Part 19 - Jangan Dekat-dekat Denganku Dulu

675 88 0
                                    

'Apa yang kau ingat selama ini hingga kau merasa memiliki kewajiban untuk berterima kasih padaku? Apa kira-kira aku menjadi salah satu alasanmu untuk pergi ke Seoul?' Mi Ho berbicara pada dirinya sendiri dalam hati saat dirinya mengamati wajah Mi ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Apa yang kau ingat selama ini hingga kau merasa memiliki kewajiban untuk berterima kasih padaku? Apa kira-kira aku menjadi salah satu alasanmu untuk pergi ke Seoul?' Mi Ho berbicara pada dirinya sendiri dalam hati saat dirinya mengamati wajah Mi Ra yang berada tepat di depannya sedang tertidur dengan pulasnya.

Beberapa kali gadis itu mengernyit dalam tidurnya, dan entah kenapa hal itu benar-benar mengusik Mi Ho. Tanpa berpikir panjang, Mi Ho mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Mi Ra pelan. Dan benar saja, gerakan yang dia buat membuat gadis ini tidak mengernyit lagi. Apakah karena mimpi buruk? Ataukah karena rasa sakit di tangannya? Tanpa disadarinya, Mi Ho terjaga semalaman.

Tiap kali Mi Ra mengernyitkan dahi dalam tidur lelapnya, Mi Ho kembali mengusap tangannya di pucuk kepala Mi Ra dan tiap kali dia melakukannya, dia selalu berhasil.

*

"Hoaaaahhhmmmmm ......... ," Mi Ra menguap sangat lebar sembari berusaha membuka matanya yang terasa masih berat. Dia merasa tidurnya sangat nyenyak sehingga dia enggan untuk bangun. Namun sinar matahari yang mengenai matanya dan suara peralatan masak yang beradu di dapur mau tidak mau memaksanya untuk bangun.

Dia melihat Hae won di sebelah kanannya dan Dae Hun disebelah kirinya masih tertidur pulas. Mi Ra juga melihat Mi Sun masih tertidur pulas di sofa. Mi Ra tidak melihat Won Shik dan Ye Jun.

"Bibi Somin masak apa?" tanya Mi Ra yang sudah bangun dan langsung berjalan menuju dapur.

"Kau sudah bangun? Aku buatkan bubur, sup, dan beberapa menu lain. Kau mandilah dulu," perintah bibi Somin dan Mi Ra pun menurut. Mandi akan menghilangkan rasa kantuknya.

Mi Ra yang hendak menaiki tangga menuju kamarnya, melihat Won Shik dan Ye Jun di halaman dan keduanya sedang mengobrol sambil menyesap kopi pagi mereka. Jendela kaca tinggi yang hampir mengelilingi seluruh bagian rumah Mi Ho membuat Mi Ra bisa melihat kedua pria itu dengan jelas dari dalam.

Mi Ra kembali membuka lemari pakaiannya dan masih dibuat takjub dengan baju-baju cantik di depannya. Mi Ra memilih rok dibawah lutut berpotongan A-line berwarna hitam bunga-bunga dan atasan warna coklat muda polos. Mi Ra penasaran apakah Mi Ho yang memilih baju-baju ini ataukah pekerja butik. Tiba-tiba Mi Ra bergidik membayangkan harga baju-baju di depannya.

"Lupakan ... lupakan .... Paling tidak dia bilang tidak akan memotong gajiku," ucap Mi Ra pada dirinya sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Setelah mandi Mi Ra yang hendak turun, melewati kamar Mi Ho yang masih tertutup. Wanita itu sama sekali tidak tahu bahwa semalaman Mi Ho terjaga tepat di sampingnya. Mi Ra mendekat dan mengetuk pintu kamar pria itu, berniat untuk membangunkannya dan tidak ingin dia melewatkan sarapannya.

Cukup lama Mi Ra mengetuk pintu kamar tersebut hingga ssebuah teriakan terdengar dari dalam, "Jangan ada yang mengganguku!!!! Aku perlu istirahat!!!!"

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Where stories live. Discover now