Part 4 - Terima Kasih untuk Waktu Itu

756 125 9
                                    

Mi Ra tidak mengerti bagaimana dirinya berakhir di pantry bersama pria ini. Gadis itu memperhatikan pria yang saat ini sedang mengambil minuman dingin di kulkas dan menghampirinya kemudian mengambil duduk di sebelahnya.

Tanpa aba-aba, pria tadi menempelkan kaleng dingin itu di pipi Mi Ra dan sontak Mi Ra terhenyak. "Ouch," kata Mi Ra secara spontan sama sekali tidak menyadari rasa nyeri yang dia rasakan di pipinya.

"Apa sakit?" tanya pria itu masih memegangi kaleng dingin di samping pipi Mi Ra.

"Hanya sedikit," jawab Mi Ra dan dia mencoba memegang sendiri kaleng tadi tapi malah berakhir dengan telapak tangannya menyentuh tangan pria yang tidak henti memandangnya itu. Saat tangan keduanya bersentuhan, pria tersebut terlihat kikuk begitu juga dengan Mi Ra.

"Aku bisa memeganginya sendiri, terima kasih," dan Mi Ra mengambil alih kaleng yang masih saja dingin itu.

"Oh, maaf aku belum sempat memperkenalkan diri. Namaku Ye Jun. Lee Ye Jun," katanya.

"Mi Ra. Han Mi Ra," jawab Mi Ra dan mengganti pegangan tangan kanannya ke tangan kiri karena kaleng tadi benar-benar terasa dingin.

"Kau bukan sepenuhnya orang Korea ya?" tanya Ye Jun dan pertanyaan itu membuahkan tawa dari mulut Mi Ra. Ye Jun yang bingung dengan reaksi Mi Ra, kembali bertanya, "Kenapa?"

"Aku mendengarnya beberapa kali sejak tiba di Seoul," terang Mi Ra. "Sepertinya penyamaranku tidak berhasil. Aku berasal dari Saturnus. Orang Bumi mengira Alien hanya datang dari Mars saja kan? Tapi Saturnus juga sudah padat penduduk saat ini. Aku hanya berlibur disini tapi pesawatku dicuri dan aku tidak bisa kembali."

Ye Jun tertawa keras mendengar penjelasan Mi Ra. "Kenapa aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Aku sering melihat keluar jendela saat malam hari. Seharusnya aku bisa melihatmu kan dari Uranus," tambah Ye Jun dan keduanya tertawa lepas.

"Omo .... Kalian seperti pasangan saja. Lihat lihat, baju kalian pun serasi. Tertawa seperti itu ... kalian nampak sangat serasi," suara itu kompak membuat Mi Ra dan Ye Jun menoleh kearah suara. Ternyata Won Shik.

"Ye Jun, apakah kau sudah menemui Mi Ho?" tanya Won Shik sambil mengambil beberapa sandwiches dan susu.

"Belum rencananya pagi ini tapi ada yang mengalihkanku," jawab Ye Jun kali ini menatap kearah Mi Ra lagi.

"Kalian lanjutkan saja, aku harus merawat bayi besar yang uring-uringan dari tadi pagi," kata Won Shik pada keduanya. Sontak Ye Jun tertawa mendengar kalimat Won Shik.

Selepas Won Shik pergi, Mi Ra pun bangkit dari duduknya. "Aku juga harus pergi. Sekali lagi terima kasih sudah mengingatkanku untuk mengopres ini," kata Mi Ra sembari menyentuh pipinya yang merah.

Ye Jun tersenyum dan mengangguk. Dan Mi Ra pun keluar dari ruang makan itu.

Saat berjalan di koridor dan berbelok, tiba-tiba dia menabrak seseorang. "BUGG"

"Aduh aduh panas," Mi Ra kebingungan merasakan rasa panas di perutnya beruntung tidak banyak yang mengenainya akibat tabrakan tadi. Tapi sesaat setelah melihat siapa yang ditabraknya, dia malah ketakutan.

Kemeja putih Mi Ho sudah dipenuhi noda hitam dari kopi yang tumpah. Dan kalau Mi Ra merasakan panas karena terkena sedikit cairan hitam itu, Mi Ho hampir tersiram dengan sempurna. Mi Ho tidak berkata apa-apa tapi wajahnya memerah dan matanya melotot kearah Mi Ra.

Mi Ra bingung dan panik dan dengan segera dia ingin menyentuh kemeja Mi Ho berharap pria itu tidak kepanasan tapi dia langsung mundur saat pria itu berteriak. "APA KAU TIDAK PUNYA MATA!!! KENAPA SIAL SEKALI JIKA BERURUSAN DENGANMU!! MINGGIR!!!"

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Where stories live. Discover now