DuaSatu |•| Wajan yang gosong

715 95 89
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Sudah tekan bintangnya?😗😬

BRAM dan Felisa sibuk menarik koper menuju halaman rumahnya. Mereka hendak ke kota Surabaya, karna ada pekerjaan yang harus Bram selesaikan. Felisa ikut menemani pria yang berstatus suaminya itu.

"Ken, Papah titip Ziell ya."

"Hm,"

"Papah serius loh ini, pokonya Ziell tanggung jawab kamu selama Papah pergi."

"Hmm,"

"Kalau Papah nanti liat Ziell bentol-bentol digigit nyamuk, Papah hukum kamu!" Ancam Bram yang membuat Kenzie kesal berkali-kali lipat.

"HMMM!!!"

Bram dan Felisa tertawa melihat Kenzie yang bergumam kesal. Ziell yang sedang duduk di kursi depan juga hanya cekikikan.

"Pokonya kalian jaga diri baik-baik ya, kita cuma tiga hari kok disana." Felisa memeluk Graziell. Ia juga mengusap puncak kepala Kenzie, tapi dengan cepat remaja laki-laki itu menghindar. Felisa hanya bisa menggelengkan kepala melihat respon Kenzie yang masih dingin.

Setelah berpamitan, Bram dan Felisa melambaikan tangannya dibalik jendela mobil. Mobilpun berbelok ke kiri dari gerbang rumah.

....

"Permisi non, ini titipannya."

"Loh, kan saya gak nitip apa-apa, Pak."

"Tadi den Kenzie yang minta saya beliin ini."

Kedamaian Ziell terusik ketika pak Rudi datang menenteng sebuah kantong plastik hitam misterius.

Pak Rudi pamit untuk kembali ke posnya. Sebuah rasa penasaran saat ini menyelimuti Ziell. Ia keluarkan semua benda yang ada di dalamnya.

Sedetik kemudian..

"KAK KENZIE!!"

Graziell berteriak sembari tertawa setelah melihat apa yang ada didalam kantong plastik itu. Dua renteng soffel, satu pack Baygon, dan jangan lupakan sebuah surat kecil yang berisi, 'Jangan diminum, nanti Lo mati.'

¢•¢•¢

Motor Kenzie melaju dengan kecepatan rata-rata. Untungnya jalanan pada hari itu cukup lenggang.

Dibelakang jok motor, Ziell dengan raut wajah kesal hanya diam. Kenzie sesekali melihat gadis itu dari kaca spion. Sepanjang jalan ia hanya cekikikan ketika mengingat kejadian di rumahnya tadi.

"JANGAN KETAWA!"

Ziell mencubit pinggang Kenzie. Ia sangat kesal melihat pria itu terus tertawa mengejeknya.

KENZIELLWhere stories live. Discover now