part 77. Akhir Sebuah Cerita

204 26 2
                                    

Sebulan berlalu....

Pagi ini keluarga SeRaLief dan Jordi sudah ada di bandara.

What Bandara??

Mereka semua ingin ke KalTim meluruskan berita tentang kematian Rara waktu itu . Lebih tepat nya untuk mengubah lampiran kematian yang tertera disana.

Kenapa ada Jordi?

Jordi sebagai saksi terkait kasus Rara , tidak hanya itu Gilang dan Adiezty meminta Jordi untuk mengantar nya ke orang-orang yang ikut membantu membuat identitas baru buat Rara untuk kembali ke Jakarta saat itu. Jordi pun menyetujui , tapi dia meminta waktu tunggu sampai satu bulan selepas Frislly melahirkan. Gilang dan Adiezty tidak masalah akan hal itu.

Pukul 08.15 pesawat take off sekitar pukul 10.20 pesawat landing di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Internasional Airport.

Kenapa ga langsung ke KalBar?

Karena pemberangkatan Rara saat itu dari Bandara di KalTim , tidak hanya itu hari ini Alief akan kembali ke KalTim juga.

"Lief Pak Pendi (supir) udah on the way?"tanya Mama di sela-sela jalan menuju lobby
"Udah sampai tol bandara katanya sih Mah"jawab Alief
"Mama , Papa , sama yang lain kalau mau ke resepsionis duluan aja Alief tunggu sendiri aja gapapa kok , lagian juga pasti kalian semua kejar waktu ke KalBar"ujar Alief diiringi senyuman
"He'emm tapi aku masih mau disini temenin kamu"rengek Rara
"Ishh hei kamu kan masih mau take off lagi aku gapapa kok sendiri"ujar Alief
"Yang Alief bilang tuh bener Ra...kita ga punya banyak waktu , ga enak sama orang yang mau kita temuin"ujar Mama
"He'emm okay deh"ujar Rara
"Jangan sedih"ujar Alief dan langsung merangkul Rara
"Makasih..."ujar Rara disela-sela tangis nya
"He'emm makasih untuk apa?"tanya Alief
"Semuanya"ujar Rara
"Ga perlu berterima kasih itu udah kewajiban aku untuk bantu sodara ku sendiri"ujar Alief
Rara pun makin mempererat pelukannya
"Sudah malu loh diliatin orang"ujar Alief berbisik
"Oh iya sebentar"ucap Rara lalu melepaskan pelukannya
Rara mengambil sebuah paper bag yang dari tadi dia bawa
"Ini"ucap Rara sambil menyerahkan paper bag itu
"Buka di mobil atau enggak di rumah jangan disini"ujar Rara
"Apa ini?"tanya Alief
"Nanti kamu juga tau"jawab Rara
Alief hanya memutar bola matanya malas
"Thank you"ujar Alief
Rara hanya mengangguk tersenyum
"Salam buat Bunda dan Ayah ya"ujar Rara
"Pasti"jawab Alief
"Mah...Pah...Alief pamit ya...terima kasih , maaf sudah banyak merepotkan kalian selama di Jakarta"ujar Alief sambil salim ke Mama dan Papa
"Jaga diri baik-baik ya sayang... hati-hati di jalan"ujar Mama setelah itu mencium kening Alief
"Jaga diri di jalan ya Lief... asisten pribadi Bunda ikut jemput kamu kan?"tanya Papa
"Iya Pah"jawab Alief
"Syukur deh jadi kita bisa tenang selama kalian di jalan"ucap Mama
Btw asisten pribadi nya Bunda perempuan ya
"Ka Ceppy"ucap Alief
Selfi langsung memeluk Alief
"Hati-hati ya Dek.... insyaallah kalau semuanya sudah beres kita kesana....Kakak titip RS ya...salam buat Bunda dan Ayah"ujar Selfi
"Iya Kak aku tunggu disana ya"jawab Alief
"Ka Jordi....Alief pamit ya.... sampaikan salam Alief ke Ka Frislly , Mami Fari , Fhasya, baby Akara , Ka Alifah , Ka Tian dan semuanya"ujar Alief
"Iya...nanti kalau Aku sudah balik ke Jakarta , Aku sampaikan ke mereka semua. Kamu hati-hati di jalan"ujar Jordi
"Iya Kak... terima kasih"jawab Alief
"Ya sudah Lief kita ke dalam dulu ya...kamu tunggu disini jangan kemana-mana"pesan Mama
"Iya Mah"jawab Alief
"Bye-bye semua"sambungnya
"Bye-bye"balas mereka
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Alief pun menunggu sendirian

Sekitar 5 menit kemudian ada seorang wanita yang usianya sedikit lebih tua dari Alief menyapanya

"Alief.."panggil nya
"Eh Ka Dwi"sapa balik Alief saat mengetahui siapa orang itu
"Maaf ya nunggu lama..tadi soalnya agak macet"ujar Dwi
"Iya Kak"jawab Alief
Dwi ini adalah asisten pribadi nya Bunda yang di tugaskan untuk menjemput Alief di bandara
"Pak Pendi koper nya Alief masukin bagasi ya"ujar Dwi
"Iya Mbak baik"jawabnya
"Ka Dwi duduk sebelah aku ya"ujar Alief
"Tapi Lief..."ucap Dwi
"Gapapa please temenin aku"ujar Alief
"Tapi saya ga enak sama Bunda kamu"ujar Dwi
Ya bagaimana pun Dwi mengetahui sebagai siapa dia disana
"Isshh...gapapa Bunda ga bakal marah"ujar Alief
"Sudah ayok lah Kak sekali aja"ujar Alief
"Okay-okay sekali aja ya"ujar Dwi
"Oke"jawab Alief
"Langsung pulang non?"tanya Pak Pendi
"Iya Pak"jawab Alief
"Gimana kabar keluarga disana Lief?"tanya Dwi
"Semua baik-baik saja"ujar Alief
"Oh iya Kakak juga sedikit tau tentang Rara"ujar Dwi
"Bunda sama Ayah kamu seneng banget saat tau kabar itu..Bunda tidak berhenti-henti nya membicarakan itu saat kerja"sambungnya
"Pasti...Rara itu kesayangan Bunda dan Ayah selain Aku jadi pasti mereka seneng banget denger kabar ini"ujar Alief
Dwi hanya mengangguk
Tiba-tiba Alief terlintas untuk membuka paper bag yang tadi sempat Rara berikan
Dalam paper bag itu berisikan sebuah kotak besar , saat dibuka ada sebuah boneka dengan menggunakan jas kedokteran serta pin nama bernamakan Alief Aulia
Serta terdapat secarik kertas disana

Sister's Affection for You Her SisterWhere stories live. Discover now