chapter 2

1.6K 169 20
                                    

"UPAN MANDI WAKTUNYA SEKOLAH! "

terdengar sebuah jeritan membahana disebuah rumah pada pagi yang cerah ini. Didalam kamar terdapat sesosok pemuda yang masih bergelud dalam selimut biru bergambar awan. Tak lama terdengar suara langkah kaki menuju kearah kamarnya disusul suara jeritan.

Ceklek

"UPAN BANGUN!!! "

"engh... Entar dulu mak. Lima menit lagi Upan bangun"serunya masih tidak rela meninggalkan sang pujaan hati-kasur.

"bangun gak! Si Gempa udah nungguin itu didepan rumah! "kata sang ibu. "hah Gempa? Gempa bumi!!! Mak selamatin diri!!! "serunya kalang kabut dan bersembunyi didalam selimut.

"anak ogeb! Si Abdul Gempa. Bukan gempa bumi!! "seru ibunya kesal dengan anaknya itu. "cepet mandi gak, emak tabok nih"ancam ibunya lagi

"ck iya iya, ini juga mau mandi"katanya kesal lalu mengambil handuk dan melesat kekamar mandi.

"punya anak perjaka satu biji susah banget diaturnya hadeuh"keluh sang ibu lalu turun kebawah.

Dibawah terlihat Gempa yang sedang duduk diruang tamu dengan berseragam lengkap. Ibu Taufan pun datang dengan segelas teh hangat.

"maaf ya Gem, Upannya baru bangun. Nih minum dulu tehnya, apa mau susu? "kata ibunya Taufan

"duh gak usah repot-repot Bi, sayanya aja yang biasa bangun pagi"kata Gempa tersenyum.

"yaudah minum dulu aja ya. Bentar lagi Upan turun"kata ibunya.

Tak lama terdengar suara langkah kaki menuju kearah bawah. Terlihat pemuda ber'iris biru saphire yang sudah rapih dengan seragam sekolah dan membawa sebuah tas beserta sebuah skateboard berwarna biru gradasi putih dan kuning.

"yok Gem, kita pergi"ajaknya yang diangguki Gempa."gak mau sarapan dulu? "kata ibunya. "gak usah ntar aja dikantin. Bye bye emak kita jalan dulu"kata Taufan seraya mencium tangan diikuti oleh Gempa.

"hati-hati ya, Gempa tolong liatin si Taufan ya. Dia orangnya rada miring"kata sang ibu.Taufan yang mendengarnya berkata"enak aja kalo ngomong, cogan kaya gini masa otaknya miring ". "kenyataannya kan emang begitu"kata Gempa. "Gemgem jahat aku benci kamuh"katanya lebay

"udah jalan sana ntar telat"kata sang ibu. Mereka berdua pun pergi menuju sekolah dengan berjalan kaki-sebenarnya Taufan naik skateboard hanya Gempa yang jalan

Sesampainya digerbang sekolah, mereka mendengar derum suara motor. Semua murid menoleh kearah suara tersebut. Mereka melihat 2 buah motor sport berwarna merah dan biru.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
with youWhere stories live. Discover now