Rumah Hantu Indoor

139 15 0
                                    

" Kalo takut ya ngomong aja jangan pura-pura berani. Tar kalo ketakutan nyalahin orang bisanya. "

❇Devano Liam Andalas

|*|
|*|
|*|

Hari ini SMA XXX tampak ramai oleh murid-murid sejak dini hari. Terutama OSIS yang sibuk hilir mudik preparing acara yang akan dimulai dari pukul empat sore hingga tengah malam demi menyambut tahun baru bersama warga satu sekolah. Tak hanya OSIS yang sibuk, siswa-siswi yang ikut berpartisipasi dalam acara kelas maupun show up juga turut sibuk mempersiapkan segalanya, dari mulai perangkat yang dibutuhkan sampai keterampilan yang akan ditampilkan.

Sebagai pengisi show terakhir Darel dan Cella adalah yang paling tidak cemas. Bagaimana tidak, mereka sudah preparing semua kebutuhan sejak tiga hari lalu setelah latihan. Darel juga menyiapkan gitar yang akan dia pakai dan bahkan menguji senarnya berulang kali agar sesuai dengan keinginannya. Mereka bukan hanya menyiapkan itu, mic juga mereka beli sendiri dan pakaian yang mereka pesan khusus untuk pasangan dengan nama couple mereka.

Keduanya kini hanya membantu-bantu di kelas. Tak ada acara kencan untuk hari ini, mereka sibuk dengan kelas masing-masing. Tapi untungnya mereka tidak terlalu memikirkannya karena nanti sore juga mereka akan berlatih untuk terakhir kalinya di studio lalu disaat bel tengah malam akan berdering, barulah mereka akan mulai bernyanyi menemani para pengunjung yang menyampaikan harapan di hati masing-masing.

Seperti yang tertera di atas, sore ini, pukul empat tepat, para pengunjung sudah mulai berdatangan memperiuh suasana lapangan. Tahun ini sekolah tidak hanya mengundang keluarga murid tapi juga para alumni yang telah dipilih secara ketat oleh guru pengajar. Meski begitu keamanan tetap terjamin karena pihak sekolah meminta bantuan keamanan dengan pihak kepolisian sehingga acara berjalan tertib dan lancar.

Berbeda dengan lapangan yang ramai, taman belakang malah sangat sepi hanya dihuni oleh delapan remaja berpakaian kasual. Mereka secara diam-diam menyelinap dari studio musik sekolah dan sebisa mungkin menghindari kamera pemantau. Bukannya mereka berniat bolos, tapi mereka juga butuh tempat berkumpul yang nyaman untuk berbicara. Mereka adalah Darel, Kenzo, Rav, Devan, Cella, Dena, Zelline, dan terakhir adalah Freya yang sejak tadi berkutat dengan permen lolipop di tangannya.

Cella meletupkan permen karet untuk memecah keheningan aneh di antara mereka. Kepalanya menoleh pada Dena, " Jadi lo dateng pas pembukaan acara kedua? "

" He-em. " Dena mengangguk, lalu melanjutkan, " Gue gak terlalu care sama acara sore ini. Lagian isinya cuma stand makanan-minuman sama dance doang. " jelasnya ringan.

Zelline dan Freya mengangguk setuju. " Bener tuh. Acara tar malem lebih seru dan lebih rame jadinya nggak nyesel deh pas dateng. " ucap Freya dibenarkan Zelline.

" Jadi sekarang kita ngapain dong? Acara kedua juga masih tar malem. " Devan menatap kedua cewek itu meminta penjelasan.

Cella berdecak. " Sekarang ya pada balik dulu, mandi, siap-siap, sholat juga jangan lupa baru tar jam tuju kita balik lagi. " katanya membacakan jadwal bak pemimpin barisan dengan bosan.

Rav dan Devan membulatkan mulutnya dengan kompak.

Setelah itu hening.

Cella memicingkan mata pada kedua cowok yang masih diam di tempatnya. " Nunggu apalagi? " Rav dan Devan kompak menggeleng. " Yaudah balik! Ngapa masih pada disini sih?! " omelnya memelototi keduanya kesal.

My Daisy ✔Where stories live. Discover now