DuaDelapan |•| Bakti Sosial

666 76 57
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Ayo vote dulu 😗

"ELVIRA sepupu Fahri!??"

"Iya." jawab Kenzie.

Ervan yang duduk di kursi belakang hanya bisa menepuk dahi. Pria itu sama sekali tak bisa menebak pikiran Kenzie. Sungguh bodoh, apakah Kenzie saat ini sedang bunuh diri?

"Tapi kenapa kita ke sini?"

"El ikut ke panti asuhan." jawab kenzie cuek.

"Siapa yang kasih tau?" tanya Ziell penasaran. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kenzie. Bagaimana tidak, pria itu tahu alamat Elvira dan dia juga tau kalau Elvira adalah sepupu Fahri.

"Gu--"

"Gini gini," Ervan dengan cepat memotong ucapan Kenzie.

"Jadi anggota genk kita ada yang sekelas sama Elvira. Nah pas gak sengaja ngobrol di kelas, Elvira denger. Terus dia akhirnya ikut." jelas Ervan panjang lebar mencari alasan. Oke, dia akui Kenzie adalah pria yang jujur. Tapi untuk kondisi seperti ini, harusnya dia bisa sedikit berbohong agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Gadis yang duduk di sebelah Kenzie itu mengangguk paham. Setelah itu dia keluar dari mobil.

"Ken, gue ingetin ya. Jaga sikap Lo di depan Ziell! Posisi dia sekarang bukan adik, tapi pacar Lo!" Karna gemas dengan sikap Kenzie, Ervan seperti memberi aba-aba mengepalkan tangannya untuk meninju Kenzie.

"Iya, gue ngerti." dengan santainya Kenzie ikut keluar, lalu diikuti oleh Ervan.

Dari depan gerbang, Elvira muncul membawa sebuah kardus yang isinya Ziell yakin itu adalah pakaian dan mainan.

"Hallo, El!"

"Eh, hai Ziell! Kita langsung berangkat?"

Ziell mengangguk. Secara bersamaan Ziell dan Elvira berjalan ke arah kursi depan samping pengemudi. Saat hendak membuka pintu, mereka bertabrakan. Kenzie sudah duduk di kursi pengemudi, dan Ervan masih di belakang untuk mengatur barang-barang.

Sejenak gadis berambut pendek itu diam, tersenyum tipis. Ia menoleh ke arah Ziell, "Kamu gak keberatan kan kalo aku duduk di depan?" Graziell baru saja membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi ia kalah cepat dengan Elvira.

Graziell hanya menggigit bibir bawahnya, tidak menjawab pertanyaan Elvira.

"Please... Aku yakin kamu paham kenapa aku pengen duduk di depan." ucapnya berbisik, tersenyum malu-malu sambil melirik Kenzie.

Tanpa diketahui, Ziell mengepalkan tangannya. Sekuat tenaga ia mengatur ekspresi agar tidak terlihat kesal. Graziell menghembuskan nafasnya gusar, hari ini biarkan ia yang mengalah.

"Oke, Ziell yang duduk di belakang." jawabnya.

....

Suasana di mobil hening. Elvira sedari tadi terus mengajak Kenzie berbicara dan itu hanya direspon seadanya. Graziell yang duduk di belakang memilih memasang earphone. Suasana hatinya mendadak buruk.

KENZIELLWhere stories live. Discover now