22. Kepo

52.1K 4K 68
                                    

HAPPY READING 💙•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING 💙


Kanaya menatap Aarav yang baru saja selesai mandi, lelaki itu menggunakan celana jeans panjang dan kaos lengan pendek berwarna hitam polos.

"Kamu nggak mau mandi?" Tanya Aarav sambil berjalan mendekati Kanaya.

"Pengen mandi sih udah gerah soalnya, tapi..."

Kanaya mengangkat tangan kanannya yang di infus.

"Masih ada ini"

Aarav mengangguk paham.

"Yaudah ayo mandi"

"Ha?"

"Saya bantu"

"Enggak!" Tolak Kanaya cepat.

"Hm?"

"Nanti aja mandi nya biar di bantu bunda atau mama atau kalau enggak sama suster"

"Keburu malem nay, nanti dingin"

"Ya tapi masa sama kamu?!"

"Kenapa? Takut saya khilaf?" Aarav menaikkan satu alisnya.

Kanaya diam, tidak mengangguk dan tidak juga menggeleng.

"Tenang aja, saya nggak akan khilaf, kamu nya kan lagi sakit" Jelas Aarav.

Kanaya menatap Aarav lama kemudian menggeleng pelan.

"Kenapa lagi hm?"

Kanaya menunduk kemudian memainkan ujung selimut nya.

"Malu" Cicit Kanaya pelan.

Aarav mengukir senyum lebarnya.

"Nggak usah malu, saya suami kamu" Aarav mengelus rambut Kanaya pelan.

"Ayo keburu dingin"

"Tapi---"

"Mandi Kanaya"

"Mas..."

"Mandi" Titah Aarav mutlak.

Kanaya menatap langit langit kamar rawatnya dengan wajah yang memerah, sungguh dia sangat sangat malu setelah Aarav memandikan nya tadi.

Apalagi pakaian yang dipakai Kanaya sekarang pun Aarav yang memakaikan nya.

Omong omong tentang Aarav, lelaki itu sekarang sedang keluar guna membelikan salad buah keinginan Kanaya.

Sebenarnya Kanaya tidak menginginkan itu hanya saja ia butuh waktu untuk menetralkan rasa malu nya.

"Gue malu gilaa"

"Pengen pindah planet sumpah"

"Huaaaa"

Kanaya menedang nendang selimutnya kesal.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Where stories live. Discover now