30. What Is Love?

45.8K 3.6K 48
                                    

HAPPY READING 💙•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING 💙


"Ngapain?" Tanya Kanaya heran sambil menatap teman temannya.

"Laki lo tuh lewat" Ucap Tama sambil menatap Aarav yang sedang berjalan di koridor.

Kanaya menoleh ke belakang.

"Gue masih nggak nyangka ternyata pak Aarav nggak se dingin ya gue kira"

"Apalagi sama lo, beh hangatnya udah kek tahu bulat di goreng dadakan"

"Apalagi pak Aarav itu CEO sekaligus dosen! Beh pasti tajir nya 7 turunan, 8 tikungan, 9 tanjakan"

Kanaya kembali menatap teman temannya itu.

"Beruntung lo bisa berjodoh sama pak Aarav" Tambah Dita.

Kanaya tersenyum.

"Malu gue jadinya"

"Eh betewe--"

Uhuk

Arin langsung menghentikan perkataan nya saat melihat Tama yang tersedak.

"Nape lo?!"

"Juggling! Ya keselek lah!" Ketus Tama.

"Ye gue juga tau, tapi keselek gegara apaan?!"

"Noh liat"

Semuanya langsung menoleh dan seketika itu langsung di buat melongo.

"Heh buat konten 17+ ngapain di kantin dah" Kesal Tito.

Disana, di tengah tengah kantin, terdapat dua sejoli yang sedang asik berciuman.

"Anjir dah si Chris sama Feli!" Kanaya langsung mengalihkan pandangannya.

"Nggak malu apa ciuman di depan umum gitu, mana di kampus lagi, di tegur dosen mampus mereka!"

"Eh nay!" Panggil Arin berbinar.

"Apaan?"

"Lo udah pernah gituan sama pak Aarav?" Tanya Arin sambil menunjuk adegan tadi dengan dagunya.

"Sering"

"Wanjerr!" Pekik Arin dan Dita.

"Udah buatin gue ponakan dong?" Kini giliran Tito yang bertanya.

Kanaya meringis kemudian menggeleng.

Topik pembicaraan macan apa ini?!

"Kok belum nyet?!" Tanya Tama tidak santai.

"Ya gue belum siap lah"

"Yang bener aja nay, modelan kek pak Aarav gitu lo belum siap?!"

"Ini tuh bukan perkara pak Aarav nya rin, ini perkara gue nya"

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Where stories live. Discover now