Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HAPPY READING 💙
•
•
•
Sudah 3 hari Kanaya dirawat dan tepat hari ini gadis itu sudah di bolehkan untuk pulang.
"Bunda nggak mau main ke rumah Naya dulu?" Tanya Kanaya sambil menatap bunda yang sedang membereskan pakaian nya.
"Enggak, besok kapan kapan aja lagian bunda juga sibuk"
"Bunda mah jahat, sama anak sendiri gitu"
Bunda terkekeh pelan kemudian menatap Kanaya.
"Lagian nanti kalau bunda main ke rumah kamu, apa malah nggak ganggu kamu sama Aarav?"
"Ya enggak lah bun"
Bunda tampak berpikir sejenak.
"Enggak deh, nanti cucu bunda nggak jadi jadi"
"Ish bunda mah, cucu mulu"
"Loh ya nggak papa dong"
Ceklek
Pintu ruangan rawat Kanaya terbuka dan menampilkan ayah dan Aarav.
"Udah?" Tanya bunda karena ayah dan Aarav tadi mengurus surat kepulangan Kanaya.
"Udah bun"
"Cemberut mulu, kemarin kemarin minta pulang sekarang giliran pulang malah cemberut gitu" Ucap ayah sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya habisnya bunda disuruh main ke rumah nggak mau, katanya sibuk"
"Loh bunda kan emang sibuk" Bela ayah.
"Ah ayah sama bunda sama aja"
Ayah dan bunda terkekeh geli.
"Ayo" Aarav mengulurkan tangannya.
"Bisa jalan kan? Atau mau di gendong?"
Kanaya mencubit pinggang Aarav menggunakan tangannya yang bebas karena tangan kirinya di genggam Aarav.
"Kok malah di cubit sih?"
"Ya kamu habisnya, orang kaki aku nggak kenapa napa malah di tawari gendong, aku kan masih bisa jalan"
"Ya siapa tau kamu mager jalan, kamu kan mageran"
"Dih"
Setelah menaruh keperluan Kanaya ke mobil Aarav, ayah dan bunda langsung berpamitan pulang.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Aarav sambil menatap spion mobil nya karena ia sedang berbelok.
"Mau korean cheese garlic bread sama donat Jco"
"Ada lagi?"
Kanaya menggeleng.
"Itu aja"
Aarav mengangguk kemudian menuruti semua keinginan Kanaya.
YOU ARE READING
𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂
General FictionDOSEN SERIES #1 [COMPLETED] Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya. "Mau coba yang nggak lewat batas?" "Atau langsung yang lewat batas?" "Eh," Kaget Kanaya saat tubuh Aarav sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Aarav yang berada di...
