chapter 15

1K 97 14
                                    

Sesampainya di mansion, Dark disambut oleh para pelayannya. Mereka semua memasang wajah khawatir karena tidak dapat ikut bersama Dark.

"ouji-sama, daijoubu desuka? "

"Yang mulia, apa anda terluka? "

"pangeran pasti lelah, biar saya bawakan makanan untuk anda"

Hening, Dark sama sekali tidak menjawab. Ia hanya menunduk membuat para pelayannya khawatir terjadi sesuatu.

Bruk!

Dark pingsan secara mengejutkan namun untungnya salah satu pelayan disana sempat memegang tubuhnya. Dark dibawa ke kamarnya.


.
.
.
.
.
.




Ice melihat sekeliling mengenali tempat ini dengan sesosok pemuda berpakaian serba orange dan memakai topi dino.

"hah... Mimpi ini lagi"ujar Ice menghela nafas.

Ia melihat pemuda yang sedang tertidur dengan bersender pada bebatuan besar. Tak lama pemuda itu-Boboiboy-membuka matanya.

"hei Boy, sudah bangun? Kau membawaku ke tempat ini lagi. Tak bisakah kau membiarkanku mimpi indah? "kata Ice

Boboiboy tersenyum. "maaflah dah susahkan engkau. Aku tak boleh hubungi elemental lain selain engkau"ujar Boboiboy. Ia bangkit dari posisinya sekarang dan mendekati Ice.

"jadi,mau ngomong apa? "tanya Ice

"kau ingat pesan aku masa tu kan? "tanya Boboiboy balik membuat Ice terdiam berfikir.

"omongan gaje itu? Maaf aja, gak kedengeran waktu itu"jawab Ice setelah berpikir.

Boboiboy tersenyum. Ia tau waktu itu pesannya tidak tersampaikan karena  kekuatan Ice belum terbangun jadi pesannya tidak terdengar jelas.

"kau nak tau ape yang dah jadi masa dulu Ice? "tanya Boboiboy

"masa dulu? "beo Ice. Boboiboy mengangguk. "ini cerita pasal Halilintar "ujar Boboiboy membuat Ice penasaran.




Flashback

Boboiboy sedang sendirian didalam kamarnya dalam kapal angkasa. Saat ini ia dan teman-temannya sedang menuju station TAPOPS untuk melaporkan mengenai misi mereka.

Boboiboy melihat jam kuasa miliknya. Logo petir pada jamnya berdenyut lemah dibanding elemen lain. Lalu Boboiboy mengingat kembali disaat ia pecah tiga, Halilintar diculik oleh musuh saat lengah.

Ia mengingat semua memori yang ada pada Halilintar selama diculik. Namun, memori tersebut hanya ia yang bisa melihat. Para elemental yang lain tidak bisa melihatnya.

"Boy.."

Panggilan lemah tersebut membuyarkan lamunan Boboiboy. Ia kenal suara dingin nan datar tersebut.

"Halilintar.... "jawab Boboiboy. Ia melihat ke arah jam miliknya.

"jangan risau pasal aku, aku oke"suara Halilintar menggema dalam kepalanya.

"tak! Kau tak oke! Lepas semua yang dah jadi, kau cakap itu oke?!! "marah Boboiboy tak percaya Halilintar masih bisa berkata seperti itu.

Halilintar terdiam beberapa saat.

"jangan bagitau yang lain. Aku taknak yang lain risau pasal aku"kata Halilintar

"apasal kena rahasiakan? Kita kena bagitau Ochobot! Dia mesti tau cara nak pulihkan engkau! "kata  Boboiboy tak setuju.

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang