25. That's (Not) Me

1.9K 237 54
                                    

Monster are real.
and, somethimes they win.




WARNING 20+




Lee Haechan sekarang berada di rooftop rumah Jung Jaehyun; tengah menghisap rokoknya yang masih panjang. Setelah Huang Renjun mengobatinya, ia meminta waktu untuk menyendiri. Dia butuh waktu untuk mengembalikan semua kesadaran dan akal sehat 'manusia'-nya serta berpikir bagaimana caranya agar Renjun terlepas dari jerat yang terus mengikatnya.

"Lebih baik?" Suara berat menginterupsi Haechan, ia pun melirik pemilik suara itu. Jung Jaehyun dengan berbalut kemeja putih dan ditangannya dua kaleng minuman soda, memberinya satu pada Haechan. Jaehyun meminum miliknya, "Kau terlalu berani membawanya kemari, sayang." Haechan tidak menjawab atau menyergah. Dia terbiasa dipanggil sayang oleh Jaehyun, entah dalam arti yang mana.

Pria Lee tidak bergeming atau bergerak dari tempatnya. Hingga Haechan sedikit bergidik saat Jaehyun mencium tengkuknya dan melingkari pinggangnya dari belakang, "Jadilah anak baik. Jangan pernah menentang atau membantahku, okay?"

Haechan hanya diam saat pria yang lebih tua darinya, mendusalkan kepala pada lehernya sekaligus menghirup aroma yang keluar dari tubuh Haechan.
Selang berapa saat, Jaehyun menjauhkan tubuhnya dari Haechan saat instingnya menginterupsi bahwa seseorang selain mereka tengah memerhatikan. Benar saja, Renjun dengan membawa segelas teh hangat diambang pintu melihat keintiman keduanya.

Renjun sebenarnya juga bingung menggambarkan kehidupan mereka, manusia yang memiliki kemampuan diatas rata-rata serta tidak bisa dinalar dengan akal sehat.

Dan...

Kaitan Lee Haechan dan Jung Jaehyun seperti seekor anjing yang hanya menurut pada pemiliknya.

Haechan pun melihat ke arah Renjun; pria itu meletakkan gelas yang ia bawa diatas meja kecil.

"Sepertinya kalian membutuhkan waktu berdua, kalau begitu aku tinggal." Jaehyun pun melangkah mendekati Renjun; berniat turun melalui tangga dibelakangnya. Hal yang terjadi selanjutnya adalah pria itu menatap Renjun dengan sebuah seringai yang sulit terbaca, Renjun lagi-lagi tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Hingga Haechan mem-block pandangan mereka dengan menyelipkan tubuhnya diantara keduanya. Pria bermarga Jung hanya mendengus bagaimana Haechan berusaha menghalangi pandangannya pada Renjun. Tangannya terulur; diletakkannya di pipi Haechan. "Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitinya.."

"Kaulah yang akan melakukannya untukku." Suara Jaehyun terdengar ditelinga Haechan padahal orangnya tidak bersuara lagi.

"Nikmatilah malam kalian." Ucap Jaehyun sebelum akhirnya membuang kaleng kosong miliknya dan turun dari rooftop.

Haechan masih membelakangi Renjun, namun Renjun dapat merasakan amarah dan kegundahan bersamaan dalam dirinya. Tangannya melingkar pada pinggang Haechan; meletakkan kening pada pundaknya, "Pulang..." Renjun meminta.

Mereka benar-benar pulang.

Turun dari bus, keduanya melanjutkan berjalan kaki menelusuri jalanan sepi Seoul; dengan bergandengan tangan dan bersampingan.

Setelah ini mungkin Renjun akan lebih sulit menghadapi Haechan, bagaimana tidak, sehabis mengalami kejadian hari ini dia akhirnya perlahan mengerti apa yang dimaksud dengan "berbahaya" dalam arti yang lain.

Serta mulai bersikap waspada jika suatu saat monster itu kembali muncul dan menjerat dirinya. who knows?

"Masih tinggal diapartemen itu?" Renjun memecah keheningan, "Ya." Haechan berucap datar, namun begitu Renjun sudah terbiasa dengan nada dan intonasi kekasihnya. Matanya tampak berbinar, "Kamu membaca surat yang aku selipkan?"

[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang