Part 15 - Sedikit Protektif

695 97 3
                                    

Ini hari keempat Mi Ra di rumah sakit dan besok pagi dokter sudah memperbolehkannya untuk pulang dan kembali satu minggu lagi untuk kontrol. Kemarin malam Mi Ho juga menemaninya disini namun Mi Ra terlelap lebih dulu hingga mereka tidak sempat mengobrol. Ye Jun dan Areum juga datang bersama tadi siang.

Ye Jun bersikeras tidak ingin pulang namun karena dia datang bersama Areum dan Areum sudah merengek minta pulang, Ye Jun tidak mampu menolak lagi.

Sudah jam sebelas malam dan belum ada tanda-tanda Mi Ho akan datang. Bukannya Mi Ra menginginkan pria itu menemaninya karena dia sepenuhnya paham akan kesibukannya. Bahkan dirinya disini selama tiga malam kemarin saja sudah hal yang aneh bagi Mi Ra. Mi Ra berusaha tidak membuat pria itu merasa bersalah atas keputusan Mi Ra hari itu.

Dia tidak ingin Mi Ho merasa berhutang budi padanya. Oh tidak, tentu itu bukanlah hal yang diinginkan Mi Ra. Beberapa langkah kaki terdengar memasuki kamar Mi Ra dan Mi Ra sontak melihat ke arah pintu, mendapati Mi Ho, Won Shik, dan Mi Sun memasuki ruangannya.

"Kenapa kalian semua disini?" tanya Mi Ra heran dan Mi Sun tanpa berkata apa-apa mengemasi pakaian dan barang-barang Mi Ra. Won Shik dilain pihak sedang berbincang dengan seseorang di ambang pintu. Seperti seseorang dari rumah sakit dengan jabatan yang cukup penting.

Mi Ho berada di tengah kamar dengan kebiasaannya melipat kedua tangan di depan dada mengamati Mi Sun. Mi Ra beranjak dari ranjangnya dan ikut membantu Mi Sun tanpa tahu kenapa dia harus berkemas malam ini.

"Unnie, ada apa ini?" tanya Mi Ra dengan putus asa karena dia tadi sempat bertanya pertanyaan yang sama dan wanita ini sepertinya tidak berniat untuk menjawabnya.

"Kau pulang malam ini," jawab Mi Sun singkat dan diakhiri dengan senyum singkat yang hangat.

"Tapi kenapa? Bukankah dokter bilang aku pulang besok?"

"Besok juga bisa tapi akan lebih aman kalau kau pulang malam ini," jawab Mi Sun lagi.

"Tapi kenapa? Apa karena tagihan rumah sakitnya terlalu membengkak?" tanya Mi Ra dengan konyolnya. Dan benar saja, perkataanya membuahkan tawa keras dari Mi Ho.

Mi Ra hanya menatapnya dengan sinis. "Pasti ada pasien yang lebih kaya kan dan rumah sakit kehabisan kamar jadi mereka menyuruhku pulang malam ini juga," tebak Mi Ra sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dengan hanya tangan kanannya.

"Kau ini bodoh atau apa? Kalau memang itu kejadiannya, rumah sakit bisa saja menawarkanmu kamar lain," tawa Mi Ho. Dan kembali Mi Ra menatapnya tajam dengan mata yang disipitkan.

"Apa kau sudah siap?" tanya Won Shik yang tanpa disadari Mi Ra sudah berada di dalam kamar sedang bertanya padanya dengan sangat ramah.

Mi Ra dan Mi Sun sama-sama mengangguk. "Bagus, kalau begitu ayo kita pulang."

Keempatnya naik ke dalam mobil dimana Dae Hun ternyata sudah menunggu mereka.

"Dae Hun maafkan aku ... kau harus mengantarku malam-malam," kata Mi Ra saat dirinya memasuki mobil van mewah tersebut.

"TIdak apa-apa Mi Ra, aku malah senang bisa mengantar pulang gadis cantik .... ," jawab Dae Hun. Mi Ra tersenyum sedangkan Mi Ho berdeham cukup keras. Dia sendiri juga kaget dengan suara dehamannya yang lumayan kuat.

Dae Hun mulai menjalankan van-nya dan meninggalkan pelataran rumah sakit.

"Maaf semuanya, aku jadi merepotkan kalian malam-malam begini," ucap Mi Ra.

Semuanya menoleh dan Mi Sun menjawab, "Bukan kau yang merepotkan kami Mi Sun tapi pria disebelah Won Shik." Mi Sun merujuk pada Mi Ho yang malah memasang headsetnya dan memandang ke arah jendela.

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