chapter 10

1K 118 3
                                    

"Upan! "

"ngapa mak?! "seru Taufan dikamar.

Tidak ada jawaban, hal ini membuat Taufan menghentikan game yang sedang ia mainkan lalu turun mencari ibunya. Tidak biasanya sang ibu hanya memanggilnya sekali. Biasanya akan terus teriak sampai Taufan turun.

Tap,

"mak? "panggil Taufan setelah melihat sosok ibunya didapur.

Ia menghampiri ibunya yang sedang sibuk cuci piring. "kenapa manggil? "tanya Taufan.

Tak ada jawaban. Tentu hal ini mengundang kebingungan bagi Taufan.

"mak? "kata Taufan lagi sambil menyentuh pundak sang ibu. Ibu Taufan agak terkejut karena melamun sehingga tidak mendengar Panggilan Taufan. Ia melihat kearah Taufan.

"ah iya, kenapa Fan? "ujar sang ibu.

Taufan mengangkat sebelah alisnya. "kan tadi emak yang manggil Upan. Masa lupa sih "kata Taufan.

"ah iya ya. Hahahaha "tawa canggung sang ibu membuat Taufan curiga.

"emak kenapa? "tanya Taufan khawatir. Jujur sikap ibunya ini tidak biasa.

"ah itu. Bisa kamu dateng ke tempat bapak kamu kerja gak? Udah 3 hari gak kasih kabar.ibu khawatir "ujar sang ibu.

Taufan yang mendengarnya paham akan kegundahan hati ibunya ini. "yaudah Upan berangkat dulu ya"kata Taufan mencium tangan sang ibu lalu berangkat ke tempat ayahnya bekerja.




















Sesampainya di tempat kerja sang ayah, Taufan bertanya pada resepsionis keberadaan ayahnya sekarang. Menggumamkan kata terimakasih setelah diberi informasi, Taufan naik ke lantai 7 kantor tersebut.

Setelah sampai di depan pintu, Taufan mendengar suara sang ayah dari dalam. Baru saja ingin membuka pintu, ia mendengar suara perempuan didalam ruangan bersama sang ayah.

"hahaha iya sayang,gak ada perempuan secantik kamu didunia ini"

"ihh~ bisa aja deh"

"iya dong. Kapan sih aku bohong sama kamu~"

"sayang bisa aja deh. Aku makin sayang sama kamu. Oh iya, btw kamu gak mau pulang sayang? Nanti istri kamu nyariin loh"

"biarin aja. Aku tinggal bohong kalo sibuk dikantor. Nanti kita ke rumah kamu aja lagi sayang~"

"ih sayang~ kasian dong istri sama anak kamu"

"gak 'papa, toh istri aku gak secantik kamu"

"hahaha bisa aja"

Tangan Taufan terkepal erat. Ibu nya di rumah setiap hari menunggu kepulangan ayahnya, tapi apa yang ayahnya lakukan? Berduaan dengan perempuan lain. Brengs*k!

BRAK!

"JADI INI KERJAAN BAPAK KALO DIKANTOR?! "

dua orang yang ada didalam terkejut mendengar pintu yang didobrak disusul bentakan dari seorang pemuda.

"Taufan. Kok kamu ada disini nak? "gugup sang ayah.

"MASALAH TAUFAN KESINI HAH?! BAPAK TAKUT KETAUAN KAN SAMA EMAK. BAGUS PAK BAGUS, UDAH BERANI SELINGKUH DARI EMAK. EMANG EMAK KURANG APA HAH?! TIAP HARI BAPAK DIURUSIN, EMAK NGURUS RUMAH, EMAK NGURUS UPAN. MAK KURANG APA LAGI PAK? KURANG CANTIK?! EMAK JUGA CANTIK PAK!BUKAN WAJAH DOANG TAPI HATINYA! "bentak Taufan. Dia sama sekali tidak peduli dengan orang-orang nantinya. Si brengs*k dan jal*ng ini harus di hukum!

"Upan sabar dulu. B-bapak bisa jelaskan-"

"JELASIN APA PAK? UPAN DENGER SEMUANYA. DAN ELO CEWEK JAL*NG!BERANI ELO GODAIN BAPAK GUA HAH! NYARI MATI LU! "

tes

Tes

Air mata turun dari pelupuk mata Taufan. Hatinya sakit melihat dan mendengar semua yang dikatakan dan dilakukan oleh sang ayah.

Ia marah

Ia kesal

Ia benci

Mereka berdua harus dihukum!

Whussh.....

Angin berhembus kencang menerbangkan benda-benda yang berada dalam ruangan tersebut. Padahal mereka berada diruangan tertutup namun darimana angin ini berasal? Begitulah pikir kedua orang dihadapan Taufan yang tidak tau apa-apa.

Angin semakin kencang bahkan merobohkan benda-benda disekitarnya. Semakin kencang, semakin kencang hingga kaca jendela pecah tidak dapat menahan tekanan yang berada didalam ruangan.

Mata biru itu bersinar terang dengan kebencian dan kekecewaan yang dalam. Angin terus bertiup kencang seolah ingin menghancurkan apa saja disekitarnya.

Seluruh gedung bergetar, orang-orang ketakutan begitu pun dua orang yang berada dihadapan Taufan. Mereka merasakan ketakutan yang luar biasa.















Sementara di kafe.

"serius luh Blaze? "ujar tak percaya Sam.

"ck tau ah. Gue juga bingung "kata Blaze mengingat kejadian yang terjadi seminggu yang lalu. Ah mengingat hal itu ia menjadi sangat kesal.

"Thorn juga? "tanya Sam yang diangguki oleh Thorn.

Saat ini Sam, Hali, Thorn, Blaze, Ice, dan Solar sedang berada di kafe kakek Gempa. Mereka menceritakan pengalaman yang terjadi selama di pulau Rintis beserta kejadian aneh waktu itu.

"oke, jadi Blaze bisa ngeluarin api terus Thorn juga ngeluarin tanaman begitu? "pertanyaan Hali atau bisa juga disebut pernyataan.

"itu aneh banget gak sih? Masa bisa ngeluarin elemen kaya gitu"ujar Solar masih tidak mau mempercayai apa yang ia lihat.

Hali dan Sam saling melirik lalu berujar "mungkin kalian emang terlahir super"kata Sam yang diangguki oleh Hali.

"gak mung-"

"berita terkini. Kejadian aneh sedang terjadi di gedung xxx. Sebuah pusaran angin yang mirip tornado sedang mengguncang gedung tersebut. Tidak jelas bagaimana kejadian ini berlaku, namun hal anehnya adalah angin tersebut terjadi didalam gedung kantor yang tertutup. Seharusnya hal tersebut mustahil terjadi didalam gedung kantor. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Berikut adegan peristiwa yang terekam kamera"ujar wartawan di TV menghentikan ucapan Solar.




"perasaan gue kok gak enak ya"kata Blaze yang diangguki oleh yang lain.

"itu bukannya gedung tempat bapaknya Taufan kerja ya"kata Gempa yang baru selesai melayani pelanggan.

"eh iya juga. Ayok kita kesana"seru Solar.

Para elemen, Hali dan Sam pergi menuju gedung tersebut. Tanpa elemental sadari, Hali dan Sam tersenyum misterius.












"cepat Fang. Itu mesti Taufan"seru Ochobot

"haiya apa sudah jadi! "suara Ying terdengar melengking.

"jom,kita pergi "ujar Yaya yang diangguki oleh yang lain.

Para superhero menuju ketempat Taufan berada.





Bersambung.....

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang