Part 88. Hari Bahagia IrRa Bag 2

178 21 4
                                    

Lamaran Irwan sudah di terima oleh Rara , berarti tinggal menghitung hari untuk ke arah selanjutnya.

Hari ini di rumah keluarga SeRa sudah ramai dari keluarga besarnya. Hari ini akan di laksanakan proses siraman dan pengajian.

Skip Kamar Rara

Rara tengah bersiap mengenakan kebaya berwarna peach di bantu oleh seorang MUA ternama tentunya. Serta ada Selfi dan Alief yang dari tadi pagi sudah menemani Rara berdandan.

"Ternyata gini ya Kak rasanya"ujar Rara
"Emang yang kamu rasain , rasanya gimana Ra? Deg-degan?"tanya Alief
"Campur aduk... deg-degan ada , bahagia ada , sedih ada , ga nyangka nya juga ada"ujar Rara
"Kok sedih? Happy dong harusnya"ujar Alief
"I am happy. but on the one hand I'm sad"ujar Rara
(Aku senang. tapi di satu sisi aku sedih)
"Sedih nya kenapa?"tanya Selfi
"Sedih bakal ga tinggal disini lagi bareng Mama sama Papa"ujar Rara sambil menatap lurus dirinya dari cermin
"Tapikan nanti kamu bisa kesini Ra"ucap Alief
"Iya tapi rasanya pasti agak beda...ahh bingung Rara jelasinnya"ujarnya
"Terus ga nyangka nya karena apa?"tanya Selfi
"Kerena perjuangan nya sampai detik ini. Dulu Rara bukan siapa-siapa , tidak di kenal banyak orang , di cemooh sana-sini"ujarnya sambil membayangkan saat-saat dulu saat menjadi seorang penyanyi di kampung (pernah di ceritakan di part tengah² lupa part berapa 🤣)
"Sekarang , Alhamdulillah Rara bisa jadi seperti ini. Tentunya dengan dukungan dan doa dari kalian semua. Di tambah Tuhan mempertemukan Ara dengan orang yang luar biasa"sambungnya
"Dia rela menunggu Rara selama bertahun-tahun lamanya. Dan sekarang tinggal selangkah lagi esok hari untuk mendapatkan Rara secara sah hukum dan agama"ujarnya
"Tandanya Ka Irwan beneran sayang dan serius sama lo Ra"ujar Alief
Rara mengangguk
"Iya Kakak setuju sama Alief. Kakak yakin , Irwan emang yang terbaik buat Ara. Buktinya sekarang , banyak nya rintangan buat dia dapetin kamu tapi Tuhan terus membantu nya sampai dia bertemu kembali dengan kamu"ujar Selfi
Rara mengangguk dan tersenyum diotak nya berputar memori-memori kebersamaan dirinya dan Irwan.

Tok...tok...tok...

Mereka yang sedang berbicara langsung diam dan menghadap ke arah pintu.
"Biar Gw aja yang buka"ujar Alief , Ia pun berjalan ke arah pintu

Ckeclk
/Pintu kebuka

"Ka Alief masih lama? Sudah ramai di bawah"ujar Raina
"Sudah kok"jawab Alief
"Okay , I panggil Mama sama Papa ke atas ya"ujar Raina
Alief mengangguk
Raina pun pergi meninggalkan Alief yang masih berdiri di ambang pintu

Tidak lama kemudian Mama dan Papa pun menyusul ke atas.
"Udah siap Ra?"tanya Mama
"Udah Mah"jawab Rara
"Udah rame ya?"tanya nya
"Iya ayok"ajak Mama

Rara turun dengan diapit oleh Mama dan Papa dan dibelakang nya diikuti oleh Selfi dan Alief.
Saat mereka menuruni tangga lebih dari 10 pasang mata memperhatikan mereka.

Setelah itu mereka pun menempati tempat yang sudah di sediakan. Ayat-ayat suci Al-Qur'an mulai di bacakan.

Sampai di pertengahan acara dimana Rara harus meminta izin dan restu kepada kedua orang tua nya dan Kakak tercinta tentunya.

"Mahh... Makasih selalu ada buat Ara. Ara minta maaf belum bisa jadi anak yang terbaik buat Mama , suka bikin Mama marah , selalu menuntut ke Mama.Rara tau , terkadang Mama jengah dengan perilaku Rara , tapi Mama selalu sabar membimbing Ara. Rara tau pengorbanan Mama melahirkan Ara ke dunia ini tidak sebanding dengan apa yang Rara berikan ke Mama. Rara cuma bisa berdo'a ke Tuhan untuk selalu jaga Mama dimana pun berada. Rara minta restu dari Mama , semoga apa yang Ara pilih itu yang terbaik buat Rara"ujarnya sambil bersimpuh di hadapan Mama
"Iyaa...Mama pasti selalu do'akan Rara , jadi istri yang baik ya Nak....nurut apa kata suami kamu nanti , kalau ada apa-apa selesaikan baik-baik. Mama percaya kamu dapat mengatasi masalah itu sendiri. Jangan pake amarah yaa"ujar Mama
"Insyaallah Mah...bimbing Rara ya Mah..biar Ara bisa jadi istri yang Sholehah untuk pasangan Rara kelak"balasnya
Mama mengangguk dan berkali-kali menciumi kepala Rara , Rara membalasnya dengan memeluk Mama.
Rara beralih kearah Papa
"Papa terima kasih sudah jadi Papa yang luar biasa buat Rara.. terima kasih untuk segala pengorbanan yang Papa berikan ke kami...Rara tau , terkadang Papa lelah tapi Papa tidak pernah menunjukkan rasa itu di hadapan kami. Rara tidak bisa membalas peluh keringat Papa dengan kerja keras Rara sekarang. Ara cuma bisa mendo'akan Papa di setiap sholat Ara. Ara minta restu dari Papa untuk membina bahtera rumah tangga bersama orang yang Ara pilih"ujarnya
"Papa yang berterima kasih karena kamu sudah berusaha jadi yang terbaik untuk kami semua. Papa selalu merestui apa pun yang kamu pilih , jika itu yang terbaik untuk mu. Jangan pernah berhenti belajar dan berdo'a , karena kehidupan yang sesungguhnya sudah ada di depan mata"ujar Papa sambil mencium tangan Rara
Rara memeluk Papa sambil berbisik"terima kasih Pah"
Setelah itu ia beralih ke Selfi
"Ka Ceppy , terima kasih sudah menjadi Kakak , teman , sahabat , yang selalu ada buat Rara. Maaf kalau Ara punya banyak salah sama Kakak. Maaf kalau Aku belum bisa jadi Adik yang Ka Ceppy harapkan. Rara minta izin untuk mengikuti jejak Kakak untuk membina sebuah keluarga. Jangan pernah berhenti untuk bimbing Rara ya Kak , walaupun nanti Rara sudah memiliki pasangan hidup"ujarnya
"Ara sayangnya Ka Ceppy , tanpa kamu minta , Kakak pasti akan selalu bimbing dan support kamu. Jadi istri yang baik ya Ra , hilang kan kebiasaan malasnya. Kakak yakin kamu bisa jadi istri yang terbaik buat pasangan kamu kelak"ujar Selfi dan memeluk Rara
Rara pun membalas pelukan itu "Jangan pernah berubah ya Kak"bisik Rara , Selfi mengangguk.

Sister's Affection for You Her SisterWhere stories live. Discover now