11. Next, Stand By Me

2.8K 366 27
                                    

"Dia yang tulus mencintaimu takkan berjalan di depanmu, atau tertinggal di belakangmu. Dia akan selalu berjalan di sampingmu."

WARNING!!! 18+

Lee Haechan mengernyit, sinar mentari dari  balik tirai yang tipis membangunkannya. Perlahan ia membuka matanya, rasanya pening dan masih terasa berat. Perlahan juga ia bangkit dengan tumpuan lengan kirinya, sementara tangan kanannya mengusap bagian belakang kepalanya. Begitu terduduk, ia sadar bahwa dirinya terbangun diatas ranjang tidur ㅡentah milik siapa.

Pakaian yang ia kenakan masih sama, kaus yang ia kenakan semalam dan celana jeans denim. Lalu ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, sangat rapi dan bersih, ia juga menemukan slogan dengan aksara pinyin. Memikirkan bahwa kamar ini adalah milik Huang Renjun, tapi bagaimana pria itu bisa menemukannya?
Setelah sadar sepenuhnya, ia berusaha bangkit dan keluar dari kamar tersebut, mencari pemilik apartemen tentunya.

Dan disanalah sosok yang ia cari, di ruangan yang penuh dengan perabot masak dan sosok itu tengah memunggunginya. Haechan berjalan kearahnya sambil memandangi tubuh mungilnya, tampak pas jika ia memeluknya dari belakang. Sepertinya Renjun sadar seseorang yang tengah berjalan dibelakangnya, "Lee Haechan ?!"

Kemudian, ia menghentikan sejenak kegiatannya ㅡmemotong sayur-mayur membantu Haechan duduk di kursi meja makannya. "Kau sedang berada di apartemenku." Renjun juga duduk berhadapan dengan Haechan, "Kenapa kau bisa pingsan disana?"

"Entahlah. Aku tidak ingat." Ucapnya sambil mengusap bagian belakang kepalanya, "Mereka memukul kepalaku, danㅡ"

"Dan?" Renjun mengangkat kedua alisnya, ia penasaran dengan kalimat selanjutnya.

"Dan, aku tidak ingat." Renjun membalasnya dengan ber-oh kecil.

"Kau ada air?"

"Tentu." Lantas, Renjun segera mengambil segelas air putih dan diberikannya pada pria itu. Haechan meminumnya sekali tegukan.

"Leher dan kepalamu baik-baik saja?" Tanya Renjun cemas. Ia mengusap kepala bagian belakangnya dan merenggangkannya, "Masih sedikit pegal."
Renjun berdiri dari duduknya dan beralih ke sebelah Haechan, ia mengulurkan tangannya ke arah leher belakangnya, "Ap- apa yang akan kau lakukan ?!" Tentu saja pria tan itu refleks menyentak tangan Renjun. "Aku diajari nenekku memijat leher yang sakit, jadi aku ingin memijat lehermu."

Haechan diam sejenak, "Setelahnya kau akan mematahkan leherku?"

"Ya!! Kau pikir aku seorang psikopat?" Renjun seakan tahu dari ekspresi yang ditampilkan pria itu, dia tidak suka disentuh orang lain. "Maaf, aku rasa kau tidak suka disentuh, ya. Tapi aku pastikan setelah ini lehermu akan merasa lebih baik."

Haechan terkejut dalam diam, bagaimana bisa Renjun tau apa yang tidak ia suka hanya dengan membaca ekspresinya, ia berpikir sejenak sebelum akhirnya membelakangi Renjun membiarkan pria China itu melakukan pijatan ringan pada lehernya.

"Maaf."

Renjun mulai memijat leher Haechan secara telaten dan ringan, Ia bukan hanya memijat area leher Haechan tapi juga hingga punggung dan lengan atasnya. Lewat sentuhannya ia dapat merasakan suara-suara samar dari persendian pria tan tersebut, ia tidak yakin  pekerjaan berat apa yang dilakukannya hingga persendian dan tulangnya mengeluarkan suara yang mengerikan.

Haechan sesekali merintih saat Renjun dengan lancang merenggangkan otot dan persendiannya, rasanya ia ingin mengumpat saat itu juga, sungguh sakit dan nyeri.


Setelah selesai memijat Haechan, Renjun melanjutkan kembali acara memasaknya. Sup daging dan nasi rumput laut itulah yang bisa Renjun masak hari ini serta kimchi dan buah potongan.





[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang