part 74

244 35 7
                                    

"Kak kita ke Putri yuk...."ajak Rara saat sudah berada diluar
"Emang Putri udah pulang?"tanya Alief
"He'eemm emangnya Putri kemana?"tanya Rara
"Udah 1,5bln dia ga ke RS. Dia keluar kota untuk urus perusahaan Papanya"jawab Alief
"Loh bukannya ada Ka Lesti?"tanya Rara kembali
"Lesti urus perusahaan yang disini Papa nya kemarin sempat sakit"ujar Selfi

"kita tanya Nia aja"ujar Selfi
Mereka berdua pun mengangguk

"Niaa"panggil Selfi
"Dok..."belum selesai ia menjawab , dia langsung fokus terhadap orang di samping Selfi
"😳😳"ekspresi wajah Nia
"Haii"ucap Rara
"Dokter...."lagi² tenggorokan nya keluh untuk melanjutkan pembicaraannya
Rara hanya tersenyum
"Tidak usah takut ini aku Rara"ucapnya
"Bukannya....dokter.....🤨"ucap Nia sambil melihat kebawah
Rara tersenyum simpul
"Tuhan masih sayang sama saya...masih mengizinkan saya untuk hidup kembali"ujar Rara
"Temen-temen sini keluar!!!"teriak Nia
Semua yang berada diruang pendaftaran langsung keluar
"Hah??dokter??"sentak mereka berbarengan
"Ini bener dokter Rara??"tanya salah satu dari mereka
Rara mengangguk
"Iya ini saya"ujarnya
Mereka saling pandang-pandangan
Setelah itu tepukan tangan pun keluar dari mereka semua
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
"Alhamdulillah dokter selamat"
"Alhamdulillah dokter bisa kesini lagi"
"Alhamdulillah Tuhan sayang sama dokter"
"Selamat bergabung kembali"
"Kita kangen berkerja bareng dokter"
Berbagai kata lain pun mereka ucapkan
"Heheheh terima kasih semuanya 🙏🏻"ucap Rara
Semuanya mengangguk
"Bagaimana cerita nya dokter?"tanya salah satu dari mereka
"Entah bagaimana pastinya...ada keluarga yang sangat baik menolong saya sampai saat ini...dan Tuhan pun mengizinkan saya untuk kembali kesini"jelas Rara
Mereka mengangguk
"Oh iya Nia...hari ini dokter Putri apa sudah masuk?"tanya Selfi
"Oh sudah Dok..."jawab Nia
"Ya sudah terima kasih yaa"ujar Selfi
Nia hanya mengangguk
"Temen-temen kita pamit dulu yaa"ujar Rara
"Iya dokter"balas semuanya
SeRaLief pun cabut dari tempat itu

"Ga nyangka ya kaya di film-film"ujar salah satu dari mereka sepeninggalan dokter-dokter itu pergi
"Iya yah ga nyangka banget"balas salah satunya
"Iya saya saja kaget"sambung Nia
"Sudah-sudah sebaiknya kita kerja lagi ga enak sama yang lain"ajak salah satu dari mereka

Percepat

Mereka bertiga sudah tiba di depan ruang Putri

"Rara punya ide"ucapnya
"Ide apa?"tanya Alief
"Gini ada yang bawa bedak ga?"tanya Rara
"Aku bawa"ujar Alief sambil meronggah saku jasnya
"Aku minta"ujarnya
Rara pun memakainya , untung saja warna kulit mereka beda tipis...Rara memakai nya hingga menampilkan kesana pucat diwajahnya
"Gw pinjem jas sama stetoskop dong"ujar Rara

Setelah selesai memakai semuanya Rara bilang ke mereka untuk tunggu didepan dulu biarkan dia masuk sendiri. Mereka berdua menyetujui

Rara nyelonong masuk gitu aja tanpa mengetuk pintu. Untung saja pas dia masuk lagi tidak ada pasien. Dia memandangi Putri yang sedang membereskan brangkar pasien.

"Tunggu sebentar ya Bu...saya rapihkan ini dulu...Ibu duduk saja disana"ujar Putri
Rara berjalan ke arah bangku dan duduk dengan posisi rambut yang menutupi wajahnya.
Tidak lama kemudian Putri pun menyusul duduk di hadapan Rara.

"Ada yang bisa saya bantu Bu?"tanya Putri
Rara hanya diam
"Bu?"panggil Putri
"Ibu baik-baik saja?"tanya Putri
"Ada yang bisa saya bantu Bu?"tanya Putri kembali
Rara pun mulai mengangkat kepalanya pelan ( kaya kalau lg nonton film hantu , terus hantunya di zoom gitu lupa namanya apa😅)
"Astaghfirullah..."sentak Putri
"Rarr..."Putri syok , dia tidak mampu meneruskan ucapannya
Rara langsung menunjukkan senyum nya yang melebar seolah² dia adalah 👻

"Astaghfirullah..."ucap Putri berkali²
Dia pun langsung baca²an. Karena panik doa yang dia ucapkan tidak selesai-selesai dan malah menyambung ke surah yang lain..

Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang