15. Untold Stories

2.3K 278 48
                                    

Seerat apapun pelukku mendekap, ternyata tak akan pernah cukup
untuk menebus rindu.
Karena hutangku pada tunggu ternyata melebihi dari temu yang terbayarkan.

ㅡLee Haechan







WARNING 20+







Seperti mendapat sebuah kode, Haechan kembali mengecup bibir tipis itu dengan bibirnya.

Ia melumatnya bergantian dan menyesap rasa bibir yang menurutnya begitu manis dan memabukkan. Tangannya menyusup ke dalam kaus Renjun, mengusap punggungnya begitu telaten dan terarah.

Huang Renjun adalah yang pertama untuk Lee Haechan. Orang pertama yang ia suka, orang pertama yang ia cintai, orang pertama yang ia cium dan...

Mungkin saja, orang pertama yang akan menyesal telah mengenalnya.

Ia kerahkan seluruh perasaannya untuk berfokus pada Renjun, Renjun-lah yang saat ini mulai menumbuhkan kembali nurani dalam hatinya. Yang terkubur oleh ego iblis dan monster pembunuh selama belasan tahun. Ia ingin menjadi manusia seutuhnya saat berhadapan dengan Renjun.

Ini adalah ciuman terpanas pertama bagi Renjun, ia masih belum mengerti tetapi ia mengikuti jejak yang Haechan tinggalkan padanya, hingga sesuatu di dadanya mendesak keluar melalui kerongkongannya.

"Mmh..."

Lenguhan itu keluar bersamaan dengan lidah Haechan yang memaksa masuk dan berhasil mengobrak-abrik isinya. Tangan Renjun meremat kuat rambut Haechan hingga tak beraturan, ia terbuai dengan usapan dan ciuman yang pria Korea itu lakukan.

"Euhmm..." Renjun meloloskan kembali suara yang mampu merangsang Haechan untuk melakukan lebih. Tangannya beralih mengusap rahang tegas milik pria Lee begitu resah, ia dibuat pening olehnya. Keningnya berulang kali mengernyit saat Haechan menggigit bibirnya kecil. Terlebih setelah bermain dengan isi mulutnya, kini Haechan kembali bermain dengan bibir yang terlihat tebal dari sebelumnya.

Ia tak segan menghisapnya kuat, namun yang Renjun rasakan adalah meremang seakan yang dilakukan Haechan semakin membuatnya hilang akal. Tangannya beralih menuju lengan Haechan dan mengusapnya seduktif, membuat sang punya menggeram pelan dalam ciumannya.

Lee Haechan sama gilanya dengan Huang Renjun.

Bibir manis dan desahan yang dikeluarkan Renjun membuatnya kecanduan dan seperti tidak ingin mengakhirinya.

Setelah lama bergulat dengan suara cipak, desahan, geraman dan saliva yang mengalir membasahi, keduanya melepas ciuman tersebut. Terasa sesak namun meninggalkan kesan diantaranya. Dengan napas yang masih menggebu, Haechan menyatukan keningnya dengan Renjun.

"Jangan pergi lagi, Huang Renjun..."

Tangan Renjun terulur mengusap lembut kepala bagian belakang Haechan, "Tidak lagi, Lee..."



Huang Renjun memutuskan menginap lagi di apartemen Haechan, berhubung malam sudah larut dan rindunya juga yang belum tuntas. Sekarang keduanya tengah berpelukan asyik diranjang yang sama, mencoba tidur.

Hanya tidur.

"Lee Haechan," Renjun bersuara dalam dekapan Haechan, keduanya berhadapan dengan Renjun yang membenamkan kepalanya dalam dada pria Korea itu. "Hm?"

"Sesak,"

Lee Haechan nyatanya memeluknya terlampau erat, hingga Renjun kesesakan dan kesulitan bernapas. Bagaimanapun rindunya, Renjun tidak akan berubah menjadi boneka atau guling, dia tetaplah malaikat yang berwujud manusia.

[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang