70. S.P.E.C.I.A.L (II)

40.1K 2.6K 143
                                    

Silahkan dinikmati double update nya para readers tersayangnya author❤️

Ah iya, lupa ngasih tanda peringatan.

‼️WARNING 18+‼️🌚

HAPPY READING 💙•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💙


Sekarang Aarav sedang sibuk memijat kedua kaki Kanaya, perempuan itu tadi mengeluh lelah karena acara 7 bulanan nya tadi.

Dan sebagai suami yang baik Aarav dengan senang hati menawarkan bantuan untuk memijat kaki Kanaya.

Mendapat tawaran yang sangat menggiurkan seperti itu tentu saja Kanaya tidak akan menolak, perempuan hamil itu berbaring dengan nyaman sambil menikmati pijatan Aarav di kedua kakinya.

"Naya tadi udah bilang belum ya mas?" Celetuk Kanaya.

"Bilang apa?" Aarav melirik Kanaya sekilas.

"Bilang kalau mas tadi ganteng banget pas pake baju adat jawa!!"

"Auranya kaya raja gitu, kek sultan jawa"

Perut Aarav langsung dipenuhi kupu kupu yang berterbangan.

Jantung nya berpacu dengan tempo yang jauh dari kata normal.

Wajahnya pun sudah memerah sampai ke leher dan telinganya.

Apalagi senyum di bibirnya yang tidak dapat ia tahan lagi.

Kanaya itu jarang memujinya, tapi sekali Kanaya memujinya kata kata yang perempuan itu lontarkan pasti akan langsung membuat Aarav baper sampai to the bone.

Aarav menghentikan pijatannya, lelaki itu berusaha mengontrol tubuhnya yang tiba tiba terasa panas.

Kanaya yang merasakan pijatan Aarav terhenti itupun langsung menghadap ke arah Aarav.

"Loh?" Bingung Kanaya saat melihat Aarav yang sedang nge-bug dengan pikirannya.

Kanaya bangun dari tidurnya, ia kemudian memiringkan kepalanya dan menatap Aarav.

"Mas?" Panggilnya pelan.

Aarav sedikit tersentak saat mendapati wajah Kanaya sudah berada tepat di depan wajahnya dengan jarang kurang dari sejengkal.

Lelaki itu menatap wajah cantik di depannya dengan intens.

"Boleh cium nggak?" Tanya Aarav pelan.

Kanaya yang diberikan pertanyaan seperti itupun lantas tersenyum geli.

"Biasanya enggak pake nanya dulu" Balas nya malu malu. Ia lebih suka Aarav langsung menciumnya daripada harus bertanya lebih dahulu, bikin salting aja.

Tangan kanan Aarav terangkat guna mendorong tengkuk leher Kanaya, bibir mereka sudah saling menempel.

Kanaya melingkarkan tangannya ke pinggang Aarav sedangkan satu tangan Aarav berada di punggung Kanaya guna menyangga tubuh sang istri sedangkan tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk menekan tengkuk leher Kanaya agar ciumannya semakin dalam.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang