DOSEN SERIES #1
[COMPLETED]
Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya.
"Mau coba yang nggak lewat batas?"
"Atau langsung yang lewat batas?"
"Eh," Kaget Kanaya saat tubuh Aarav sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Aarav yang berada di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING 💙 • • •
Kanaya melotot saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi sedangkan ia baru saja terbangun.
"Aw!" Ringis Kanaya karena bagian bawah tubuhnya terasa perih.
"Beneran sakit dong paginya"
Kanaya berjalan ke kamar mandi sambil meringis pelan.
Perempuan itu di buat menganga lebar saat melihat tanda ke bar bar an Aarav di tubuhnya.
"Gila, penuh semua" Kanaya menggelengkan kepalanya tidak percaya.
Seluruh tubuhnya penuh oleh mahakarya sang suami.
Tidak ada satu bagian pun yang Aarav lewatkan.
Dari ujung kepala hingga kaki, lengkap semua.
Kanaya mengisi bath up guna berendam dan merilekskan tubuh nya yang lelah.
Butuh waktu lebih dari 1 jam bagi Kanaya untuk menyelesaikan ritual paginya.
Aarav menolehkan kepalanya saat mendengar derap langkah dari arah tangga.
Lelaki itu kemudian tersenyum lebar saat mendapati Kanaya lah yang menuruni tangga.
"Kaki kamu sakit?" Tanya Aarav setelah Kanaya memasuki dapur.
Kanaya menatap Aarav bingung, namun ia masih sempat menggeleng.
"Habis jatuh?"
Lagi lagi Kanaya menggeleng.
"Kok jalan nya aneh gitu?" Balas Aarav sambil menahan tawa nya.
BOOM!
Seketika itu pula wajah Kanaya langsung memerah.
Dan tiba tiba saja kejadian mereka yang *ehemm itu terputar di benak Kanaya secara otomatis.
Belum sempat ke blushing an Kanaya hilang, perempuan itu harus di buat memekik saat tiba tiba Aarav mengangkat tubuhnya dan mendudukkan nya di meja pantry.
Lelaki itu kemudian berdiri di depan Kanaya sambil meletakkan tangan nya di kedua sisi tubuh Kanaya.
"Masih sakit ya?" Tanya Aarav lembut.
Kanaya menggeleng kaku.
"Yakin?"
Lagi lagi yang dapat Kanaya lakukan hanyalah menggeleng saja.
"Jadi yang bener masih sakit atau udah enggak?"
"Itu, masih tapi cuman dikit, nggak sakit banget"
Aarav mengangguk kemudian menunduk menatap paha Kanaya yang terekspos karena istrinya itu hanya menggunakan celana hotpants berwarna hitam.
Lelaki itu kemudian tersenyum saat mendapati sebuah tanda berwarna sedikit kemerahan di sana.
