chapter 17

903 83 1
                                    

Flashback

Di alam semesta ini terdapat begitu banyak benda angkasa yang melayang bebas. Dimulai dari planet-planet, bintang, dan benda-benda lainnya yang terkadang tidak diketahui oleh banyak orang apa nama benda tersebut.

Disudut tergelap semesta, dimana tempat tinggal bagi para makhluk kegelapan yang lebih kejam dan mengerikan dari makhluk semesta manapun. Dikabarkan jika memasuki tempat itu maka kau tidak akan bisa kembali lagi. Kau akan lenyap ditelan oleh kegelapan. Ya... Tempat itu adalah dimensi kegelapan. Untuk memasuki tempat itu kau harus melewati sebuah portal.

Lubang hitam. Itu adalah portal menuju dimensi kegelapan. Makadari itu, lubang hitam adalah salah satu hal yang harus kau hindari jika berada diangkasa.

Jauh dari sudut tergelap semesta, kita beralih kesudut paling terang disemesta. Dimensi cahaya....

Dimensi cahaya adalah tempat dimana para makhluk semesta yang memiliki rupa yang menawan dan berhati baik. Para penghuninya disebut-sebut sebagai jelmaan malaikat.

Kedua dimensi ini saling bertolak belakang. Disaat dimensi kegelapan menyebarkan kejahatan dan penderitaan, maka dimensi cahaya menyebarkan kedamaian dan pertolongan.

Kedua dimensi ini bermusuhan dalam segala hal. Makhluk-makhluk dari dimensi kegelapan tidak bisa memasuki dimensi cahaya, begitupun sebaliknya. Namun... Sebuah kejadian beberapa tahun silam mengubah segalanya. Disaat seorang gadis dari dimensi cahaya jatuh cinta dengan sang penguasa kegelapan.

Pertemuan tak terduga disebuah planet tak bernama membuat keduanya timbul benih-benih cinta. Mereka bertemu secara diam-diam diplanet tersebut tidak ingin ada yang mengetahui hubungan keduanya mengingat hubungan kedua dimensi tempat mereka tinggal sangatlah berbeda.

Mereka berkali-kali bertemu hingga hasil dari pertemuan mereka melahirkan seorang bayi laki-laki yang memiliki kekuatan gelap namun dapat hidup didimensi cahaya. Mereka sangat senang akan kelahiran bayi tersebut.

Akan tetapi, kabar jika seorang gadis dari dimensi cahaya memiliki anak dengan sang kegelapan menyebar cepat didalam dimensi cahaya. Sang penguasa dimensi cahaya turun tangan dan memergoki keduanya diplanet tempat biasa mereka bertemu. Dibawa paksa kembali kedimensi cahaya, sang gadis dinikahkan pada sang penguasa cahaya dan anaknya diangkat sebagai pangeran disana. Seluruh penghuni dimensi cahaya harus tutup mulut mengenai identitas sang bayi dan menganggap bahwa bayi tersebut adalah anak dari sang penguasa cahaya dan si gadis. Kekuatan gelap dalam diri bayi tersebut disegel dan hanya meninggalkan elemen petir merah milik sang bayi.

Sang kegelapan murka akan hal ini,mengingat anak dan kekasihnya diambil paksa darinya. Ia bersumpah akan mengambil kembali kekasih dan anaknya.

Flasback off


Sang kegelapan dalam tubuh Dark menyeringai. Ia merasa sangat senang bisa memiliki tubuh anaknya dan melihat ekspresi orang, ralat Makhluk-makhluk cahaya dihadapannya ini.

Sang penguasa cahaya mengepalkan tangannya menahan marah. Ia benar-benar muak dengan kegelapan yang sudah bertindak kurang ajar.

"lalu apa yang mau kau lakukan? Berduel denganku? "ujar sang cahaya.

Selene menatap suaminya dengan sendu. Walaupun Dark bukan anak kandungnya, tapi ia tau sang cahaya sangat menyayangi Dark seperti anaknya sendiri. Saat ada beberapa orang yang memberitau pada Dark bahwa Dark bukanlah anak kandung dari sang cahaya, orang-orang tersebut langsung dihukum. Walaupun kenyataannya begitu, Cahaya tak ingin Dark mengetahui kebenaran tentang dirinya sendiri. Dark adalah putranya! Itulah yang sang cahaya yakini.

Wush..

Prang!!

Kegelapan menyerang cahaya disaat dirinya lengah. Beruntung Disaat-saat terakhir ia berhasil menghindar hingga serangan tersebut mengenai kaca dan pecah. Sontak hal ini mengundang keterkejutan dari orang-orang didalam aula.

Cahaya bergerak melindungi Selene khawatir wanita itu terluka. Ia menatap tajam pada Kegelapan yang hanya terkekeh.

"gerakanmu lumayan juga"ujarnya membuat Cahaya menatapnya semakin tajam.

Mereka berdua bertempur sementara Selene, ayahanda dan ibunda dari cahaya mencari tempat perlindungan. Selene sangat khawatir akan putranya.

Trang!

Trang!

Bunyi kedua pedang yang saling bertabrakan. Kegelapan membuat pedang berelemen petir gelap yang memercikkan petir berwarna hitam dengan aura kegelapan yang pekat. Tak kalah, sang Cahaya juga membuat pedang sinar. Mereka saling beradu pedang dan melancarkan serangan disela-sela adu pedang.

Trang!

Pedang sang kegelapan terlempar. Sial! Berada ditubuh Dark membuatnya tidak bisa memaksimalkan serangannya.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, sang cahaya bergerak melancarkan serangan. Saat pedangnya hampir memghunus wajah Dark, ia berhenti tersadar ia akan melukai Dark jika melakukannya.

Melihat lawannya lengah, kegelapan menendang sang cahaya hingga mundur beberapa langkah.



.
.
.
.
.

Tempat Dark berada sekarang sangat gelap. Ia bahkan tak tau seberapa luasnya tempat ini karena terlalu gelap. Dibawah kakinya terdapat genangan air yang entah darimana munculnya.

Ia menatap kosong genangan air tersebut. Pantulan dirinya dalam air tersebut menarik penuh atensinya. Kulit putih bersih, Rambut hitam legam dan mata biru beku dengan pendar ungu gelap hampir menyerupai hitam ditengah-tengahnya membuatnya berpikir. Apakah benar itu dirinya?

Cplash!

Suara langkah kaki yang terendam air menarik kembali atensinya dari pantulan dirinya dalam air. Menatap sekitar mencari sumber suara, Dark melihat siluet seseorang dari kejauhan.

Entah kenapa kakinya bergerak mengejar siluet itu.

"tunggu! "panggilnya.

Siluet itu semakin menjauh membuat Dark memacu larinya lebih cepat lagi. Entah mengapa ia tidak ingin kehilangan siluet orang tersebut.

Greb!

Ia memegang tangan orang yang merupakan seorang pemuda itu setelah susah payah mengejarnya. Mengatur nafasnya yang memburu, Dark memperhatikan tubuh bagian belakang pemuda yang entah mengapa begitu familiar dimatanya.

Pemuda itu berbalik dan menatap Dark dengan wajah datar andalannya membuat Dark membeku.







































"Halilintar?... "




Bersambung.....

Yang mau baca silahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mau baca silahkan

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang