Part 92. Garis Dua

163 25 9
                                    

Pagi ini Rara sudah berkutat di dapur
Tiba-tiba ada tangan kekar yang memeluk nya dari belakang
"Cuup" satu kecupan lolos ke pipi Rara

Rara memutar kepalanya sedikit untuk melihat siapa pelakunya"Kakak main nyosor aja"omelnya
"Dikira Kakak angsa apa"balas Irwan tak terima
"Kok kamu belum rapih Yang?"tanya Irwan
"Hari ini Aku ga masuk Kak , Ka Shella yang masuk"ujar Rara
Irwan hanya bergumam
"Kakak tunggu di meja makan aja , bentar lagi mateng kok"ujar Rara
"Enggak ah mau tunggu sini aja , nemenin kamu"ujar Irwan sambil berjalan kearah kursi bar
"Dih emang nya Aku anak kecil apa? pake ditemenin segala"ujar Rara
"Oh iya Kak , Aku minta izin pergi yaa..Aku mau ke rumah Cicis"ujar Rara
"Iya boleh di anterin Mang Adi ya?"tanya Irwan
"Enggak usah Kak , Aku bawa mobil sendiri aja"ujarnya
"Ya udah terserah kamu"ujar Irwan
"Ayok Kak , kita makan udah mateng nih"ajak Rara
Irwan mengangguk

Skip selesai breakfast

"Aku berangkat yaa"ujar Irwan sambil mengecup kening Rara
"Iya Kak , hati-hati di jalan"balas Rara sambil mencium tangan Irwan
"Iya , nanti kalau udah berangkat kabarin ya , pulang nya jangan malam-malam"ujar Irwan
"Siap boss"balas Rara
"Assalamualaikum"ucap Irwan
"Waalaikumsalam"jawab Rara

Sesuai percakapan tadi , sekitar pukul 9nan Rara sudah rapih

"Neng kok balik ke atas lagi? Ada yang ketinggalan?"tanya Bibi yang melihat Rara turun dari tangga
"Hah? Rara baru turun Bi"jawabnya
"Ahh Neng bercanda kali , orang tadi Bibi liat Neng turun , Bibi panggil Neng nyelonong aja keluar"ujar Bibi
Rara hanya diam mengangguk
"Bi...nanti masak buat makan siang ga usah banyak-banyak yaa..Rara mau kerumah Cicis , Ka Irwan pulang sore"ujarnya mengalihkan pembicaraan
"Iya Neng"jawab Bibi
"Ya udah ya Bi...Rara berangkat... assalamualaikum"ujarnya sambil menyalami tangan Bibi
"Waalaikumsalam hati-hati Neng"ujar Bibi

Mobil Rara pun keluar dari pekarangan rumah

"Maksud Bibi gimana sih? Perasaan tadi Aku belum turun deh..kok bilang udah turun? Apa ada yang...."ucap Rara menggantung
"Gagagagag paling juga Bibi salah liat"ujar Rara menepis jauh-jauh pikiran buruknya
"Beli apa ya buat dibawa kesana?"gumam Rara
"Beli kue aja kali ya di tempat biasa... sekalian juga Aku mau ke apotek"ujarnya
"Oh iya Aku lupa mau kabarin Ka Irwan"ujar Rara

Bakwan 💘

Ka , Aku berangkat yaa✓✓

Setelah Rara meng-chat Irwan ia melajukan mobilnya menuju salah satu toko kue yang biasa dia beli

Skip Toko Kue

"Ehh Mba Rara , kemana aja Mba? Baru kelihatan"ujar salah satu pegawai di toko itu
"Hehehe iya nih Mba"jawab Rara
"Aku mau bolu gulung nya tiga ya Mba , yang keju , coklat , sama red velvet"ujar Rara
"Boleh Mba , sebentar yaa"ujarnya
"Jadi berapa Mba?"tanya Rara
"Total nya sekian Mba"jawab pegawai itu
Rara pun mengeluarkan dompetnya dan membayar sesuai harga tentunya
"Makasih ya Mba"ujar Rara
"Sama-sama Mba"

"Kue udah di beli , sekarang Aku ke apotek dulu deh"ujar Rara dan melangkahkan kaki nya ke salah satu apotek yang tidak jauh dari sana

Skip Apotek

"Ada yang bisa saya bantu Mba?"tanya seorang pegawai disana
"Saya mau beli ini"ucap Rara
"Oh ada Mba"ujarnya
"Ini Mba mau yang merek apa?"tanya pegawai itu , terdapat 6 buah barang yang sama dengan merek yang berbeda
"Yang kualitasnya bagus yang mana?"tanya Rara
"Semuanya bagus Mba"ujarnya
Rara pun melihat satu per satu produk itu
"Saya ambil yang ini ,  ini , sama yang ini aja deh"ujar Rara
"Boleh Mba"ujarnya
"Jadi berapa Mba?"tanya Rara sambil memberikan uang lima puluh ribu satu lembar
"Jadi 30 RB Mba"jawabnya

Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang