01. First Day

25.3K 3K 243
                                    

LELAKI MANIS bermata rusa nan legam yang tengah berdiri di depan gedung bertingkat milik publisher majalah ternama Korea SelatanㅡPersona Magazineㅡlantas menarik napas dalam-dalam sembari tersenyum lebar. Kedua ujung bibirnya semakin saling tarik menarik berlawanan arah ketika ia kembali memerhatikan kartu tanda pengenal bertuliskan; Lee Taeyong, Executive Assistant, yang sedari tadi ia genggam.

Dipindah tugaskan dari kantor cabang Persona Magazine di Daegu ke kantor pusat Seoul adalah impian terbesar Taeyong. Meski berat untuk meninggalkan kedua orang tuanya di kota kelahirannya itu, namun menjadi executive assistant bagi sang wakil pimpinan membuat Taeyong kemudian bertekad untuk mengumpulkan lebih banyak lagi pundi-pundi uang agar sang Ayah dan Ibu tak perlu lagi bekerja.

Jika dibilang Taeyong bekerja keras hanya untuk menghasilkan harta berlimpah, kalimat itu tidak sepenuhnya tepat. Sebab sejak masih di perguruan tinggi, si lelaki manis sangat senang berjibaku dengan buku-buku tentang design pakaian juga majalah fashion, termasuk majalah Persona yang telah berdiri sejak dua puluh tahun lamanya.

Kecintaan Taeyong pada dunia fashion pun membawanya bekerja di kantor cabang Persona Magazine. Meski hanya kantor sederhana yang berperan sebagai agen penyalur, namun untuk masuk ke tempat tersebut bukan lah hal mudah. Taeyong harus bermandi keringat dan air mata untuk bisa lulus seleksi saat mendaftarkan diri agar bisa menjadi salah satu karyawan disana.

Kalimat; hasil tidak akan mengkhianati usaha, lantas berhasil dibuktikan oleh Taeyong. Setelah berjibaku dengan kesibukan di kantor cabang selama tujuh tahun, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk menjadi executive assitant wakil CEO di kantor pusat.

Sebelum sampai di titik ini, banyak gonjang-ganjing atas pemilihan Taeyong sebagai asisten eksekutif. Bisik-bisik karyawan bahwa ia menggoda sang wakil CEO wanita bernama Kwon Boa itu pun tersiar hingga sampai ke telinga orang tuanya. Taeyong begitu frustasi dan hampir menyerah lalu melepaskan kepercayaan yang telah diserahkan padanya. Namun Kwon Boa tidak tinggal diam. Wanita bersahaja yang mengenal Taeyong pada acara ulang tahun kantor cabang di Daegu itu lantas turun tangan atas kabar-kabar miring yang menerpa mereka.

"Agh!"

Taeyong mendesis kala seseorang menubruk bahunya dari belakang. Ia lantas menoleh dan mendapati seorang pria yang lebih tinggi tiga jengkal darinya tengah berdiri di sampingnya sembari memasang tampang terkejut.

"Ah, maafkan aku." Lelaki disamping Taeyong membungkuk sopan. Sosok itu kemudian kembali memandangi wajah si lelaki manis seraya menyipitkan mata. "Um... Sepertinya aku baru melihatmu di sini. Kau siapa?" Tanyanya penasaran.

Taeyong menundukkan kepalanya sopan lalu menyunggingkan senyum ramahnya. "Aku Lee Taeyong, mulai hari ini akuㅡ"

"Oh! My! God!" Pria jangkung itu mencengkeram kedua bahu Taeyong. "Jadi kau Lee Taeyong? Asisten baru Nyonya Kwon Boa?"

"I-iya," jawab Taeyong setengah terbata. "Kau... Mengenalku?"

"Hey, tentu!"

Taeyong melebarkan mata ketika pria di hadapannya tiba-tiba mendekap tubuhnya erat sembari tertawa lantang. Ia pun buru-buru menarik diri dari pelukan sosok itu agar tidak dicap sebagai penggoda atau pun perebut kekasih bahkan suami orang, seperti yang menimpanya dengan Kwon Boa.

"Ah, maaf. Aku terlalu histeris," Pria dihadapan Taeyong mengulurkan tangannya. "Perkenalkan, Aku Johnny Suh. Kau bisa memanggilku Johnny. Aku salah satu editor di Persona Magazine."

"Ah, iya. Salam kenal, Johnny." Taeyong kembali menunduk sopan, namun sebelum ia mengangkat wajahnya dan bersitatap dengan Johnny, lelaki jangkung itu tiba-tiba menarik lengannya sembari berlari kecil.

Rivalry | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now