Part 9 - Jantung

665 102 8
                                    

Mi Ra terkesima dengan sosok pria tampan yang sudah berdiri dengan tersenyum lebar di depannya. Ye Jun memakai kaos turtleneck lengan panjang berwarna senada dengan baju yang dikenakannya sekarang. Seakan berada di adegan slow motion, Mi Ra berjalan ke arah pria itu dengan perlahan.

"Hai," sapa Ye Jun dan Mi Ra penasaran dengan bagaimana senyum Ye Jun sepertinya tidak pernah lepas dari wajah tampannya.

"Kau disini," kata Mi Ra masih tercengang. Maish tidak percaya Ye Jun benar-benar datang.

"Aku disini."

Dan keduanya tertawa merasa konyol dengan diri mereka masing-masing. Keduanya pun melanjutkan berjalan menuju zona selanjutnya. Ye Jun mengatakan pada Mi Ra bahwa dirinya juga sudah lama tidak kesini. Everland jadi jauh lebih cantik dibandingkan saat Ye Jun berkunjung kesini terakhir kali.

Berbeda dengan Ye Jun yang masih menceritakan tentang pengalamannya di Everland, Mi Ra memutuskan bungkam tentang alasan dirinya kemari seorang diri. Dan beruntung Ye Jun juga tidak menanyakan hal itu.

Setelah puas mengomentari tingkah lucu binatang-binatang di zona Zoo-Topia, Mi Ra dan Ye Jun berjalan ke area European Adventure. Zona bertemakan berbagai petualangan dengan nuansa Eropa ini menjadi salah satu zona paling populer di Everland. Ye Jun berhenti di depan wahana paling terkenal disitu, yaitu T-Express. Pria itu mendongak dan mau tidak mau Mi Ra ikut berhenti dan memandang roller coaster yang katanya terbesar di Korea Selatan itu.

"Dia adalah roller coaster tercepat ke 9 di dunia, peringkat ke 4 tertinggi di dunia, dan peringkat ke 6 sebagai roller coaster kayu terpanjang di dunia. Berani?" tantang Ye Jun dan menoleh pada Mi Ra. Mi Ra menelan ludahnya, sudah merasa ngilu membayangkan dirinya di atas sana setelah mendengar teriakan orang-orang yang berada di dalam kereta.

Mi Ra menantang dirinya sendiri. Percuma kalau dia sudah sampai disini tapi melewatkan roller coaster yang katanya terbesar di Korea Selatan ini. Mi Ra mengalihkan pandangannya dari T-Express dan menoleh ke arah Ye Jun yang sedang menunggu jawabannya dengan wajah yang sepertinya juga tidak yakin.

"Berani," jawab Mi Ra mantap tapi kemudian tertawa lebar, dan tawa itu menular pada Ye Jun. Tanpa memberitahu satu sama lain pun mereka sama-sama paham bahwa masing-maisng dari mereka sedikit takut. Tapi akhirnya Mi Ra dan Ye Jun pun berdiri di antrian T-Express.

Dibandingkan Safari bus tadi, antrian T-Express jauh lebih panjang. Dan antriannya dipenuhi dengan muda-mudi dengan pakaian santai namun sangat stylish. Disini, berpakaian bagus dan menarik adalah kewajiban. Itu adalah salah satu bentuk bagaimana kau menghargai dirimu sendiri. Kebanyakan dari mereka yang sedang antri adalah sekelompok teman sekolah dan sebagian lain adalah pasangan.

Mi Ra menatap Ye Jun yang kala itu memakai kaos putih senada dengan bajunya membuat mereka berdua nampak seperti pasangan kekasih. Mi Ra melihat ke kaos Ye Jun kemudian ke baju yang dipakainya. Yen Jun yang memperhatikan Mi Ra tersenyum simpul dan bertanya, "Ada apa?"

"Warna baju kita sama. Kita seperti sepasang ke .. ," Mi Ra kemudian sadar dengan kata-katanya dan memutuskan tidak pantas untuk melanjutkan kalimatnya. "Lupakan, bukan apa-apa."

Ye Jun tersenyum dan merespon, "Aku senang kau mengatakannya. Ya, kita memang terlihat seperti pasangan kekasih."

Mi Ra terlihat kelabakan, "Maaf aku tidak bermaksud seperti itu. Aku tidak sedang berpikir yang macam-macam." Masih dengan senyumnya yang menawan, Ye Jun mengulurkan tangannya dan mengelus lembut rambut Mi Ra yang terurai. Sesaat Mi Ra tidak bisa berpikir jernih namun dia tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman.

a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Where stories live. Discover now