37. Dia Siapa?

52.2K 3.3K 69
                                    

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


Kanaya menepuk nepuk lengan Aarav, mencoba membangunkan lelaki yang sedang tertidur nyenyak di sampingnya ini.

"Mas..."

"...."

"Mas Aarav"

"...."

"Sayangggg"

"Hm?"

"Bangun dulu"

"Tidur Naya, kamu nggak capek apa?"

"Ya karena itu makanya bangun dulu"

Aarav membuka matanya sedikit.

"Anterin ke kamar mandi"

"Itu kamar mandi nya deket"

"Anterin"

"Jalan sendiri kan bisa sayang"

"Nggak bisa jalan" Adu Kanaya pelan.

Aarav langsung membenamkan wajahnya ke bantal guna meredam tawanya.

"Apa? Mas nggak denger?" Goda Aarav.

"Bilangnya nggak denger tapi bisa ketawa!" Kesal Kanaya.

"Ya--"

"MAS AARAV!" Pekik Kanaya membuat Aarav terlonjak kaget.

"Apasih nay?!"

"Buruan anterin, Naya mau ngompol nih!"

"Yaudah sih monggo"

Kanaya langsung menjambak rambut Aarav ganas.

"Astagfirullah!" Kaget Aarav.

"Bangunnnnn" Rengek Kanaya.

"Iya tapi lepasin dulu ini" Kanaya langsung melepaskan jambakan nya.

"Salah siapa nggak bisa jalan hm?" Tanya Aarav sambil menggendong tubuh Kanaya.

Kanaya langsung memukul otot bisep Aarav.

Bisa bisanya lelaki itu pura pura bertanya padahal dirinya sendiri sudah tahu apa jawabannya.

Aarav menurunkan tubuh Kanaya setelah sampai di kamar mandi.

Lelaki itu kemudian membiarkan Kanaya menuntaskan pekerjaannya sedangkan dirinya berdiri di depan wastafel.

Bibir Aarav tertarik ke atas saat melihat pantulan dirinya dan mendapati ada 3 tanda merah hasil karya Kanaya di lehernya.

Ya memang tidak seindah buatan nya namun Aarav sudah cukup bangga dengan mahakarya sang istri.

Senyum Aarav semakin lebar saat pantulan Kanaya sudah terlihat dari cermin.

Lelaki itu kemudian membalikkan badannya dan menatap Kanaya secara langsung.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang