Part 65. Day 1 In The Jakarta

287 30 9
                                    


Semua sudah berkumpul dimeja makan untuk breakfast bersama , tapi lagi- lagi keheningan menjalari pagi ini. Semua sibuk dengan pikirannya masing-masing...entah sampai kapan ini terus terjadi.

"Hari ini Papa mau ke kantor"ujarnya membuyarkan lamunan semuanya
"Apa ada yang mau pergi hari ini?"tanyanya
Semua menggeleng
"Owh , baiklah , nanti kalo kalian ada yang mau pergi bilang ke Papa ya"ujarnya sambil tersenyum ramah
Dan diangguki oleh semua

Keheningan pun kembali menjalar sampai mereka semua selesai breakfast.

Papa ke belakang untuk menaruh piring kotor nya dan menemuin Bibi

"Bi"panggilnya
"Ya Tuan"jawab Bibi sambil memberi hormat
"Tolong ya nanti Bibi sama Kang Dedi karangan bunga yang didepan di buang saja atau tidak di simpan dibelakang terserah Bibi saja"ujarnya
"Saya tidak mau dengan ada nya benda itu didepan mereka semakin terpukul"sambungnya
"Iya Tuan , saya mengerti , saya juga sedih liat Nyonya , dan Non Selfi seperti ini , semoga secepatnya kebahagiaan timbul di keluarga ini kembali"ucap Bibi
Papa hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan Bibi

"Semuanya Papa berangkat ya"ujarnya
Mama , Selfi , dan Alief pun menyalami tangan Papa
Papa pun mengkode Alief untuk ikut sebentar ke depan

Skip Depan

"Alief ,Papa titip Mama dan Ka Fi ya..kalau ada apa-apa segera hubungi Papa , nanti Papa suruh Mami dan Pak Dem kemari"ujarnya
"Iya Pa"jawab Alief
"Apa Papa salah ya? Memaksa Mama dan Selfi untuk ke Jakarta?"tanyanya dengan raut wajah yang seketika berubah
"Enggak Pah , Papa ga salah , bagaimana pun kita semua harus bangkit dari kedukaan ini , mungkin ini jalannya"ujar Alief
Papa hanya mengangguk dan tersenyum
"Ya sudah Papa berangkat ya assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"

Skip Jalan

Papa pun menelepon Mami dan Pak Dem sesuai ucapannya tadi

"Assalamualaikum Dem"
"Waalaikumsalam Mas...tumben telpon...ada apa Mas?"tanyanya
"Mas mau minta tolong kamu bisa kerumah sama Sara dan anak-anak?"tanyanya
"Bisa tapi paling siang Mas , kita mau ke sekolah Raina , ada beberapa yang harus diurus"ujar Demian
"Iya gapapa , Raina jadi sekolah dimana?"tanyanya
"Di IIHS Permata (Internasional Islamic School)*ngarang* deket kantor saya mas"jawab Demian
"Ya sudah mas tutup ya... assalamualaikum"Papa
"Waalaikumsalam"Demian

📍Skip Villa Jordi

"Huft akhirnya ga sarapan menu RS yang tidak ada rasanya"ujar Lily sambil memandangi semua makanan dimeja
"Berarti kalo enakkan masakan Mami harus makan yang banyak ya"ujarnya
Lily pun mengangguk
"Oh iya semuanya....I minta maaf ya... gara-gara kejadian kemarin kalian tidak jadi flight"ujar Lily
"Hei ko dibahas lagi sih dek?"tanya Jordi
"Tidak apa Ko Jodi , kan kemarin I baru minta maaf ke Cicis , Ko Jodi , BaLung , dan Mami , belum ke yang lain , Ka Alifah , Ka Ojan , Ka Deka(Tian)"ujar Lily
"Kenapa sekarang jadi bawel sih dek"ujar Jordi sambil mengacak-acak rambut Lily
"Ihhhh Ko jodiiiiii jadi rusak kan rambut akuuuuu"teriaknya sambil menyingkirkan tangan Jordi
Jordi sudah menganggap Lily seperti adik kandungnya sendiri , walaupun dia belum tau asal-usul Lily itu bukan masalah besar untuk nya
"Cicis..Ko Jodi nih" adu nya
"Tar malem pokoknya Cicis tidur ama I , jangan  sama Ko Jodi"ucapnya sambil menatap sengit Jordi
"Siip bos"ujar Cicis menyetujui permintaan itu
"Eitsh...enak aja...tar junior Jordi ga ada yang manjain dong"ujarnya
Frislly menatap sengit ke arah suaminya itu yang tak punya malu
Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum nakal
"Junior Jordi? siapa? I baru denger"tanya Lily
"Itu loh..."belum selesai Jordi berbicara Frislly langsung menghenyela
"Udah sekarang Lily makan ya tar malam Cicis temenin tidur"ujar Frislly
"Awas Ka kamu ajarin yang enggak-enggak"ujar Frislly dengan muka garang nya
Semua yang ada disana hanya tertawa melihat tingkah mereka. Bak keluarga bahagia 🤭

Sister's Affection for You Her SisterМесто, где живут истории. Откройте их для себя