05. Meeting

10.9K 2K 327
                                    

SEPERTI YANG dikatakan Nyonya Kwon sebelumnya, kini masing-masing kepala divisi dalam struktur organisasi Persona Magazine telah berkumpul di ruang rapat. Tak terkecuali Taeyong dan Jaehyun.

Kedua asisten eksekutif itu duduk berseberangan. Saling berbagai tatapan dalam diam yang seolah sarat akan makna persaingan. Membuat orang-orang yang tak sengaja melihat mereka hanya mampu menggeleng heran.

Sudah menjadi rahasia umum jika Taeyong dan Jaehyun kurang akur selama ini. Apapun yang dilakukan keduanya pasti akan berujung menjadi permainan. Di mana harus ada pemenang dan pecundang.

“Taeyong.”

“Ya?”

Pandangan Taeyong beralih ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat menoleh ke sisi kiri, detak jantungnya seolah berhenti untuk sesaat. Pasalnya ia tiba-tiba bertemu pandang dengan Oh Sehun. Lelaki yang bekerja sebagai designer cover Persona Magazine itu tersenyum manis padanya.

Taeyong telah mengenal Sehun enam bulan terakhir. Namun interaksi mereka hanya sekedar menyapa, bertemu pada rapat rutin lalu kembali pada tugas masing-masing. Meski begitu, Taeyong diam-diam mengagumi si pria bermarga Oh.

Lagipula siapa yang tidak akan tertarik dengan Sehun? Pikir Taeyong.

Tinggi, berkulit putih, lengkungan bibir tipisnya bak bulan sabit, hidung bangir juga netra madunya. Belum lagi sikap Sehun yang sangat ramah.

“Aku telah mendengarkan lagu yang kau rekomendasikan di Instagram Story mu kemarin.”

“Oh?”

Taeyong mengangkat kedua alisnya. Terkejut mendengar Sehun mengetahui kebiasaannya yang kerap merekomendasikan lagu melalui fitur Instagram Story.

Haruskah ia berbangga dan merayakan kebahagiaannya hari ini?

Berdeham pelan, Taeyong pun bertanya. “Benarkah? Lagu yang mana?”

“Roses yang dinyanyikan Finn Askew,” jawab Sehun. “Aku benar-benar menyukainya. Seleramu sangat luar biasa.”

“Ah, terima kasih.”

Taeyong mengulum senyum. Ia menunduk malu-malu sejenak, lalu dengan tak sengaja menggulirkan kedua bola matanya ke arah depan. Tepatnya pada tempat duduk Jeong Jaehyun.

Saat itu pula raut bahagia di wajah si lelaki manis luntur. Pasalnya sang rekan kerjaㅡah tidak. Maksudnya sang rival di seberang sana kembali mengukir senyum remeh padanya.

“Aku berharap kau bisa memberiku rekomendasi lagu yang lebih banyak,” ucap Sehun yang seketika mencuri atensi Taeyong.

“Tentu, aku bahkan bisa memberimu beberapa saat ini juga jika kau mau.”

Sehun terkekeh, “Bagaimana jika kau memberiku rekomendasi lagu di lain waktu?” ia melirik ke arah Jung Yunho juga Kwon Boa yang telah datang dan menyamankan posisi pada kursinya.

“Ah, benar.”

Taeyong memanyunkan bibirnya, sedikit kecewa. Pasalnya ia masih ingin bertukar cerita dengan Sehun namun rapat justru akan segera dibuka oleh sang atasan.

“Aku mengatakan ini bukan karena rapat akan di mulai,” kata Sehun lagi.

Taeyong yang mendengarnya lantas mengedipkan mata beberapa kali sebelum bergumam, “Huh?” ia berdeham, “Lalu?”

“Aku sedang mengajakmu berkencan.” Sehun tersenyum tipis, “Apa kau ingin bertemu di suatu tempat saat memiliki waktu senggang?”

Sesuatu di balik dada Taeyong meletup-letup. Sebisa mungkin ia menahan pekikannya lalu mengangguk pelan sebagai tanda persetujuan.

Rivalry | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now