chapter 16

930 101 9
                                    

Di Rumah Sakit tempat para elemental dirawat,


"aduh sakit mak! "jerit Taufan yang telinganya dijewer oleh sang ibu.

"nah badung lagi jadi anak. Emang minta dijewer ni! "kata Ibu Taufan semakin mengeratkan jewerannya.

"WADAW! SAKIT MAAKKKK!!! "jerit Taufan meronta-ronta. "putus kuping Upan mak! "lanjutnya yang tak dihiraukan.

Disisi lain kakek Gempa tak henti-hentinya menanyakan kabar Gempa.

"kamu Gak 'papa kan tong? "tanya kakek Gempa.

"gak 'papa kek"jawab Gempa kalem.

"tapi bener kamu gak 'papa? "tanya kakeknya lagi.

"iya kek. Abdul gak 'papa"jawab Gempa lagi masih sabar

"serius? Kamu gak 'papa kan? "tanya kakeknya lagi mengulangi pertanyaan yang sama.

"Astagfirullah kakek. Aku gak 'papa. Masih hidup,gak ada yang ilang dari badan"ujar Gempa mengusap dada mendengar pertanyaan sang kakek yang terus diulang-ulang selama 42x.

"tapi bener kan kamu gak 'papa?"tanya kakeknya lagi.

"....."




Sementara itu Blaze dan Ice sedang video call dengan orang tua mereka. Blaze dengan semangat menceritakan petualangan miliknya dengan Ice yang hanya diam memeluk bantal sambil sesekali membetulkan perkataan Blaze.

.
.
.
.
.




Kakek Gempa dan Ibu Taufan sudah pulang. Blaze dan Ice juga sudah selesai berbicara dengan orang tua mereka ditelepon. Mereka berada diruang kamar yang sama dengan 6 tempat tidur yang membentang dari kiri kekanan.

Thorn juga sudah mulai pulih setelah operasi. Kini mereka berenam diranjang masing-masing hanya menerawang ke waktu mereka diserang.

Lamunan mereka terhenti saat pintu ruangan terbuka. Solar yang melihatnya mendecih.

"hola semuanya. Babank tamvan sudah datang"ujar pemuda yang lebih tua dari para elemental. Ia masuk dengan membawa sebuah box pizza dan sekantong berisi minuman bersoda.

"hyung tau makanan rumah sakit itu gak enak kaya ditikung temen, jadi hyung beliin pizza buat kalian"katanya duduk disamping ranjang Solar dan Thorn.

"hilih ngebucin"balas Solar mencibir.

"Rion diem ya, hyung gak ngomong ke Rion"katanya membuat Solar kesal.

"eh Bang Gamma, tumben kesini bang"kata Taufan kepada Gamma-kakak Solar.

"oh Upan ya, iya nih. Skripsi udah selesai jadi bisa jenguk kalian deh"jawab Gamma.

"yaelah skripsi doang"kata Blaze memainkan game dihpnya.

"woi tukang ayam! Elu tuh gak tau seberapa seremnya dosen saat skripsi elu banyak yang dicoret terus suruh ngulang! "kata Gamma tidak terima perkataan Blaze.

"eh santuy bang. Jangan ngegas nanti cepet tua"kata Blaze lagi

"lah emang udah tua kok. Hahahaha "kata Taufan menyahuti perkataan Blaze.

Yang lain tertawa kecuali Gamma yang memerah menahan amarah.

"lu pada kalo kagak lagi sakit udah gue pukul satu-satu dah. Sayang aja lagi sakit jadi gue masih tahan"kata Gamma menahan diri dari perasaan ingin memukul kepala para bocil kamvert menurutnya ini.

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang