Part 58. Fellysha Aerlinda Bilqis (Rara)

310 39 17
                                    

4 Minggu sudah berlalu
Malam hari dikediaman Ayah dan Bunda.

"Tok....tok....tok..."
"Masuk"
Ckelek
"Eh Mama"ucap Alief
"Belum tidur nak?"tanyanya
"Belum mah...abis maskeran heheheh"jawab Alief cengengesan
"Ada yang mau Mama bicarakan"ujarnya sambil duduk dikasur Alief
"Kamu tau sekitar 2 Minggu lagi Mama dan Papa akan pulang?"tanyanya
Alief pun mengangguk
"Huft...."Mama menghela nafasnya
"Ada apa Mah?"tanya Alief
"Mama mau minta tolong sama kamu untuk ikut ke Jakarta"ucapnya hati-hati
"Mama dan Papa mau menata ulang kembali semuanya seperti dulu.....Mama mau kamu ikut supaya Ka Fi ada temennya disana....kamu tau kan semenjak kepergian Ara hanya kamu yang selalu deket dengan Fi....dia selalu terbuka dengan kamu.....bukan berarti Mama tidak sayang dengan Ara yang dikebumikan disini , cuma kalau kami terus-menerus disini kesedihan itu akan terus datang , semakin susah kami melepaskan kepergian nya.....Mama mohon ke kamu untuk sekali ini saja , ya seenggaknya sampai Fi bisa melepaskan semua yang telah terjadi"ujar Mama
"Ka Fi tau kalau Mama dan Papa akan ke Jakarta 2 Minggu lagi?"tanya Alief
"Ka Fi belum tau....besok kalau mood nya bagus Mama akan beritahu dia"ujar Mama
Alief pun mengangguk
"Mama dan Papa saja yang ke Jakarta atau dengan Mami , Pak Dem ,dan anak-anak?"tanya Alief
"Kalau Mami dan Pak Dem... mereka belum cerita tentang ini , jadi Mama kurang tau"ujarnya
Alief pun mengangguk
"Lalu bagaimana dengan RS disini Mah?kalau Lief ikut kesana"tanya nya
"Sudah biar itu urusan belakangan... lagipula kalian punya orang kepercayaan bukan?yang bisa menghandel semuanya?"tanya Mama
Alief pun mengangguk
"Ya sudah Mah....Alief akan ikut ke Jakarta"ucapnya
"Makasih ya sayang"ucap Mama dan memeluk Alief
"Ya sudah Mama pamit ya...kamu tidur sudah malam"ujarnya
"Good night Mam"ucap Alief
"Good night sayang"jawab Mama dan mencium kening Alief dan pergi meninggalkan nya

"Ya Allah semoga ini awalan yang baik"ucap Alief dalam hati
Ia pun berdoa dan tidur

📍Skip Villa Jordi

"Kak"panggil Frislly
"Ya"jawab Jordi
"Heemm...."gumam Frislly
Jordi pun beranjak dari sofa menuju tempat tidur
"Ada yang sakit?"tanya Jordi sambil memegang perut Frislly
Frislly menggeleng
"Lalu?"tanya nya
"Kita balik ke Jakarta kapan?"tanya Frislly
"Sekitar 2 Minggu lagi....kalau you masih mau disini tidak apa...kita bisa lebih lama lagi disini"ucap Jordi sambil memegang tangan Frislly
"Aku ikut Kakak saja....tapi bukan itu yang ingin aku bahas"ujarnya
"Lalu?"tanya Jordi sambil mengerutkan keningnya
"Adek"jawab Frislly menunduk
Ia ragu untuk menanyakannya soal ini , takut Jordi tidak setuju atau dia yang terlalu gegabah mengambil keputusan
"Adek kenapa?drop lagi?"tanya Jordi panik
Ya Adek sempet drop lagi dua hari yang lalu padahal malamnya masih baik-baik saja
"Tidak dia baik-baik saja"jawab Frislly
"Lalu apa dong Fishy...jangan buat I bingung"ujar Jordi
"Tapi janji dulu ya sama I....You ga marah kalau I cerita ini"ujar Frislly
Jordi pun mengangguk
"Entah kenapa rasa sayang itu terus bertambah setiap hari , serta rasa ingin memilikinya....I tau dia masih punya keluarga...I juga yakin pasti keluarga nya disana masih mengharapkan dirinya , Aku masih ingin banget bantu dia Kak"ujar Frislly sambil menunduk ia tidak berani menatap Jordi
"Iya kita akan tetap bantu dia , ya mungkin kalau Tuhan dan semesta mengizinkan kita bantu dia sampai kembali kekeluargaannya"ujar Jordi
"Apa boleh Aku minta satu permintaan?"tanya Frislly
"Tentu saja boleh....kamu ngidam?"tanya Jordi
Frislly pun menggeleng
"Aku mau dia ikut kita ke Jakarta"ucap Frislly menatap Jordi dengan memelas
"Aku merasa nyaman sekali dekat dengan dia.... Aku seperti ngaca kalau berada didekatnya....dengan kelakuan dia yang terkadang manja , cemburuan , ramah , dewasa , hemm hampir sebelah dua belas"ujar Frislly sambil diiringi tawanya
"Aku tau dia bukan siapa-siapa.... tapi Aku sudah menganggapnya seperti adik Aku sendiri sama seperti Fhasya"sambung Frislly
"Kalau soal itu nanti Aku pikirkan dulu....soalnya kita tidak menemukan identitas dia kecuali kalung itu....kan ga mungkin dong kalau kita melakukan penerbangan tanpa identitas yang lengkap"jelas Jordi
Frislly pun menunduk , rasa kecewa menghantam tubuhnya , dia pun paham akan hal itu.
"You ga usah khawatir , kalau rezekinya insyaallah kita bisa bawa Adek ke Jakarta"ujar Jordi
Frislly pun mengangguk
"Eh iya.....semalam Marsya kesini"ujar Jordi
"Mukanya bete banget , katanya habis dimarahi sama kamu"sambung Jordi
"Emang iya....lagian buat yang enggak-enggak"tutur Frislly
"Yang enggak-enggak bagaimana?"tanya Jordi
"Jadi......"

Sister's Affection for You Her SisterKde žijí příběhy. Začni objevovat