi warna kayu cerah memenuhi café ini. Mulai dari lantai, kursi-kursi, hingga langit-langitnya memiliki warna kayu senada.

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang