35

1.5K 99 13
                                    

Bisma menatap Alga dan Galen dingin, "Kalian punya kesalahan yang saling berkaitan, jadi jangan saling menyalahkan."

Galen tidak menerima bahwa dia mempunyai kesalahan yang sama seperti Alga, "Gue gak salah."

"Cukup Gal," Bisma merasa muak dengan Galen yang terus merasa tidak bersalah.

"Maksud lo apa!!" Galen mencengkram kerah seragam Bisma.

Bisma tersenyum miring seraya melepaskan cengkraman Galen kasar.
"Lo pikir, gue gak tau siapa yang taruh obat perangsang di minuman Dyra, lo pikir gue gak tau rencana yang lo buat sama Rebecca."

Alga sangat terkejut, bahkan tidak percaya apa yang dikatakan Bisma.

"Lo jahat Gal..." Bisma menunjuk kasar Galen, "bisa-bisanya lo nutupin alasan kematian kakeknya Dyra, biar lo dan bokap lo ngambil warisan milik Dyra."

"Lo percaya Al, apa yang dikatan Bisma?" tanya Galen.

Alga hanya diam, mencerna semua yang terjadi.

"Gal, gak usah mengelak. Gue muak."Bisma.

Reva datang di rooftop dengan terengah-engah, "Al... Alga Dyra Dyra.."

"Dyra kenapa?" tanya Alga panik.

"Dyra di toilet sama Rebecca, mereka ber–." belum habis Reva berbicara Alga sudah lari dengan keadaan panik.

"Dyra kenapa Rev?" tanya Galen.

"Dahh gue mau nyusul Alga dulu." Reva berlari meninggalkan rooftop.

🍉🍉🍉

Karena sekolah sudah lama jam pulang, jadi tidak banyak siswa-siswi yang berada di sekolah, membuat Rebecca dengan enak melabrak Dyra.

Kebetulan yang sangat menguntungkan, Dyra berada di toilet sendirian. Rebecca menunggu semua yang berada di toilet keluar, setelah semua keluar tinggal Dyra berada di toilet.

Dyra mencuci tangan di wastafel, sedangkan Rebecca berada di belakang menatap Dyra dingin.

"Kenapa?" tanya Dyra melihat Rebecca dari cermin.

"Lo hamil?" tanya Rebecca.

"Iya aku hamil, kan gara-gara kamu." Dyra berbalik menatap datar Rebecca.

"Lo sekarang udah berani yaa sama gue," Rebecca mencengkram erat tangan Dyra.

Dengan kasar Dyra melepaskan cengkraman pada tangannya, "Aku gak ngelawan sama mama kamu, karena aku kasian sama kamu Rebecca."

Rebecca terkejut sedikit menjauh dari Dyra. "Aku udah ngalah sama kamu Rebecca, jadi jangan ganggu lagi kehidupan aku." Dyra ingin keluar namun ucapan Rebecca menghentikannya.

"Kenapa Lo kasian sama gue?"

Dyra berbalik lalu tersenyum, "aku tau semua yang kamu lakuin ke aku karena ancaman mama kamu, aku juga tau sebenarnya kamu baik Rebecca."

"Gue gak sebaik itu, gue mau lo aborsi anak yang dalam kandungan Lo."

Dyra menjauh dari Rebecca, "kamu kira aku setega itu??"

"Lo gak kasian sama gue, gue di pukulin Ra setiap gak bisa dapat informasi lo. Gue gak mohon sama lo Ra gugurin anak dalam kandungan Lo."

"Aku gak bisa Rebecca, permintaan kamu terlalu gila."

"Dyra please, gue mau dibunuh sama mama kalau gak berhasil buat Lo keguguran."

Plaakkkk!

Dyra menampar Rebecca, kali ini dia keterlaluan, "jangan egois Rebecca, kamu pikir cuma kamu yang punya kehidupan."

Rebecca kehilangan akal, ia terisak. Sungguh ia tidak ingin berada dikeadaan ini dan meminta hal yang tidak sepatutnya pada Dyra.

"Anak aku gak akan ngambil harta warisan yang mama kamu mau," ungkap Dyra.

"Aku tau kalian gila harta, aku gak papa aku ikhlas tapi jangan ganggu kehidupan aku lagi."

"Dyra, please tolong gue."

Braak!

Alga mendobrak pintu yang padahal tidak di kunci, ia langsung memeluk Dyra.
"Alga, tolong gugurin anak kalian," permintaan Rebecca terakhir.

"Lo gila!!"

"Aku emang gila, jadi please kabulkan permintaan gue. Gue takut dibunuh sama mama gue Al," Rebecca terisak.

Bisma, Galen dan Reva sampai di toilet dan mendengar permintaan Rebecca yang gila.
Tiba-tiba Bisma memeluk Rebecca yang terisak, "Jangan ngelakuin yang mama kamu suruh, kamu ada aku Rebecca gak perlu takut."

"A-aku takut Bisma, ayok bantu aku nyuruh Dyra gugurin anaknya."

"Lo gila jangan ngajak orang deh Rebecca," ucap Reva.

Reva menarik sepupunya dari Rebecca, "Lo jangan aneh-aneh deh Bisma."

"Yuk Dyra pulang," ajak Reva sembari menarik Bisma berjalan.

🍉🍉🍉

Sesampai di Apartemen, Alga menyuruh Dyra duduk dan mengambilkan minuman, sedangkan Reva dan Bisma juga ikut ke Apartemen mereka.

"Lo punya hubungan apa sama nenek lampir itu?" Interogasi Reva.

"Gue suka sama Rebecca," ungkap Bisma menunduk bersalah.

"Lo gak tau dia jahat??" Reva sedikit berteriak kesal kenapa sepupunya bodoh.

"Gue tau dia gak jahat Rev, dia baik. Dia cuma di paksa sama nyokapnya jadi jahat."

Reva tak bisa berkata-kata jika sepupunya sudah membela seseorang berarti orang itu baik. "Tapi kenapa dia?"

"Gue gak tau kenapa dia, gue ketemu dia di  bar dan dia mabuk kesakitan, awalnya gue kasian tapi semakin kesini gue takut kehilangan."

Bisma berlutut di hadapan Dyra, Alga ingin mendorong Bisma namun ditahan Dyra. "Ra, gue mohon sama Lo. Bantu gue lepasin Rebecca dari nyokapnya."

"Lo gila!!!"

"Gue gak tau lagi caranya gimana Al, gue mau nyelamatin dia."

"Aku mau tidur." Dyra pergi ke kamar menguncinya tanpa membalas permintaan Bisma.

****
Jangan lupa votte & comen ya...

follow juga akun author

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryDove le storie prendono vita. Scoprilo ora