Tiga Delapan |•| Rooftop Sekolah

254 13 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.

MATA coklat Graziell sedari tadi hanya fokus pada satu titik, yaitu ponselnya. Sudah hampir 5 menit dia menatap pesan singkat yang di kirim Elvira.

Elvira
Pulang sekolah, temui aku di rooftop
[10.18]

Terbesit rasa ragu di dalam dirinya. Apakah Ia harus menemui Elvira atau tidak. Untuk apalagi Elvira mengajaknya bertemu? "Huftt.. tenang Graziell, semuanya akan baik-baik saja." gumamnya bertekad menemui Elvira.

Sebelum melangkahkan kaki ke arah rooftop, Graziell mengotak-atik handphonenya untuk mengabari Kenzie kalau Ia akan pulang terlambat. "Loh?" Benda pipih itu tiba-tiba mati. Baterainya habis, dan Graziell lupa membawa power bank. Ah sial!

"Lagian bentar doang kan ketemu Elviranya?" gumamnya sekali lagi meyakinkan diri.

Setelah itu, dengan penuh keraguan, Graziell melangkahkan kakinya perlahan menuju rooftop sekolah.

.....

Di tangga terakhir menuju rooftop, Graziell sudah bisa melihat seorang gadis yang tengah berdiri menatap ke arahnya. Tatapannya sedikit tajam, dingin, namun terlihat tenang bak lautan tanpa ombak yang menyimpan segudang misteri. Ya, sulit diartikan. Graziell mencoba untuk biasa-biasa saja meski ada sedikit rasa takut di hatinya. Gadis itu melanjutkan langkah mendekati Elvira.

"Bosen banget ya, harus ketemu lagi sama kamu. Tapi mau gimana lagi, kamunya batu hahaha." ucap Elvira sambil tertawa samar.

"Jadi, gimana keputusannya?" lanjutnya menaikkan satu alis tanpa basa-basi lagi.

Dengan penuh percaya diri, Ziell tersenyum yakin. "Keputusan gue masih sama, gue gak akan ninggalin Kak Kenzie."

"Kenapa si, keras kepala banget jadi orang?"

"Kenapa? Kesel ya, keputusan gue gak sesuai sama apa yang Lo mau?" Jawab Graziel yang membuat Elvira mengepalkan tangannya. Namun gadis itu mencoba tetap tenang, sambil menampilkan senyuman licik.

"Berarti kamu juga udah siap kan, kalo Kak Kenzie tau tentang video perundungan itu?" Kata Elvira mencoba mengancam Graziell.

Respon Graziell tidak sesuai dengan ekspektasi Elvira. Gadis berlesung pipit itu tertawa kencang, membuat Elvira mengerutkan kening. "Bilang aja, lagian Kak Kenzie udah tau dan dia gak peduli tentang itu." jawab Graziell. "Itu video lama El, dan yang tersebar disekolah, cuma potongan kecilnya aja. Ngapain gue harus takut kalo ga salah?" Graziel tersenyum tenang kembali membuat sorotan mata Elvira menajam.

"Cuma ini yang mau lo omongin? buang-buang waktu aja." ucap Graziell menghela nafas sambil berbalik badan, hendak pergi dari tempat itu. Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara yang berasal dari benda pipih ditangan Elvira. Suara pertengkaran bersama mantan kekasihnya dulu, dengan suara musik malam yang berdentum, membuat Graziel kembali menghadap ke arah Elvira dengan wajah penuh amarah.

"Lo dapet video itu darimana?!" Graziell berusaha merebut hanpdhphone Elvira, namun hasilnya nihil.

Melihat respon panik dari Graziell, gadis berambut sebahu itu gencar untuk membuatnya semakin tertekan. "Yakin, kamu masih mau mertahanin hubungan gelapmu sama Kak Kenzie?"

"Gimana ya, respon Kak Kenzie kalo tau tentang video ini? Atau gimana ya reaksi orang tuamu kalau video ini kembali tersebar?" Tanya Elvira bertubi-tubi membuat amarah Graziell semakin memuncak.

"Gimana ya kalo kak kenzie tau, ceweknya serendah--"

"CUKUP EL!!"

Plakkk

"GRAZIELL!!" Teriak seorang lelaki dari arah belakang dengan nada marah.

"Kak Kenzie...." Elvira menghampiri Kenzie, langsung memeluknya. Menangis sesenggukan sambil memegang pipi kanan yang tadi ditampar oleh Ziell.

Diusap-usapnya punggung Elvira oleh Kenzie berusaha menenangkan. Terlihat dari sorot matanya yang tajam, Kenzie saat ini sedang marah. "Lo apain Elvira? LO APAIN?!"

Graziell ikut menangis ketakutan, Elvira sangat cerdas memutarbalikkan keadaan seolah-olah ini memang kesalahannya. "Tadi.. ta-tadi Ziell.."

"KENAPA LO NAMPAR ELVIRA!!"

"Kak kenzie, udah. Ta-tadi El ke sini cuma pengen nenangin Graziell soal video pembulyan itu. Tapi Graziell salah paham dan marah, El gada niatan sama sekali buat ngungkit kejadian itu, Kak." Jelas Elvira yang membuat Kenzie semakin naik pitam. Sedangkan Graziell menggeleng, yang sebenarnya terjadi bukanlah itu. Elvira sangat licik!

"Kak.. bukan itu--"

"Apa?! Lo mau bela diri?!"

Graziell menduduk kembali menangis. Ia tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya pada kenzie. Bagaimana jika saat ini juga Kenzie tau video yang ada di handphone Elvira. Alhasil, Ziell hanya diam dan menangis.

"Lo gabisa nyari alesan kan? Gua gak nyangka, ternyata ini sifat asli lo Graziell!" Kata-kata kenzie bagai peluru yang menusuk tepat di jantung Graziell. Sakit sekali! Sedangkan gadis itu hanya tersenyum licik menatap Ziell yang semakin terpuruk.

Kenzie melepas pelukan Elvira, dan menggenggam jari jemarinya. "Kita pergi dari sini ya? Gua kompres pipi lo." Katanya lembut, menatap Elvira penuh khawatir.

Sesaat sebelum pergi dari tempat itu, Kenzie menatap Ziell sinis, lalu melangkahkan kakinya sambil menuntun Elvira berjalan.

Hati Graziell sangat sakit melihatnya. Pandangannya beralih pada tangan yang tengah bergetar, hari ini Kenzie lebih menggenggam tangan wanita itu, dan memilih meninggalkan wanitanya ditempat ini sendiri.

¢•¢•¢

Tatapan kosong itu menunjukkan betapa sedihnya Graziell saat ini.  Gadis itu terus mengingat peristiwa yang terjadi di rooftop sore tadi. Jam menunjukkan pukul 18.23 tapi Graziell masih menyusuri trotoar jalan tak tentu arah.

Entah telah berapa jauh Ia berjalan. Kaki mungilnya mulai bergetar setiap melangkah, rasa pusing datang membuat Graziell mengernyitkan kening, pandangannya mulai memburam secara perlahan dan...

Brukkk

"GRAZIEL!" Teriak seorang pria dari arah seberang jalan.

.
.

Note!: Kesalahpahaman terjadi karena kesimpulan diambil dari satu sisi saja -Dn

Hallo, Kenziell backkk!!

Salam semanis dairyymilk 🍫❤️
See you dichapter selanjutnya!

06 Februari 2023

KENZIELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang