27. Let Me In

2.2K 236 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










WARNING!!! 21+




"Kau tau alamat ini?" Jeno menunjukkan layar ponselnya pada Felix, "Apartemen Huang Renjun, kenapa?"

Ekspresi panik diwajah Jeno lantas tergambar saat Felix menyebut alamat yang dikirim Haechan adalah tempat tinggal Renjun. Dia yakin, sesuatu yang buruk telah terjadi pada dua temannya itu. Jeno pun segera menghabiskan ice americano-nya dan bergegas berdiri dari kursi cafe dimana keduanya berada sekarang, "Kau kenapa? Kenapa dengan Renjun?"

"Lee Haechan. Ayolah, cepat! Kita tidak ada waktu." Felix pun menangkap maksud Jeno dengan cepat, ia pun mengikuti Jeno setelah meletakkan beberapa lembar uang diatas mejanya.

Tidak peduli dengan jalanan yang terbilang cukup ramai, Jeno melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, hingga Felix berpegangan kuat pada pegangan disisinya. Dia tidak menyangka, jika Haechan akan hilang kendali dan menyakiti Renjun.

"Aku tahu kau tidak ingin membunuh lagi, tapi jangan membunuhku dengan cara seperti ini!" Lee Felix berseru, tetapi Jeno seakan tidak mendengarnya.

Lee Haechan memang lebih kuat darinya dan tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Orang-orang di The Black Rose sangat tahu itu, tidak terkecuali penciptanya sendiri; Jung Jaehyun. Dan... Hanya pria Jung-lah yang mampu mengendalikan Haechan.

Tidak tahu sekarang.



Jeno dan Felix muncul dengan wajah teramat khawatir ketika Haechan membuka pintu apartemen. Jeno menatap Haechan, menyiratkan praduga yang tidak mungkin terjadi pada Renjun. Felix tidak berbicara atau memandang Haechan, ia segera masuk untuk memastikan jika praduga Jeno sungguhan salah.

Ia menemukan Renjun yang hampir tidak sadarkan diri dengan posisi sekarang berbaring lemah di lantai, "Apa yang kau lakukan, Haechan!" Felix memekik yang jelas ditujukan pada temannya itu, ia pun memeriksa Renjun dengan seksama. Detak nadi, mata dan mulutnya serta bekas kemerahan yang tertanda pada leher putihnya.

Jeno juga segera menghampiri keduanya dan ia menangkup wajah Renjun, "Lihat aku," Renjun yang lemah hanya menurut saat pria Lee itu memintanya melihat tepat kedalam matanya. Disaat itu juga, Renjun tidak sadarkan diri.

Jeno mengangkat tubuh Renjun; membawa ke kamarnya. Felix mengikutinya dari belakang, ia menyempatkan melirik Haechan yang menampilkan air muka yang kacau dan juga panik.

"Bajingan kau Haechan!" Ucap Felix lalu pergi menyusul Jeno.

Apa yang sudah ia lakukan hari ini, menjadi perbuatan yang harus ia sesali seumur hidupnya. Bagaimana jika suara jiwa-nya tidak terdengar dan tidak melihat air mata yang turun dari mata Renjun, dia akan benar-benar kehilangan belahan jiwanya karena tangannya sendiri.

Dia sangat mencintai Huang Renjun.

Lebih dari apapun dan lebih dari dirinya sendiri.

Lee Haechan mendudukkan diri, menekuk lutut dan memeluknya. Dia tidak bisa menahan emosi kesedihan dalam dirinya, ia pun menangis terisak dan tanpa suara.



[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang