Part 38. Flashback

443 40 3
                                    

Pagi hari yang cerah di keluarga Dirga

"Anak-anak ayok turun kita sarapan" teriak Mama dari bawa
"Ya ma"jawab ketiganya
"Kalian mau ke RS?"tanya Mama
"Ya Ma" jawab mereka sambil menarik bangku di depannya
"Kalian ga cape memangnya?"tanya Papa sambil menyuapkan nasi goreng ke mulut nya
"Engga Pa , sekalian kita ajak Alief ke RS"ujar Selfi
"Alif bawa baju praktek?"tanya Mama
"Bawa Ma , kemarin Pas di telpon Rara kalau Kakek meninggal Alief ngabarin Bunda lalu kata Bunda langsung ke bandara aja , jadi Alief ganti baju di bandara deh"ujar Alief
"Ohhh"jawab bunda
"Udah di cuci belomm?"julit Rara
"Enak aje , udah di cuci di rumah Kakek"jawab Alief
"Kalian udah Packing ?" Tanya Mama
"Udah"jawab mereka bertiga
"Sampe malam kalian?"tanya Mama
"Cuma sampe siang kok Ma , tapi nanti mau pergi"ujar Rara
"Mau pergi kemana?"tanya Mama
"Mau reuni sama anak-anak yang lain , udah lama kita ga ketemu"ujar Selfi
"Tapi jangan malam - malam pulangnya , besok siang kalian udah take off ke Kalimantan"ujar Mama
Dan diangguki ketiganya
"Ini paspor kalian , dan Alief ini ada kunci mobil Mama kamu pake aja siapa tau mau keliling Jakarta"ujar Papa
"Tapi Mama ga ke kantor?"tanya Alief sambil memandang Mama
"Mama pake mobil yang lain sayang , lagi pula mama cuma ambil beberapa berkas yang harus di tanda tangani habis itu pulang deh"ujar Mama sambil mengelus wajah Alief
"Makasih Ma Pa " seru mereka bertiga
"Nanti pake mobil Ka Fi aja ya kita perginya"ujar Selfi
Dan diangguki RaLief

Skip RS
"Pagi Dok"ujar salah satu suster yang berada di RS itu
"Pagi"jawab SeRa
Sedangkan Alief hanya tersenyum
"Ka Selllll , Araaaa"teriak salah satu dokter dan berlari
Siapa lagi kalo bukan Putri
Putri pun langsung memeluk SeRa
"Kangen!!!"teriak Putri
Semua orang yang berada di situ langsung menoleh kepada mereka
"Put , lepasin napa , pengap gw"ujar Selfi
Putri pun melepaskan pelukannya
"Bisa mati gw"ujar Rara
Putri tertawa kecil
"Kapan kalian balik?"tanya Putri
"Kemarin malam"ujar Rara
"Oh iya hari ini Tasya dateng nya agak siang , ada sepupunya dateng"ujar Putri
"Udah tau kelesss!!!"ujar SeRa teriak
Dan langsung menutup mulutnya
"Ya udah si ga usah teriak"ujar Putri
"Uluuluulu Pute ku ngambek"ujar Selfi sambil mencubit pipi Putri
"Hem... Hem...."
"Eh lupa"ujar SeRa sambil cengengesan
"Oh ya Put , kenalian ini Alief , dia sepupu kami"ujar Selfi mengenalkan Alief
"Putri"ujarnya menjulurkan tangannya
"Alief"jawabnya sambil membalas juluran itu
"Ra , kamu ajak Alief keliling RS gih , Ka Fi di sini sama Putri , sekalian bahas nanti kita jalan"ujar Selfi
"Sip"jawab Rara
"Alief kamu keliling sama Rara ya , nanti Ka Fi temuin kamu lagi di ruangan Rara"ujar Selfi
"Ya Ka"ujarnya
"Kita duluan ya"ucap RaLief
"Iya"jawab SelPut

