Mau lagi!

358 19 0
                                    

“ Manusia itu pada dasarnya emang serakah, kalo uda dikasi sekali pasti bakal keterusan ga bakal ada ujungnya. ”

❇Darel Ivander Gerald

|*|
|*|
|*|

Cella memanyunkan bibirnya begitu melihat kotak yang tadinya penuh dengan kue telah raib masuk ke dalam perut abangnya. Bukannya Cella pelit, tapi dia baru ambil lima buah dari dua puluh lima loh. Lima buah! Setengahnya aja ga sampe...

Darel yang juga duduk di sofa seberang berusaha menahan ekspresinya tetap datar lantaran Deon yang masih tidak sadar kalau adiknya kini tengah merajuk padanya karena terlalu fokus memeriksa ketikan proposal Darel di laptop.

“ Udah bagus. Semua sesuai EYD dan penawarannya juga sesuai dengan standar kerjasama. ” Deon menegakkan punggungnya menatap Darel curiga, “ Lo bikin ini sendiri? ”

Darel mengangguk acuh, “ Ya. Lagian di rumah cuma ada satpam sama pembantu, itu pun pembantu gue jam delapan malem uda balik ke rumah masing-masing. ” ia menggigit sepotong apel di tangan.

Deon menyipitkan matanya, masih curiga tapi berujung dengusan tanpa tambahan pengucapan kata. Ia mengambil segelas jus dari atas meja yang tak sengaja ia lihat dan berniat meminumnya tapi tangan Cella lebih dulu menampar tangannya kasar sambil melotot.

“ APA?! JUS GUE MAU LO EMBAT JUGA HA?! ” Cella memelototi Deon yang menatapnya bingung.

Melihat abangnya masih belum tersadar ia bergegas merebut jus dari tangannya, meminum jusnya hingga tak bersisa lalu kembali menatap sengit Deon.

Darel tak bisa lagi menahan tawanya. Ia bahkan sampai memegangi perutnya yang sakit melihat ekspresi kesal Cella yang malah tampak sangat menggemaskan.

Cella menoleh pada Darel dan menatapnya tajam, “ Apa yang kamu ketawain? ” bibirnya mengerucut sebal sambil terus melihat Darel.

Darel terkekeh, “ Nggak kok, aku cuma ngerasa kamu jadi makin ngegemesin kalo lagi marah hehe. ” godanya tanpa malu-malu.

Cella semakin memelototi Darel menutupi kegugupan dan rasa malunya. “ A-apaan, si?! Hobi ya ngegodain cewek? ” ia kembali manyun tak lagi memperhatikan Darel.

Darel tersenyum geli, “ Yaaa ga juga si, aku kan cuma suka ngegodain kamu. ” katanya lagi-lagi dengan nada menggoda.

Wajah Cella memerah, “ Udah, kamu sana urusin proposal kamu sama Bang Deon, aku mau ke kamar aja! ” tak menunggu persetujuan dari Deon maupun Darel, ia langsung kabur ke arah tangga dengan tergesa.

Darel terkekeh diam-diam melihat reaksi imut pacarnya. Ia menarik kembali matanya, menatap Deon serius, “ Lo masi curiga? Apa perlu gue bikin baru di depan lo? ”

Deon segera tersadar, menggelengkan kepala secara refleks. “ Nggak, nggak, hmm... Kalo gitu lo bisa nyetak proposalnya. Jangan lupa tar bawa beberapa barang lainnya yang sudah gue kasih tau lo kemaren. ” ucapnya kembali dengan nada profesional dan dingin.

Darel mengangguk. Mereka membahas beberapa hal lagi dan berbincang mengenai hal di luar bisnis hingga lupa waktu.

Saat hendak pulang, Darel beranjak bangkit dari duduknya, “ Gue samperin Grace dulu, ” secara tidak langsung Darel meminta ijin pada Deon yang hanya ditanggapi dengan gumaman di ujung lidahnya. Ia tak lagi menunda, bergegas naik ke lantai atas menuju kamar Cella yang tertutup rapat.

Darel mengangkat tangannya mengetuk daun pintu Cella pelan.

Tok. Tok. Tok.

“ Grace? ” panggil Darel lembut.

My Daisy ✔Where stories live. Discover now