chapter 7

1.1K 122 8
                                    

Malam hari di pulau Rintis, terlihat kapal angkasa kebenaran sedang mendarat di kedai tok aba.

Dari dalam keluarlah para pasukan superhero bumi yang kita kenal. Tok Aba, Pipi, dan Mama Zila sudah menunggu kedatangan mereka.

Papa Zola langsung memeluk istri dan anak tercintanya. "oohhhh dinda kebenaran! "ujarnya seraya memeluk kedua wanita yang ia sayang.

"papa! Pipi rindu papa tau! "kata pipi disela-sela pelukan mereka. "oh papa pun rindu anak dara kesayangan papa juga! "balas papa Zola.

"dah dah tuh. Jom balik, mama dah masak kari spesial untuk kanda"kata mama zila.

"wuish sedap tuh! "ujar Gopal tak sengaja mendengar percakapan mereka.

"heleh cakap je kau cemburu sebab cikgu dah punya bini. Tak macam kau yang bujang tua"kata Papa Zola menyindir Gopal.

Akibat ucapannya, para superhero memandang tajam cikgu mereka itu.

"APE CIKGU CAKAP! "seru mereka bersamaan.

"eh ehehehehe cikgu gurau je, tatatititutu cikgu balik dulu"ujar Papa Zola seraya menarik tangan Mama Zila dan Pipi agar cepat pergi dari sana sebelum ia diamuk muridnya.

Yup, para superhero kesayangan kita ini masih pada jomblo gaes. Mereka lebih mementingkan urusan galaksi dibandingkan urusan cinta. (udah tua juga bukan nyari jodoh//uhuk! )

Para superhero pulang kerumah masing-masing setelah membantu Tok Aba menutup kedai.

Dirumah Tok Aba kini ada Fang dan Ochobot. Setiap dibumi maka Fang akan tinggal dirumah Tok Aba karena rumah kosong yang pernah ia tempati dulu sudah direnovasi oleh pemilik nya untuk ditinggali kembali. Disebabkan Tok Aba hanya tinggal dengan Ochobot saja, jadi ia memutuskan tinggal bersama Tok Aba. Itung-itung bantu-bantu dikedai dan membereskan rumah. Toh Boboiboy sudah tiada jadi tidak ada yang membantu Tok Aba dirumah.













Bandara pulau Rintis,

Kini Dark sedang melihat jam ditangannya yang menampilkan pukul 9 malam. Ia pun berjalan mencari taksi yang akan membawanya ke rumah tempat teman-temannya berada sekarang. Dark mengingat bagaimana para pelayannya memaksa ikut dengan dalil ingin melindungi dan melakukan tugas mereka untuk melayani Dark dimanapun dan kapanpun.

Kesal akan kekeraspalaan para pelayan, Dark memberi mereka perintah untuk diam dan jangan membantah perintahnya. Para pelayan akan protes sebelum ia menatap tajam dan dingin yang membuat para pelayan itu ciut. Overprotektif seperti biasanya.

Disinilah Dark berada, setelah mengancam para pelayan ia langsung berangkat ke bandara bersama supirnya.





Tak butuh waktu lama, Dark sampai disebuah rumah yang ditujunya.

Tok tok tok

Setelah mengetuk pintu, Dark menunggu seseorang membukakan pintu untuknya. derap langkah kaki terdengar mendekat dan membukakan pintu.

"oh Dark toh, ayo masuk"ujar pemuda yang memakai baju santai itu mempersilahkan Dark masuk. Dark berjalan masuk dengan wajah datar khasnya yang diturunkan dari ibunya.

Diruang tengah, ia melihat para elemental berkumpul sambil menonton tv. Gempa melirik kearah Dark dan Blaze-pemuda yang membukakan pintu tadi-lalu tersenyum pada Dark.

"hai Dark, gimana perjalanan nya? Lancar? "tanya Gempa ramah seperti biasa. Dark mengangguk saja.

Solar hanya melirik sebentar lalu kembali fokus pada hp ditangannya. Sepertinya ia tidak suka dengan rival populernya itu.

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang