Part 37 - Masa Depan

555 87 16
                                    

Syuting hari ini sangat melelahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Syuting hari ini sangat melelahkan. Jika Mi Ra pikir mempersiapkan konser saja sudah cukup melelahkan, pengalaman pertama Mi Ra mengikuti syuting video clip ternyata tidak kalah menguras tenaga. Karena semuanya harus selesai hari ini, mereka sama sekali tidak memiliki jeda untuk sekedar duduk sebentar.

Mi Ho selalu menolak untuk menjadi pemeran bagi video clipnya sendiri. Itu karena dia tidak suka berakting. Hae Won bercerita bahwa dulu Mi Ho pernah disodori script untuk beradegan dengan salah satu model terkenal di Korea. Bukannya malah senang, Mi Ho malah mengancam tidak mau membuat video clip untuk lagunya.

Syuting kali ini, dua orang laki-laki dan seorang perempuan yang merupakan trainee termuda di XT menjadi model video clip Mi Ho. Take untuk Mi Ho dan model tadi banyak dilakukan di Windy Hill, salah satu daya tarik pulau ini.

Dengan segala kesempurnaan Mi Ho, dan latar belakang bak lukisan yang memperlihatkan dengan jelas samudera biru beserta hamparan lapangan hijau, semua tentu terkesima dengan apa yang ada di hadapan mereka. Mi Ho berdiri di tepian bukit dengan menyanyikan beberapa lirik lagunya.

Cuaca hari ini juga sangat bagus. Tidak terlalu panas tapi juga tidak hujan seperti kemarin. Selanjutnya mereka menuju Oedo-Botania. Pemandangan di sini juga tidak kalah magisnya. Samudera biru tetap menjadi hal menakjubkan tentang pulau ini. Mi Ra menghirup napas panjang, menikmati keindahan yang bisa dilihatnya saat ini.

Dia sangat bersyukur hidup membawanya kepada pria yang selama ini menjadi tujuan hidupnya. Beberapa kali dia mencuri pandang ke arah Mi Ho, pria itu juga sering kali sedang menatapnya. Tiap kali itu terjadi, keduanya langsung berusaha mengulum senyum mereka.

Syuting selesai menjelang jam empat sore. Para kru dan staff lain merapikan segala perlengkapan termasuk Mi Ra dan Hae Won. Tidak seberapa lama, saat mereka selesai membereskan perlengkapan tadi, produser Han Sang memanggil mereka semua.

Sebuah truck makanan terparkir tidak jauh di sana dengan foto banner Park Mi Ho berdiri dengan gagah. "Ayo kita nikmati makanan dari tuan Ye Jun sambil melihat matahari terbenam," teriak produser Han. Semua pun menghambur ke arah food truck tadi.

Mi Ra terseyum dan berhenti sebentar. Dia benar-benar merasa bahagia dan tenang. Angin sore itu menerpa dengan sangat lembut dan langit menampakkan warna merahnya. Karena tidak terlalu lapar, Mi Ra memilih duduk di hamparan rumput di bawahnya. Pikirannya melayang ke orang tuanya. Bagaimana Ayah dan Ibunya bertemu. Dia tidak pernah tahu apakah keduanya bertemu di Korea atau Indonesia. Mereka tidak sempat menceritakannya pada Mi Ra.

 Mereka tidak sempat menceritakannya pada Mi Ra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]Where stories live. Discover now