RaLief pun berjalan meninggalkan SelPut

"Dia bakal kerja disini Ka?" Tanya Putri sambil mengajak Selfi duduk di pendaftaran
"Engga , kemarin kita memang ajak dia ke Jakarta untuk membicarakan RS di Kaltim"ujar Selfi
"Dia anaknya adik Mama ku"ujar Selfi
"Oh , dia Dokter di RS Kaltim punya kalian?"tanya Putri
"Iya dia Dokter sekaligus pemilik RS di Kaltim"ujar Selfi
"Wau hebat banget"ujar Putri
"Ya , itu pun susah kita meyakinkan dia untuk jadi dokter"ujar Selfi
"Emang bukan keinginan nya untuk jadi dokter Ka , maaf lancang?"tanya Putri
"Enggak Put"jawab Selfi
"Kamu tau kan Put , Kakek Nenek kami penyanyi"ujar Selfi
Putri pun mengangguk
"Ortu kami penyanyi semua , tapi Kakek pengen mengubah nasib keluarga kami , agar kami tidak dihina , dipandang sebelah mata , atau di lecehkan"ucap Selfi
Selfi pun mulai mengingat masa lalunya
"Dulu sebelum Papa , Mama , Ayah , Bunda , Mami , Pak Dem , kerja kantoran , mereka semua adalah penyanyi"ujar Selfi
Ia pun diam sejenak , tapi otak nya terus berputar memperlihatkan memori yang lalu
Putri berani bertanya sampai Selfi memulainya Sendiri
"Hingga suatu saat aku terkena appendicitis (usus buntu) , dan kami tidak punya biaya"ujar Selfi
Tak terasa satu bulir air mata telah mengalir di wajahnya
Dengan sigap Putri pun meraih tangan Selfi ,sambil mengelus nya untuk menguatkan
"Kami pun minjam sana-sini , menjual tanah , sawah , apapun mereka semua lakukan untuk menyelamatkan nyawa ku"ujar Selfi dan terisak disetiap kata yang di ucapkanya
"Setahun kemudian kami semua sudah mau memasuki jenjang kuliah , hingga suatu saat kami di kumpulkan...."ucap Selfi
"Kakek meminta kami untuk tidak meneruskan bakat turun temurun ini , dan meminta kami untuk berhenti menyanyi , dan berangkat ke Jakarta untuk kami sekolah dan kerja"sambungnya
"Ya kami pun akhirnya menuruti keinginan Kakek , Papa , Mama , Ayah , Bunda , Mami , Pak Dem , mulai mencari pekerjaan dengan upah tak seberapa dan itu pun hanya untuk makan sehari-hari dan membayar rumah yang kami sewa , setiap malam minggu Aku , Rara , dan Alief , tetap manggung dan nge-band , tanpa sepengetahuan siapa pun"ujar Selfi
"Aku baru kelas 3 SMA , sedangkan Rara dan Alief baru kelas satu SMA" sambung Selfi
"Tapi lama kelamaan berita tentang kami terdengar oleh orang tua kami , sampai akhirnya kami berhenti bernyanyi dan fokus terhadap pendidikan yang kami tempuh"ujar Selfi
"Tapi berbeda dengan Alief , dia anak yang keras kepala , dia tetap bernyanyi , Alief pun menyuruh kami untuk merahasiakan ini , tapi ternyata berita ini terdengar oleh Kakek kami , dan...."ujar Selfi menggantung
"Alief di cecar abis oleh Kakek , Nenek , Ayah , Dan Bunda , sampai Alief menyetujui permintaan Kakek"sambung Selfi
Ia pun berhenti bercerita dan membuka botol minumnya dan meneguk nya
"Allah meridhoi jalan kami , hingga kami menjadi seperti ini , kami tidak menyesal , kami malah bersyukur atas apa yang terjadi. Mungkin kalau saat itu kami semua masih menentang keinginan Kakek ini semua mungkin tidak akan terjadi"ujar Selfi lalu diakhiri dengan senyuman
"Ya Allah , maaf ya Ka"ujar Putri tidak enak
"Santai aja Put"jawab Selfi
"Ya udah ayok kita keruangan , sebentar lagi jam pelayanan buka"ajak Selfi

Bersambung......


Hai guys , gimana kabarnya??
Mimin Comeback nih
Maaf ya pendek , pemanasan heeheheh , biar puzzle ² nya muncul di otak.



Sister's Affection for You Her SisterWhere stories live. Discover now