9. Papa & Mama Mertua

64.7K 4.8K 46
                                    

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


"Mas...." Panggil Kanaya sambil menatap Aarav yang sedang fokus menatap jalanan.

"Hm?"

"Aku nanti turun di halte depan aja ya?"

"Kenapa?"

"Ya kalau ikut kamu sampai parkiran nanti langsung pada heboh dong."

Kanaya memang meminta Aarav untuk merahasiakan status mereka saat berada di kampus dan Aarav pun menyanggupinya tanpa syarat.

Sungguh betapa baiknya suaminya yang tampan paripurna tiada tanding ini!

"Boleh kan?"

Aarav melirik Kanaya sekilas kemudian mengangguk.

"Apa?" Bingung Aarav saat Kanaya mengulurkan tangannya.

"Salim mas suami," Jawab Kanaya sambil tersenyum lebar.

Tanpa pikir panjang Aarav langsung mengulurkan tangannya yang langsung di cium oleh Kanaya.

"Semangat pak dosen!" Ucap Kanaya kemudian keluar dari mobil Aarav sambil cekikikan.

Aarav hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah sang istri, ia kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Kanaya yang sudah berdiri di halte.

Kanaya memasuki kelasnya dengan membawa jas almamater yang tersampir di tangan kirinya.

"Widih cerah banget tuh muka, habis dapet lotre lo?" Tanya Tama.

"Ngapa? Sirik lo?!" Balas Kanaya.

"Ya iya lah cerah, kan mau ketemu adik adik ucul maba," Tambah Dita karena Kanaya adalah salah satu mahasiswa yang aktif di organisasi.

"Jan galak galak lo nay, muka lo nggak cocok kalau galak entar jatuhnya malah kek lagi nahan berak." Kini giliran Arin yang menyahut.

"Heh mulut kau lucnut sekali nak," Balas Kanaya dengan nada yang di buat buat.

"Heran gue manusia modelan kek lo gini kok bisa masuk organisasi sih? Pada rabun kali ya pas lo daftar?" Ucap Tito sambil berlagak sedang berpikir keras.

"Hujat terus sini, karena Naya cantik jadinya diem aja!"

"KANAYA HAYUK MAIN!" Teriak seorang cowok di ambang pintu kelas Kanaya.

"KANAYA BURUAN WOI, KALAU LAMA GUE AJAK KE KUA NIH!" Tambah lelaki di belakangnya.

"Gue duluan, izinin gue ke pak Aarav ya!" Pesan Kanaya kepada kempat temannya karena kelas pertamanya adalah kelas Aarav.

"Yok jalan!" Ajak Kanaya sambil berjalan di tengah tengah Damar dan Surya.

1 perempuan cantik di apit 2 laki laki tampan, sungguh pemandangan yang menyejukkan mata.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang