25

1.7K 121 8
                                    

Seseorang yang berjalan menghampiri Dyra dengan tergesa-gesa.

"Ra...Dyra lo udah siap kan hari ini, wakilin kelas kita nyanyi," tanya Brandon.

Dyra hanya mengangguk melihat ekspresi Brandon temen sekelasnya telihat lega.

"Kenapa?"

"Gak papa Ra, gue lega yuk ke kelas," ajak Brandon tanpa sengaja menarik tangan Dyra.

Di perjalanan Alga melihat Dyra yang sedang dipegang tangannya. Entah kenapa Alga sudah berada di hadapan mereka menghalangi jalan Brandon dan Dyra.

Dengan kerandoman yang sangat absurd, Alga menatap tajam Brandon lalu melepaskan gengaman tangan mereka. "Bisa gak sih, jalan gak usah pegangan tangan, emang mau nyebrang?" ujar Alga setelah itu ia pergi.

Brandon dan Dyra saling berpandangan lalu mengangkat bahu mereka, bingung dengan sikap Alga.
"Biasanya yaa, kalau cowok gitu, dia cemburu," ungkap Brandon. "Eh tapi kok Alga bisa cemburu sama gue. Jangan-jangan—," perkataan Brandon tergantung.

"Jangan-jangan," sambung Dyra menunggu lanjutan perkataan Brandong.

"Dia gay," ucap pelan Brandon membuat Dyra tertawa lepas membayangkan bahwa Alga benar-benar Gay.

"Ada-ada aja kamu, ayuk ke kelas," kata Dyra.

Jauh di belakang sana Alga melihat percakapan Dyra dengan Brandon, dan bagaimana Dyra tertawa lepas. Ah, itu membuat Alga kesal memikirkannya.

Alga menghampiri Bisma yang sedang terlihat lahap makan di kantin.
"Bisma, gue mau nanya," ujar Alga serius.

Dengan cepat Bisma menelan baksonya bulat-bulat, momen jarang Alga bertanya dengannya, dengan mimik wajah serius, "kenapa?"

Alga melihat sekitar bahwa tidak ada seorang pun yang mendengar percakapan mereka. "Lo kalau liat cewek deket sama cowok lain, terus lo merasa kesal, itu kenapa?" bisik Alga.

Bisma menahan tawanya karena melihat mimik serius wajah sahabatnya, "Lo berarti cemburu," balas Bisma dengan cara berbisik.

"Cemburu perasaan apaan?"

Bisma berdecak betapa bodohnya sahabatnya satu ini, "Btw, lu cemburu sama siapa?" tujuk Bisma dengan jarinya, menatap Alga dengan tatapan selidik.

Alga menepis tangan Bisma. "Gue gak cemburu sama siapa-siapa," seru Alga meninggalkan Bisma.

Sepanjang jalan ke kelas banyak para siswi melihat Alga berjalan dengan memainkan hp banyak dari mereka dengan terang-terangan memandang Alga takjub, siapa yang tidak menyukai pesona seorang Alga.

"Algaaaa," sapa Rebecca dengan suara melengking.

Rebecca menghampiri Alga dan berjalan di sisinya. "Alga, lo bisa gak hari ini nemenin gue belanja."

"Gie sibuk," balasnya dingin.

"Alga kok dingin banget sih, sini gue hangetin biar cair," ucap Rebeca.

"Hoeeeekkkkkk," Reva seolah muntah karena tak sengaja mendengar perkataan Rebecca. "Permisi shayy, gue mau lewat," ucap Reva menyenggol bahu Rebecca.

"Maksud lo apa-apaan," seru Rebecca ingin mengejar Reva, namun tertahan karena niat utamanya mengajak Alga kencan. Ketika melihat ke arah samping malah tidak mendapati Alga.

"Arghhhh," teriak Rebecca kesal.

        Di Aula sudah banyak berkumpul karena ada acara pensi untuk penggalangan dana untuk korban bencana alam. Setiap kelas diwajibkan memilih perwakilan kelas untuk menampilkan bakatnya.

"Dyra, lo bisa gak lepas sweater lo?" kata Brandon.

Dyra terdiam tidak tahu bagaimana membuat alasan agar dia tetap bisa tampil tanpa melepas sweaternya.
"Aku gak bisa lepas sweater ini," balas Dyra.

Brandon menatap Dyra penuh selidik, "Lo sakit? Kok akhir-akhir ini sering pake sweater?"

"Aku...aku suka pakai sweater."

"Tapikan sekolah melarang kita pakai sweater."

"Banyak bacot lu, Brandon," cetus Reva yang baru datang.

"Dyra gak sakit, cuma dia kena cacar, jadi harus pakai sweater. Guru juga maklumin, kok lo yang repot sih," sinis Reva.

"Lah kok lu sih yang ngamuk," kata Brandon.

Reva nyengir kaku, "sorry, gue suka ngegas soalnya."

"yeuuuh, dah lu siap-siap ya Ra," ujar Brandon lalu pergi.

****
Jangan lupa votte & comen ya..

Follow juga akun author

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryWhere stories live. Discover now