02. Robin Hood

5K 564 119
                                    

WARNING !!! 18+
(part ini mengandung kekerasan)







***fallforyou***

"Yak! Lari kemana kamu, gadis manis?!"

"Jangan bersembunyi, aku bisa menemukanmu, sayang."

"Bermainlah denganku, sebentar lagi. Aku akan memberimu lebih banyak uang."

Sumber suara semakin dekat ketika gadis dengan seragam yang sudah terlihat tidak baik ini terpaku pada dinding tembok dihadapannya. Jalan buntu? Sialan.

Bayangkan, gadis ini memakai seragam yang kancingnya terbuka tak beraturan, rok sampingnya sobek dan rambutnya berantakan ditambah raut wajah ketakutan miliknya.

"Gadis manis. Aku tau kau disana." Suaranya sangat dekat. Ia membalikkan badannya, seluruh tubuhnya gemetar dan mengeluarkan banyak keringat dingin serta kakinya terasa lemas.

grep!

Sebuah tangan meremat kedua lengannya, "Pergilah kesana." Sang gadis pun mengikuti arahan suara pria dibelakangnya. Ditunjuknya sebuah gang sempit disisi tubuh kirinya, bodohnya ia tak menyadari ada sebuah gang sempit disana.

"Jangan pernah melihat kebelakang. Jika sudah sampai rumah, segera hubungi polisi." Ucap pria dibelakangnya dengan nada datar diiringi usapan lembut pada lengan sang gadis.

"Te-terima-kasih." Ucapnya terbata, setelahnya gadis itu lari ke dalam gang sempit tanpa melihat kebelakang atau melirik sama sekali. Ia terlalu takut.
Pria muda itu memastikan gadis tadi benar-benar pergi dan tak pernah melihat kebelakang. Dimasukannya kedua tangan kedalam saku celana, dengan seringai khas ia melangkah keujung jalan.

~~~

"Hei, anak muda. Kau melihat seorang gadis lewat sini?" Tanya pria tua yang mencari gadisnya pada seorang pemuda yang tengah bermain game diponselnya, yang bersandar pada dinding tembok. Meski ia fokus pada gamenya, Ia menunjuk kedalam sebuah gang.

Pria tua hanya geleng-geleng melihat tingkah yang lebih muda. Menjawab pertanyaan tanpa melihat orangnya, itulah anak muda jaman sekarang.

Setelah si pria masuk kedalam gang tersebut, si muda memati totalkan ponselnya dan mengikuti langkah pria itu dengan sangat pelan.

"Bedebah kecil sialan." Umpat sang pria tua saat mendapati yang bukan diinginkannya, melainkan sebuah dinding tembok menjulang tinggi.

"Kenapa mengumpat? Kesal aku membohongimu... Pak Tua?" Si muda bersuara, terkesan mengejek.

"Kemana dia?"

"Pulang dan menelpon polisi."

"Kau ingin mati rupanya." Ancam pria tua itu lalu mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya dan mengarahkan kepada si muda.

Si muda hanya menaik turunkan sebelah alisnya lalu berseringai, "Tidak. Justru kau yang akan mati, Pak Tua."

"Turunkan pisaumu, itu akan melukaimu."
Sambungnya datar sambil perlahan mendekati pria itu.

"Aku juga tidak membawa senjata apapun." Ia mengangkat kedua tangannya, memeriksa saku celana jeansnya, dan juga melepas jaket hitamnya.

[✔️HYUCKREN] Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang