chapter 12

1K 111 23
                                    

"Fan, elo oke? "

"hn"jawab Taufan malas di meja kantin. Sepertinya ia memiliki banyak beban pikiran.

"santai aja. Kalo ada masalah Kita pasti tolongin kok"ujar Blaze memberi semangat yang di tanggapi dengan gumaman sebagai balasan dari lawan bicaranya.

Teman-temanya hanya bisa memasang wajah khawatir dan prihatin. Mereka berusaha menghibur Taufan yang dilanda masalah yang berat.


Kemarin setelah keluar dari kamar bersama Gempa, Taufan menceritakan kelakuan ayahnya kepada sang ibu. Mula-mula ekspresi terkejut dan tak percaya terlihat jelas di raut wajah sang ibu namun lama-kelamaan ekspresi tersebut berubah menjadi ekspresi sedih, kosong dan kecewa. Taufan yang melihatnya hanya bisa memeluk sang ibu yang berurai air mata. Bahkan sampai sekarang pun ia masih merasa bersalah karena memberitahukannya kepada sang ibu.

"yang semangat Fan, kita akan bantu sebisa kita"kata Gempa menyadarkan Taufan dari lamunan. Yang lain pun menyetujui perkataan Gempa.

"gimana bisa tenang Gem, kalo polisi tau siapa pelakunya gue bisa ditahan dipenjara. Paling parah nanti gue dijadiin eksperimen lagi"kata Taufan.

"pikiran elu terlalu melenceng. Siapa juga yang mau jadiin bocah kaya elu eksperimen "celetuk Solar.

Taufan melirik sinis Solar yang sibuk membaca artikel dihp miliknya.

"bacot ya bensin! "kesal Taufan menatap tajam Solar yang diacuhkan oleh Solar.

"tidak usah khawatir, aku sudah membungkam media dan pemerintah dan membuat berita palsu untuk menutupi identitas milikmu Taufan"ujar seorang pemuda berjalan mendekati meja elemental.

"Dark.."kata Taufan pelan.

"maksudnya? "ujar Thorn tak paham.

Dark menghela nafas dan duduk dibangku kosong.

"berita tentangmu sudah kutukar dengan laporan palsu bahwa yang meyebabkan angin tersebut adalah kerusakan teknis dan media pun sudah ku bungkam bahkan saksi matanya juga. Kalau kau masih takut juga.... Aku bisa menyewa pengacara profesional untuk menjadi juru bicara mu disidang nanti"jelas Dark.

Para elemental hanya bungkam. Well.... Dark dan kekuasaannya merupakan sesuatu yang mutlak. Ia bisa melakukan segalanya.

Mata Taufan berkaca-kaca, ia benar-benar terharu dengan Dark.

"Dark.... Gu-gue gak tau harus bilang apa...... Makasih"ujar Taufan terisak.

Dark mengangguk. Ia tidak pernah mempersalahkan uang, ia hanya merasa sangat nyaman bersama mereka berenam dan merasa terpukul jika ada yang tertimpa masalah.

Perasaan ini seperti seolah-olah mereka memiliki hubungan yang lebih dari pertemanan....







Duar!

Sebuah ledakan didepan sekolah membuat kaget para elemental dan yang lainnya. Mereka berbondong-bondong keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Dari dalam kepulan asap, sesosok makhluk keluar dengan kobaran api yang menyala-nyala. Ia adalah Ignis Corvus, sang pengawal kegelapan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang