19. 相信

2K 258 46
                                    

[ 相信 = Kepercayaan ]

WARNING 20+









Renjun semakin mengeratkan pejaman matanya saat bibir Haechan mendarat pada bibirnya. Mengecupnya sebelum akhirnya melumatnya bergantian. Haechan setengah menindih tubuh mungil itu, dengan lengan kirinya sebagai tumpuan. Membuat Renjun hanya bergerak kecil dan sedikit resah, pria itu tidak membiarkan Renjun memberontak.

"Eunghh..." Lenguhnya dibarengi tangannya mengalung dengan indah pada leher Haechan saat lidah itu memberi kode agar bisa masuk kedalam rongga mulutnya, bermain dengan lidahnya dan menginvasi seluruh isinya. Sedangkan tangan Haechan yang lain terus mengusap perut tummy Renjun agar tetap tenang dalam kukuhannya.

Setelah lama, mereka melepas pautan itu dengan napas yang tak beraturan.

"Aku merindumu, Lee Haechan.." Desah Renjun dengan menangkup wajah Haechan diatasnya, diusapnya rahang tegas dan tajam milik pria-nya, mengagumi mahakarya Tuhan yang nyaris sempurna.

Renjun rupanya dibuat tidak sadarkan diri dengan ciuman panas tadi. Ia menarik wajah Haechan, mencium kembali bibir berbentuk hati itu penuh hasrat dan gelora. Ia memeluk erat Haechan agar ciuman mereka lebih intens dan dalam.

Haechan sadar jika perlahan tangan Renjun beralih meremat kerah piyama yang dipakainya, sedikit menariknya. Ia mengetahui apa yang diinginkan kekasihnya, Haechan lalu melepas ciumannya, "Lepas saja, piyama ini bukan milikku."

Wajah putih itu dibuat memerah kemudian, "Lakukan semaumu, semua yang ada pada diriku adalah milikmu, Huang Renjun.." kalimat bernada parau itu mampu membuat gejolak dalam diri Renjun berdesir begitu deras.

Haechan menciumi rahang kecil Renjun, mengendus aroma yang telah menjadi candunya. Saat Haechan sibuk menghirup aroma tubuhnya, ia membuka satu persatu kancing piyamanya. Begitu selesai, Haechan menjauh bermaksud melepas piyama.

Renjun menelan salivanya payah, tubuh Haechan begitu indah dengan dibalut kulitnya yang coklat, lengan yang kekar dan otot perut yang samar. Serta jangan lupakan goretan luka lama yang terukir, menambah kesan seni tubuh itu. Renjun terasa dibuat gila saat ini.

Haechan kembali menindih dan mencium bibir Renjun, Ia sangat suka rasa yang ditimbulkan bibir itu, begitu manis dan memabukkan. Ia menggeram rendah tatkala jemari Renjun mengusap otot dadanya begitu sensual.

Ia beralih menelusup ke perpotongan leher Renjun, menenggelamkan indera penciumannya untuk meraup kembali aroma yang memabukkan baginya, sedikit menyingkap kaus yang pria China itu pakai, menampilkan bahu dan collarbone yang indah. Renjun mendongak dengan tinggi, membiarkan Haechan memberi tanda pada kulit lehernya. Jilatan, gigitan, dan hisapan dapat Renjun rasakan.

"Emhhh..." Ketika mulutnya sibuk dengan kulit leher dan bahunya, tangan Haechan juga rupanya beralih sengaja sibuk dengan meremat bongkahan pantat sintal Renjun dari luar celananya. Renjun semakin meremat bahu Haechan saat itu juga, terasa memabukkan dan seakan ia dibuat lupa akan hari esok.

Renjun merinding seketika, Haechan kembali mencium bibirnya membabi buta dan gila. Tidak peduli ia siap atau tidak, Haechan kembali menginvasi mulut itu dengan lidahnya. Ia tidak bisa meladeni dan mengimbangi permainan pria itu saat ini.

Tangan Renjun bermaksud mendorong bahu Haechan, memintanya berhenti, tapi tidak terduga pria tan itu mencengkram kuat pergelangan tangannya hingga menimbulkan rasa sakit, Renjun memberontak saat itu juga.

Haechan melakukannya terlampau jauh dan terkesan kasar, ia ingin berhenti dari kukuhan pria itu sekarang, tetapi seakan tidak peduli Haechan terus mendesaknya.

[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang