10. Between Truth and Lie

2.7K 340 33
                                    

"Ceritakan kebenaran dan buat seseorang menangis adalah lebih baik daripada menceritakan kebohongan dan buat mereka tersenyum."

ㅡPaolo Coelho, a Brazilian novelist





+++






Sekarang, Lee Haechan berada di depan gedung Design Lab yang dikatakan Kim Doyoung dalam pesannya. Mengamati orang yang akan keluar dari tempat ini.
Tidak menunggu waktu lama, orang yang sama dalam foto pesan itu keluar. Lee Haechan segera mengikutinya dari belakang, tidak mungkin ia melakukannya disini.

Pria itu berjalan melewati beberapa blok hingga akhirnya ia terhenti disebuah blok sepi dan lumayan sempit. Ia berhenti karena rasanya ada yang mengikutinya dari belakang, bulu romanya meremang seketika, namun ia mengacuhkannya dan kembali berjalan. Dalam perjalanannya ia melihat sosok gelap dibawah lampu malam, sosok itu menggengam pisau ditangannya. Pria ini menelan saliva payah saat sosok itu mendekat kearahnya, lantas pria ini mencoba lari sebisa mungkin.

Sayangnya, keberuntungan tidak memihak padanya malam ini. Sosok itu berhasil menangkapnya dan menghimpitnya ke dinding dibelakangnya. Menekan leher pria itu dengan lengan kokohnya, "Siapaㅡ" pria itu berucap lirih, "Yang mengutusmu... Anak muda..."

"Iri dan dengki yang mengutusku." Lee Haechan bersuara dengan ditatapnya kedua mata yang tertekan memohon dilepaskan. Melihat tatapan pilu itu membuat darah dalam tubuh Haechan semakin mendidih dan semakin menimbulkan gairah monsternya.

Ia paham betul. Dari informasi yang dikirim Kim Doyoung padanya, pria ini adalah pelukis ternama dan karyanya selalu suksss. Siapa yang tak menyimpan perasaan iri jika kau tak sehebat itu.

Tangannya terangkat, mengarahkan pisau ke mata kanan pria itu. Pria itu ketakutan, tubuhnya bergetar dan mengeluarkan keringat dingin.
Tanpa diduga, Lee Haechan menusuk perut pria itu lalu melepasnya. Ia jatuh berlutut memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah dan terbatuk. Pria itu mendongak, melihat sosok yang tinggi menjulang membuat Haechan menendang dadanya hingga menghantam dinding.

Seharusnya Haechan bisa menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari malam ini. Tapi entah kenapa, ego dalam dirinya mengatakan bermainlah dengannya sebelum pergi. Ego yang bernama pembunuh yang telah menguasainya belasan tahun nyatanya tak bisa ia kalahkan.

Ia meraih rambut kepala pria itu dengan satu kepalan tangannya, pria itu merintih. ketahuilah tenaga Haechan begitu kuat, bahkan ia mampu mematahkan tulang layaknya mematahkan ranting pohon.
Kembali, ia mengangkat pisaunya dan menancapkannya tepat di nadi pria tersebut. Darah juga ikut menyembur kewajah dan kausnya.

Lalu ia berdiri, mengamati kesengsaraan dan kesakitan yang ia buat pada orang yang bahkan tidak ia kenal sama sekali. Lee Haechan sangat suka ekspresi seperti ini.


*****fall for you*****



Aku sedang pergi.

Makanlah yang ada dalam kulkas.

Akan kuantar setelah kembali.

Aku harap kau tak pergi, kawasan ini berbahaya.

Catatan itulah yang Huang Renjun temukan saat dirinya mencari Lee Haechan ke segala penjuru ruangan setelah bangun dari tidur panjangnya.
Iapun memanaskan olahan daging yang berada dalam lock&lock di kulkas dan mengambil satu kaleng minuman soda dan botol air mineral, ia tidak yakin pria tan itu yang memasaknya tapi rasanya sangat enak dan lezat dimulutnya.

[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang